Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Kota Bekasi Tembus 3.000 Kasus

OLAHRAGA RUTIN : Sejumlah pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) melakukan senam bersama tim medis di Stadion Patriot Candrabhaga. Saat ini, angka kasus pasien positif di Kota Bekasi mencapai 3.000 kasus. RAIZA SEPTIANTO/ RADAR BEKASI
OLAHRAGA RUTIN : Sejumlah pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) melakukan senam bersama tim medis di Stadion Patriot Candrabhaga. Saat ini, angka kasus pasien positif di Kota Bekasi mencapai 3.000 kasus. RAIZA SEPTIANTO/ RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi menyentuh angka 3.000 orang memasuki akhir September 2020 ini. Angka tersebut bakal terus meningkat jika warga mengabaikan protokol kesehatan.

Data yang dihimpun oleh Radar Bekasi hingga 27 September lalu, total kasus positif sejak Maret lalu sebanyak 3.237 kasus, meninggal sebanyak 110 kasus. Sementara kasus aktif, dirawat dan melakukan isolasi mandiri sebanyak 224 kasus. Angka reproduksi (R0) bertahan diangka 1,11 setelah beberapa waktu lalu sempat berada diangka 1,55.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengaku pihaknya terus melacak kasus baru di tengah masyarakat. Diantaranya melakukan tracing terhadap temuan kasus.”Kalau kita lihat jumlah yang itu (terkonfirmasi) kan kita hampir tiga ribu nih kumulatif (seluruhnya), yang meninggal hampir 100,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Angka ini jika disejajarkan dengan kapasitas rawat rumah sakit (RS) di Kota Bekasi tidak mencukupi. Pertambahan kasus baru ini diimbangi dengan singkatnya waktu perawatan dan isolasi mandiri, terutama bagi pasien OTG, berkisar paling singkat delapan hari.

Angka kematian pada 14 September lalu sempat mencapai 8 kematian dalam satu hari, baik terkonfirmasi positif Covid-19 maupun karena penyakit menular khusus.

Kemarin, RS darurat diisi 30 pasien OTG, menurun dibandingkan jumlah pasien satu hari sebelumnya sebanyak 39 pasien. Delapan diantaranya dinyatakan sembuh, hasil tes menunjukkan negatif termasuk pasien usia anak, satu diantaranya di rujuk ke RS untuk mendapatkan penanganan medis setelah muncul keluhan batuk dan sesak napas.

“Baik, sudah sembuh (pasien usia anak), sudah pulang, kita lanjut lagi isolasi mandiri di rumah yang dipantau oleh Puskesmas setempat,” ungkap Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bekasi, Rina Oktvia.

Pemeriksaan menggunakan metode Swab dilakukan tiga hari setelah pasien menjalani isolasi mandiri di Stadion Patriot Candrabhaga, pasien diizinkan kembali ke rumah setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter konsulen. Setelah pulang ke rumah, pasien tidak lantas diizinkan untuk bebas keluar rumah, pasien diminta tetap berada di rumah selama dilakukan pemantauan.

Tempat isolasi khusus yang disediakan oleh Pemkot Bekasi ini ditujukan bagi pasien OTG dan kondisi rumah tidak mendukung untuk melakukan isolasi mandiri. Pihak Puskesmas setempat akan terjun langsung melihat kondisi tempat tinggal pasien OTG, jika mendukung untuk isolasi mandiri, dijemput untuk diisolasi di Stadion Patriot Candrabhaga.

“Bahwa mereka tidak ada gejala, tidak ada komorbit (penyakit bawaan), rumahnya di foto langsung kasih ke kami, nanti kami screening. Kalau memang terpenuhi syarat itu, baru kami bisa terima disini,” tukasnya. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin