Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Nakes, Petugas Kewalahan

ILUSTRASI : Puluhan tenaga kesehatan di Kabupaten Bekasi terpapar Covid-19. Mereka saat ini sedang menjalani isolasi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pasien Covid-19 terus berdatangan ke ke RS rujukan hampir setiap jam. Kondisi ini menyebabkan petugas di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Tenaga Kesehatan (Nakes) kewalahan. Kondisi serupa juga dirasakan petugas pemulasaran jenazah hingga pemakaman.

Baru-baru ini beredar cuplikan video melalui aplikasi pesan singkat yang menggambarkan situasi kamar jenazah, perekam video mengaku sudah lelah dengan situasi yang terjadi akhir-akhir ini.

“Ya Allah kapan berakhir Covid ini ya Allah, semua kita sudah lelah. Kami petugas kewalahan, ini setiap hari ini, setiap hari,” ungkap perekam video.

Cuplikan video memperlihatkan suasana ruangan, nampak peti jenazah berjajar, setiap peti diletakkan bertumpu pada dua buah kursi. Selain mengungkapkan rasa lelah, perekam video juga ikut mengingatkan masyarakat terhadap situasi yang terjadi saat ini.

Video itu direkam di kamar jenazah RSUD Chasbullah Abdulmajid (CAM) Kota Bekasi. Dokter spesialis forensik RSUD CAM, Stephanus Rumancay mengakui kondisi kamar jenazah seperti dalam video yang direkam dua hari lalu tersebut. “Sekarang kondisinya kurang lebih sama ya, artinya tidak jauh berbeda dengan keadaan saat itu,” katanya kepada Radar Bekasi, Kamis (24/6).

Setiap harinya, petugas pemulasaran harus melayani 10 hingga 20 jenazah dalam waktu 24 jam, baik dari RSUD CAM dan RS lainnya di Kota Bekasi.”Kalau teman-teman di UGD, kemudian di perawatan, sampai kamar mayat, ya mungkin semuanya sudah jenuh, sudah lelah, tapi sudah menjadi kewajiban kami ya untuk melayani dan memberikan kesehatan,” tambahnya.

Para petugas saat ini hanya bersyukur masih diberikan keselamatan, meskipun berhadapan langsung dengan pasien terpapar Covid-19. Petugas pemulasaraan berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik, ketaatan terhadap protokol kesehatan mesti dipegang teguh sebagai benteng pertama dari paparan Covid-19.

“Artinya memang dari masyarakat, kalau malah saya bilang (perlindungan) itu dari masyarakatnya sendiri. Kalau sudah sampai di tempat saya ya tidak ada yang bisa dilakukan, mungkin dalam tanda kutip melindungi yang masih hidup,” tukasnya.

Kemarin, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan telah mengerahkan alat berat backhoe untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19. Data yang diperoleh Radar Bekasi, hingga Kamis sore kemarin total 18 jenazah yang dimakamkan menggunakan protokol Covid-19.

Diketahui, terdapat 30 petugas di TPU Padurenan sebanyak, dibagi kedalam beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari sembilan orang. Beberapa waktu lalu, pantauan Radar Bekasi mendapati raut wajah petugas pemakaman kelelahan di tengah tugasnya, namun tugas harus tetap dilaksanakan dengan baik.

Catatan temuan kasus baru saat ini cukup tinggi, dua hari yang lalu didapati 1.835 kasus baru, sehingga kasus aktif mencapai 4.029 kasus. Sementara itu, angka kematian baru 13 kasus, catatan kasus yang telah dinyatakan sembuh bertambah dua kasus.

Lonjakan tajam kasus Covid-19 dewasa ini membuat beberapa lingkungan RT di Kota Bekasi memutuskan untuk karantina wilayah terbatas. Terakhir adalah 6 lingkungan RT di wilayah RW 13, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, catatan terakhir terdapat 39 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Pengurus RW setempat khawatir lonjakan kasus di wilayahnya dipengaruhi oleh paparan virus Covid-19 varian Delta. Pasalnya, dibandingkan dengan jumlah temuan kasus pada September 2020 hingga Januari 2021, dalam kurun waktu 4 bulan ditemukan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 45 kasus.

Sementara dewasa ini, dalam enam hari terakhir, ditemukan 39 kasus baru.”Kami saat ini dalam situasi yang mengkhawatirkan, takutnya ini varian baru, ungkap ketua RW 13, Perumahan Pondok Mitra Lestari, Sugih Hidayat.

Menanggapi kekhawatiran warga, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menyampaikan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keberadaan beberapa varian baru virus Covid-19. Pekan ini, pihaknya berencana untuk mengundang rim Litbangkes untuk memastikan keberadaan varian virus baru di Kota Bekasi.

“Rencananya Minggu ini memang kami Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Bekasi mengundang rim tersebut untuk mendapatkan masukan-masukan, apakah khususnya di Kota Bekasi sudah ada varian baru yang masuk, atau memang ini masih varian yang lama,” ungkapnya.

Sementara ini, Tanti meminta masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan terlepas keberadaan virus varian baru atau varian lama. Pemerintah Kota Bekasi telah mengeluarkan surat edaran terbaru perpanjangan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai dengan 5 Juli mendatang, diikuti dengan pengetatan jam operasional.

Sementara itu, kasus Covid-19 di Indonesia melaju cepat hingga 20.574 kasus dalam sehari. Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono, menegaskanPPKM jika tak terbukti bisa dengan cepat menurunkan kasus, maka seharusnya jangan digunakan kembali,” Itu surveilans tak bisa diakal-akalin. Jadi kalau sudah mendekati benar, maka ya harus lakukan sesuatu,” tegasnya kepada JawaPos.com (Radar Bekasi Group), Kamis (24/6).

Tri Yunis kembali mendesak agar opsi lockdown bisa segera diterapkan disesuaikan dengan distribusi kasus di tiap wilayah. Menurut Tri Yunis, kondisi saat ini sudah kritis dan tak bisa menunggu lagi.
“Sekarang ini pada titik kritis, semua keputusan harus cepat. Kalau terlambat lalu kita tunggu sebulan dua bulan kemudian, titik-titiknya sudah terlewati,” tukasnya. “Ini titik kritis, semua keputusan harus cepat,” tegasnya.

Tri Yunis mengancam jika pemerintah tak mengambil keputusan dengan cepat maka hanya tinggal tunggu waktu saja. “Kalau keputusan tak diambil cepat ya pemerintah yang menanggung. Dan rakyat akan menanggung akibatnya,” katanya.

Pada Kamis (24/6), kenaikan kasus Covid-19 harian bertambah 20.574 sehari. Angka ini menjadi rekor tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 sejak Maret 2020. Total sudah 2.053.995 orang terinfeksi Covid-19 berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Kamis (24/6). (sur/jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin