Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Prokes Kendor, Covid Naik

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Sepanjang Januari 2022, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kota dan kabupaten Bekasi Bekasi. Saat ini, pemerintah Kota Bekasi masih melaksanakan vaksinasi kepada warganya, baik dosis satu, dua, dan booster. Total lebih dari 30 ribu orang sudah mendapat suntikan dosis tiga sejak dimulai 13 Januari lalu di Kota Bekasi.

Di Kota Bekasi, Dari 10 kasus aktif pada 3 Januari lalu, saat ini meroket menjadi 356 kasus aktif 20 Januari kemarin. Sementara di kabupaten Bekasi. Senin 17 Januari lalu terdapat 58 kasus, namun pada minggu 23 Januari kemarin mengalami lonjakan menjadi 338 kasus.

Hasil evaluasi pekan kemarin, jumlah kasus baru yang ditemukan perhari berjumlah diatas 10 kasus, jumlah ini tergolong tinggi dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya, puncaknya pada tiga hari terakhir sampai dengan 20 Januari, tercatat kasus baru yang ditemukan oleh Pemkot Bekasi diatas 80 kasus. Ratusan kasus aktif tersebar di 47 wilayah kelurahan di Kota Bekasi, atau 83 persen dari jumlah total 56 kelurahan.

Lingkungan RT berstatus zona kuning juga terpantau bertambah, dari total hanya 5 RT di tanggal 3 Januari, menjadi 232 RT, ada 227 RT turun status dari zona hijau. Sebagian besar kasus aktif tidak bergejala, hanya ada 16 kasus yang saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) atau bergejala.

Melonjaknya jumlah kasus aktif menjelang akhir bulan Januari ini menurut analisa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Diantaranya sebagai salah satu wilayah aglomerasi, peningkatan kasus yang terjadi di DKI Jakarta dinilai mempengaruhi situasi penyebaran di Kota Bekasi.

Selanjutnya, kepatuhan masyarakat Kota Bekasi terhadap Protokol Kesehatan (Prokes) cenderung mengalami penurunan, pemicunya adalah rasa jenuh masyarakat dan kebutuhan ekonomi, dimana masyarakat harus memenuhi kebutuhan mereka di tengah situasi pandemi yang belum juga berakhir.

Terakhir, kepercayaan diri berlebihan dari masyarakat lantaran telah divaksin juga menjadi pemicunya, hal ini menyebabkan masyarakat abai terhadap Prokes. Meski terlihat lonjakan tinggi, hasil tes sampel menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS) belum melaporkan keberadaan varian Omicron di Kota Bekasi.

“Sejauh ini belum terlaporkan ada yang terdeteksi varian Omicron di Kota Bekasi berdasarkan hasil WGS,” kata Sekretaris Dinkes Kota Bekasi, Nia Aminah Kurniati, Minggu (23/1).

Pemerintah Kota Bekasi telah mempersiapkan jika lonjakan kasus aktif terus terjadi, mulai dari sarana dan prasarana kesehatan hingga peningkatan capaian vaksinasi. Di sisi sarana dan prasarana, persiapan dilakukan di pusat isolasi atau RS darurat Stadion Patriot Candrabhaga, total ada 172 tempat tidur yang saat ini kosong tidak terisi pasien.

Selanjutnya adalah ruang rawat dan ICU di RS pemerintah maupun swasta, masing-masing 762 tempat tidur di ruang rawat inap dan 131 tempat tidur ICU khusus pasien Covid-19.

Satgas Covid-19 di tingkat RT untuk melakukan pemantauan pasien isolasi mandiri saat ini diaktifkan kembali setelah beberapa waktu kasus sangat rendah. Pelaksanaan Prokes hingga jumlah testing dan tracing juga saat ini ditingkatkan.

Capaian vaksinasi di Kota Bekasi 20 Januari lalu tercatat lebih dari 1,7 juta atau 87,61 secara keseluruhan. Suntikan dosis tiga saat ini masih berjalan, hasil evaluasi pelaksanaan vaksinasi booster sangat tinggi, nampak dari antrian booster di sentra vaksin maupun Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Kota Bekasi akhir-akhir ini.”Sampai tanggal 22 Januari 2022, sebanyak 37.723 orang sudah divaksin dosis tiga,” ungkapnya.

Catatan pada pelaksanaan vaksinasi booster kali ini, Dinkes Kota Bekasi meminta masyarakat tidak panik dan terburu-buru melakukan vaksinasi. Masyarakat diminta memperhatikan ketentuan menerima booster diantaranya interval waktu enam bulan setelah menerima dosis dua, vaksinasi bisa dilakukan di seluruh Puskesmas di Kota Bekasi sehingga tidak menumpuk di satu lokasi.

Sementara itu Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh mengaku sepekan terakhir terjadi peningkatan kasus Covid-19.”Naik kasusnya setiap hari, karena masyarakat sudah mulai kendor menjalankan Prokes. Tapi belum ada Omicron, masih Covid-19 seperti awal,” ujar pria yang juga sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi ini.

Sementara itu, Polres Metro Bekasi bersama Dinas Kesehatan dan TNI terus melakukan vaksinasi ketiga atau booster di beberapa titik sentral vaksin yang sudah disiapkan, dengan sasaran pelayan publik, TNI, PNS, pelaku UMKM, dan lain-lainnya.

“Kita sudah melakukan di beberapa titik, paling besar di Stadion Wibawa Mukti, targetnya dua ribu orang. Sementara kita masih sistem gerai di beberapa titik,” ucap Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.

Kata Gidion, vaksin booster ini sebenarnya tidak ada target minimal, tapi apabila melihat secara psikologis masyarakat, bahwa booster atau vaksin ketiga ini merupakan kebutuhan. Masyarakat yang sudah melakukan vaksin pertama dan kedua cukup efektif meningkatkan imun. Kemudian saat ada ancaman baru Omicron, imunitasnya harus lebih tinggi lagi, maka dibutuhkan vaksin ketiga atau booster.

“Secara kasat mata kita tidak terlalu kesulitan untuk menghadirkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi ketiga, hanya kesiapan kita untuk melayani mereka saja, yang harus ditingkatkan,” katanya.

Hanya saja dirinya menuturkan, dari data yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dalam waktu enam bulan ada 160 ribu yang melakukan vaksinasi, sehingga di target bisa mencapai angka tersebut.

“Dalam sehari bisa sekitar tiga ribu. Kami bersinergi, meskipun liding sektornya di kami, pelaksanaanya ada dari Dinas Kesehatan dan TNI. Untuk anggota kepolisian sudah 90 persen yang melakukan vaksinasi ketiga,” jelasnya.(sur/pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin