Berita Bekasi Nomor Satu

Harga Minyak Sayur Terus Melonjak

TAK TERKENDALI: Pedagang menuangkan minyak curah di agen penjualan minyak di Pasar Baru Kota Bekasi, Rabu (3/11). Harga minyak goreng di tingkat konsumen dalam beberapa waktu terakhir terus mengalami kenaikan yang signifikan. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI 

RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Dua bulan terakhir harga minyak curah maupun minyak kemasan di Kota Bekasi terus mengalami kenaikan. Diperkirakan kenaikan minyak akan terus terjadi hingga tahun depan.

 

Salah satu Distributor minyak curah di Pasar Baru Bekasi, Herman (50) mengatakan, harga sebelum kenaikan minyak curah per kilogram di kisaran Rp 14 ribu. Namun sekarang harga per kilogram bisa mencapai Rp 17.200.

“Kenaikan dikarenakan apa kita juga gak tau ya. Karena saya hanya pedagang. Kalau harga naik saya ikut naik aja,” katanya.

 

Kenaikan menurutnya, sudah terjadi sejak dua bulan secara bertahap. Dirinya juga mendapat kabar bahwa pemerintah ingin menghilangkan minyak curah agar masyarakat beralih ke minyak kemasan.

 

Namun, minyak kemasan pun mengalami kenaikan. Sebab, jika minyak curah naik minyak kemasan juga akan mengalami kenaikan.”Kalau sekarang eceran sudah berada di angka Rp 18 ribu perkilonya. Kita harap harga minyak kembali turun agar kita berjualan kembali lancar,” harapnya.

 

Di tempat yang sama, salah seorang pembeli, Ade Mulyono mengaku, sangat keberatan dengan kenaikan harga minyak curah. Namun karena kebutuhan dirinya tetap membeli dengan harga yang jauh lebih tinggi.

 

“Sekarang saya beli per kilonya Rp 18 ribu. Bulan lalu Rp16 ribu per kilonya dan bulan yang lalunya Rp14 ribu. Mau gak mau kita tetap beli karena kebutuhan. Kalau dibilang keberat ya kebaratan ya. Tapi mau gimana lagi,” tukasnya.

 

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Tedi Hafni membenarkan adanya kenaikan harga minyak goreng curah maupun minyak kemasan. Dijelaskannya kenaikan tersebut mengikuti harga minyak dunia yang masih tinggi.

 

 

Selain itu, kenaikan harga minyak pun dipengaruhi oleh pasokan minyak dunia. Permintaan yang meningkat dan menurunnya produksi serta hambatan faktor cuaca diakuinya turut berpengaruh.

 

Lanjut Tedi, dari beberapa info yang didapat kenaikan tersebut juga dipengaruhi oleh kenaikan biaya transportasi pengangkutan menggunakan kapal laut. Jumlah tonase yang diangkut pun mengalami pengurangan sehingga berpengaruh pada harga minyak di pasaran.

 

“Itu yang saya baca di internet ya. Kenaikan harga bisa akan berlanjut hingga Januari 2022 nanti. Karena harga di pusat CPO ada di Amsterdam. Kalau di sana tinggi semuanya akan tinggi juga,” terangnya.

 

Meskipun harga minyak curah naik, dirinya mengaku, pedagang di Kota Bekasi tetap berjualan dan tidak ada penurunan. Karena belum lama ini pihaknya melakukan evaluasi bersama kepala pasar yang ada.

 

“Keluhan konsumen pun banyak ya. Istri saya juga mempertanyakan, tapi mau gimana lagi. Harga pasti akan disesuaikan dengan harga minyak di dunia,” jelasnya.

 

Dijelaskannya, karena minyak goreng sebagai salah satu bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat meskipun harga tinggi akan dibeli. Sebab, sudah menjadi salah satu bahan yang digunakan setiap harinya.

 

“Kita juga mendapat info dari WTO jika cuaca baik mudah-mudahan harga minyak akan kembali turun. Untuk stok pun di Kota Bekasi masih aman ya tidak ada kekurangan di pedagang maupun di pabrik. Saya harap jangan sampai ada penimbunan dan kita akan pantau di lapangan,” tutupnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin