Berita Bekasi Nomor Satu

All Out Perjuangkan Ketum di Pilpres, PKB-Gerindra Bekasi ”Adu Kuat”

Pengamat politik Bekasi, Roy Kamarullah 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di daerah dinilai bakal lebih all out pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menyusul ketua umum (Ketum) mereka masuk dalam kontestasi Pilpres.

Elit Partai Gerindra dan PKB di Kabupaten Bekasi mereka sama-sama totalitas bergerak dalam upaya memenangkan ketua umumnya masing-masing.

Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, menilai semangat atau faktor emosional dari struktural terhadap calon presiden cukup kuat karena terkait dengan peningkatan elektabilitas partai.

Partai yang mencalonkan ketua umum menjadi presiden maupun wakil presiden, cenderung mendapatkan efek suara yang signifikan. Secara emosional, kata Roy, kedua partai ini lebih dari partai pengusung lainnya.

“Mereka berharap mendapatkan efek dari calon presidennya. Karena ada juga sosialisasi dan kampanye yang melakukan penggiringan coblos presidennya, coblos partainya. Opini masyarakat terbentuk bahwa Muhaimin Ketua PKB dan Prabowo Ketua Gerindra,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (4/1/2024).

Sikap partai pengusung di masing-masing koalisi diakui Roy tak semuanya all out. Roy melihat, kemungkinan para pimpinan partai koalisi berpikir rasional. Kenapa, karena ketua umum yang menjadi calon presiden itu dari partai lain. Secara politik, jika foto ketua umum partai lain di atribut kampanye salah satunya dari Demokrat, Golkar, PAN, dan lainnya, maka seolah-olah partai tersebut mengusung ketua umum partai lain.

Dengan kondisi seperti ini, Roy menduga, mereka khawatir ada penurunan elektabilitas dan imbasnya bukan untuk partai mereka. Mengingat, mereka menjalin koalisi untuk memenuhi kuota dalam mengusung Capres dan Cawapres.

BACA JUGA: Hasil Simulasi Pemilu Radar Bekasi: Dua Caleg PKB Masuk Sembilan Besar Suara Terbanyak di Dapil I

Namun Roy menilai hal itu kemungkinan berbeda di Koalisi Perubahaan. Pergerakan antara PKB, PKS, dan NasDem, terbilang lebih kompak. Karena kemungkinan ada satu kata dan kesepakatan bahwa Anies ke depan itu tidak menjadi kader PKS maupun NasDem, tapi menjadi kader partai pengusung. Sehingga apabila Caleg memasang foto Anies, itu tidak akan menjadi elektabilitas sebuah partai naik. Karena Anies bukan ketua umum partai lain.

“Maka berbeda, Prabowo itu ketua umum Partai Gerindra. Maka Golkar, Demokrat, PAN, dan lainnya, tidak memasang foto Prabowo di baliho dan spanduk mereka. Dikhawatirkan elektabilitas ketua umum partai lain yang naik, bukan partainya sendiri. Tapi di posisi Anies yang bukan ketua umum partai, mereka mau pasang, karena tidak akan berimbas ke elektabilitas partai orang lain,” jelasnya.

Aria Dwi Nugraha

Menyikapi itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha, menuturkan dirinya tidak merasa berhadapan dengan partai A maupun B. Karena yang jelas fokusnya bagaimana memenangkan Prabowo-Gibran di Kabupaten Bekasi serta memenangkan Partai Gerindra. Dalam hal ini dirinya menilai, semua partai mempunyai kesempatan yang sama untuk memenangkan Pemilu 2024.

“Semua partai yang hari ini berkompetisi mengikuti pesta demokrasi, punya harapan yang sama. Semua punya kesempatan yang sama. Kalau bicara persoalan masalah hadapan-hadapan dengan partai A maupun B, kami nggak merasa itu,” ungkapnya.

Perihal partai koalisi yang belum memasang foto Prabowo-Gibran di baliho maupun spanduknya, politikus yang juga mengemban jabatan sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini menegaskan, dirinya sudah menyampaikan itu di dalam Tim Kampanye Daerah (TKD), yang memang penggawanya para pimpinan-pimpinan partai.

“Saya sudah sampaikan di dalam TKD. Kebetulan isinya ketua-ketua partai, bahwa Calegnya bisa dihimbau untuk bisa juga mensosialisasikan Prabowo-Gibran. Baik langsung maupun media-media seperti APK. Cuma ada juga yang berwacana itu, ‘mohon maaf ketua karena cetakan gambarnya itu cetakan lama, tapi kita bikin cetakan baru’,” jelasnya.

Direktur Pilpres Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB Jawa Barat, Muhamad Rochadi.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhamad Rochadi menilai, bahwa koalisi perubahaan kompak untuk memenangkan pasangan Anies-Muhaimin, mulai dari partainya, PKS, maupun NasDem. Adi biasa disapa ini memastikan, partai-partai yang berada di dalam koalisi perubahaan sudah melakukan langkah-langkah strategis, dengan langsung turun ke masyarakat dan lain sebagainya.

“Kita kompak, bersama-sama berjuang memenangkan pasangan AMIN. Target kita se Jawa Barat 40 sampai 50 persen. Kalau di Kabupaten Bekasi target kita 900 sampai 1 juta,” katanya.

Diketahui, hasil simulasi dan sosialisasi Pemilu 2024 yang dilaksanakan Radar Bekasi pada 12 Desember 2023 lalu, perolehan suara antara Paslon 01 dan 02 di Kabupaten Bekasi beda tipis. Dimana, Paslon 01 berhasil mengungguli Paslon 02.

Melibatkan 3.000 responden, dengan 2,564 suara sah, warga yang mencoblos pasangan capres nomor urut satu sebanyak 37,17 persen, pasangan nomor urut dua sebanyak 32,14 persen, dan nomor urut tiga sebanyak 30,69 persen. Dari 3.000 responden, sebanyak 436 partisipan belum menentukan pilihan. (pra)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin