Berita Bekasi Nomor Satu

Jangan Merasa Sendirian

Oleh: Achmad Muwafi, Lc (Pengurus Pusat (PP) IKADI, Departemen Dakwah Kepala SDIT Baitul Halim Bekasi)

RADARBEKASI.ID, BEKASI – DI DALAM Al-Quran surat At-Taubah: 40, Allah swt berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama kita.” Ayat ini memberikan penjelasan tentang kebersamaan (ma’iyah) Allah swt beserta para mahkluk-Nya.

Para ulama membagi bahwa kebersamaan (mai’yah) Allah swt dengan makhluknya terbagi menjadi dua jenis, yaitu kebersamaan secara umum dan kebersamaan yang khusus.

Kebersamaan secara umum artinya pengawasan Allah swt kepada seluruh makhluknya, Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar, dan Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu tentang makhluk-Nya.

Adapun kebersamaan yang khusus artinya kebersamaan Allah swt dengan orang-orang yang beriman dalam bentuk pertolongan, pemeliharaan, penjagaan, dan perlindungan-Nya bagi mereka.

Di dalam sebuah hadist, malaikat Jibril tiba-tiba datang menemui Rasulullah saw yang sedang duduk di hadapan para sahabat.  Malaikat Jibril duduk bersila di hadapan Rasulullah saw sembari menempelkan kedua lututnya ke lutut Rasulullah saw, seraya bertanya tentang iman, islam, dan ihsan. Ketika menjawab ihsan, beliau saw mengatakan bahwa ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah swt seolah-olah engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat maka Allah swt pasti melihatmu.

Khalifah Umar bin Khatab, setiap malam beliau selalu berkeliling untuk mengontrol suasana dan kondisi rakyat yang dipimpinnya, suatu malam yang gelap dan sunyi ketika berkeliling, beliau mendengar ada seorang wanita penjual susu sedang berbicara kepada anak perempuannya. “Anakku, coba kamu campurkan susu itu dengan air.” “khalifah Umar telah melarang mencampur susu dengan air’. Jawab anaknya.

Wanita penjual susu itu berkata, “Sudahlah anakku, campurkan saja susu itu dengan air, kamu di tempat yang aman, khalifah Umar tidak akan mengetahui apa yang kamu lakukan, dan tidak ada pula orang yang melaporkan hal itu kepada Umar.”

Mendengar perkataan ibunya, gadis itu berkata, “Ibu, walaupun khlaifah Umar bin Khatab tidak mengetahuinya, tapi Allah swt Maha Mengetahui, dan saya akan patuh kepada Umar bin Khatab, baik di hadapan orang banyak maupun di belakangnya.”

Kisah ini telah memberikan nasihat agar kita selalu melaksanakan ketaatan kepada Allah swt, sekaligus berusaha meninggalkan berbagai bentuk maksiat kepada Allah swt, karena sesungguhnya setiap amalan perbuatan baik maupun buruknya, pasti diketahui oleh Allah swt, yang akan mendapatkan balasan dari Allah swt sesuai dengan amalannya.

Allah swt juga berfirman, “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya da akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan sebarat zaarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah:  7-8)

Allahumma inni as-aluka fi’lal khoirot wa tarkal munkarat, Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran. Amin. (*)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin