Berita Bekasi Nomor Satu

Persaingan Dapil IV Kabupaten Bekasi Landai, Caleg Petahana Rentan Tumbang

Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat sosialisasi dan simulasi Pemilu 2024 di Sukawangi Kabupaten Bekasi, Selasa (12/12). KARSIM PRATAMA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Arena pertarungan di daerah pemilihan (Dapil) IV Kabupaten Bekasi merupakan ruang terbuka untuk para penggawa baru memenangkan pertarungan sebagai wakil rakyat dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Sebab, para petahana yang kembali bertarung dianggap kurang populer di masyarakat meski menjabat sebagai Anggota DPRD.

Dapil yang mencakup Kecamatan Tambun Utara, Tambelang, Sukawangi, dan Sukatani ini, memang dianggap sebagai arena tarung yang “ramah” bagi para pendatang baru. Dari lima petahana yang kembali bertarung, dua diantaranya merupakan hasil Pergantian Antar Waktu (PAW).

Mereka yakni Karsih (PAN) dan M Himawan Abror (PPP). Sedangkan tiga petahana lainnya, Repsih Munggahwati (Gerindra), Mustaqim Marzuki (PKS), dan Budiono (Perindo).

Menurut penilaian Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, Dapil IV ini merupakan arena tarung baru di Pemilu 2024, setelah adanya penambahan kursi legislatif.

Dengan komposisi yang ada sekarang, basis yang menjadi rebutan para Calon Legislatif (Caleg) yakni Kecamatan Sukatani dan Tambun Utara, karena pemilih atau penduduknya lebih banyak dibandingkan Tambelang maupun Sukawangi.

Roy pun berpandangan, bahwa lima petahana yang kembali bertarung di Dapil IV kurang populer di masyarakat. Entah karena kinerjanya atau selama menjadi dewan tidak pernah turun ke masyarakat, sehingga kurang dikenal. Terlebih, dua diantaranya hasil PAW, seperti Karsih (PAN) dan Himawan Abror (PPP).

BACA JUGA: Caleg PKB Kota Bekasi Ini Janjikan Reward Tim Saber

Berdasarkan hasil simulasi Pemilu Radar Bekasi, dua dari lima petahana yang kembali bertarung tidak masuk 15 besar perolehan suara terbanyak, seperti Repsih Munggahwati (Gerindra) dan M Himawan Abror (PPP). Mereka kalah bersaing dengan rekan satu partainya, yang notabennya para pendatang baru.

“Ini memungkinkan peluang anggota dewan yang baru. Saya pikir tidak begitu sulit untuk menumbangkan incumbent. Karena saya melihat incumbent yang ada di Dapil empat ini, tidak begitu mampu merawat basis-basis yang pernah diraihnya dulu. Ditambah dua lagi bukan pemenang, tapi hasil PAW,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (10/1/2024).

Kendati demikian, sebagai Caleg pendatang baru, Darissalam, nampaknya masih tetap mewaspadai pergerakan para petahana. Hanya saja, politikus Partai Gerindra ini meyakini masyarakat di wilayah Dapil IV sudah semakin cerdas, karena melihat pengalaman-pengalaman yang lalu.

Dengan bahasa uang cendol, tetapi secara umum apa yang diharapkan masyarakat tidak disalurkan, ketika sudah terpilih.

“Saya optimis masyarakat semakin cerdas. Jadi harus benar-benar menjatuhkan pilihan kepada orang yang tepat, ini yang saya harapkan. Bukan karena uang cendol di malam H,” ungkap Darissalam yang mendapat perolehan suara tertinggi di simulasi Pemilu Radar Bekasi Dapil IV.

Sementara itu, Dede Iswandi yang datang sebagai Caleg yang pernah duduk sebagai wakil rakyat pada periode 2014-2019 ini melihat, semua masih punya kesempatan yang sama untuk mengambil kursi di Dapil IV. Dengan kondisi politik yang tak begitu keras, tentu ini menjadi penyemangat semua Caleg dari masing-masing partai untuk berkompetisi secara baik, jujur, dan adil.

“Rata-rata Caleg disini (Dapil IV) itu kalau kata BBM mah Pertalite semua, nggak ada yang Pertamax Turbo,” katanya.

Berbekal pengalaman sebagai wakil rakyat di Kabupaten Bekasi, Dede optimis bisa merebut minimal satu kursi di Dapil IV.

“Mudah-mudahan itu menjadi track record kita buat kedepan bisa membangun wilayah utara,” kata Dede, yang juga menjabat sebagai Ketua Bapilu DPD Partai NasDem.

Terpisah, sebagai Caleg petahana, Budiono menganggap semua lawannya itu kuat. Dirinya sangat memperhitungkan semua Caleg yang bertarung di Dapil IV, baik pendatang baru maupun petahana.

“Mau incumbent atau Caleg baru, itu semua sama. Kalau kita tidak bisa meraih simpati masyarakat, nggak bisa meyakinkan masyarakat, mau eksekusi dari mana. Jadi semua kita perhitungkan,” tuturnya

Sebagai nakhoda DPD Perindo Kabupaten Bekasi, pertarungannya pada Pemilu 2024 merupakan pertaruhan politik Budiono, yang memang harus dijaga untuk mencapai target yang sudah dicanangkan.

“Di sisa waktu ini harus turun ke lapangan. Pada intinya hasil Pemilu 2024, pencapaian Perindo harus melebihi Pemilu 2019 lalu. Target kita minimal satu fraksi,” sambungnya. (pra)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin