Berita Bekasi Nomor Satu

Pengawasan TMA Sungai Diperketat

ILUSTRASI : Pekerja mengoperasikan alat berat mengerjakan perbaikan turap di Kali Bekasi di Kawasan Perumahan Pondok Gede Permai, Rabu (28/12). Pengawasan terhadap TMA saat ini diperketat seriing tingginya curah hujan. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sepanjang rabu siang kemarin, Kota Bekasi diselimuti awan mendung. Hujan ringan hingga sedang juga mengguyur Kota Bekasi, terutama sore menjelang malam hari. Namun, pantauan tinggi muka air di Kali Bekasi terpantau berada di bawah normal.

Dua hari kemarin telepon genggam milik Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C), Puarman berdering, berkali-kali. Berkali-kali juga Puarman meminta masyarakat di sepanjang kali Cileungsi, Cikeas, dan Kali Bekasi untuk tidak panik, tentunya tetap waspada.

Panggilan suara dan pesan singkat yang masuk ke telepon genggam milik Puarman selalu tentang cuaca dan hujan ekstrim yang diprediksi akan menjelang akhir tahun. Beberapa diantaranya meminta saran keamanan untuk bepergian ke luar kota, bahkan meminta saran untuk segera mengurus lokasi usaha guna meminimalisir kerugian akibat banjir.”Banyak sekali yang bertanya,” katanya, Rabu (28/12).

Pukul 08:00 WIB pagi, Puarman bertolak ke hulu sungai Cileungsi untuk memasang kamera pemantau atau CCTV di titik baru, bagian dari mitigasi bencana banjir yang selama ini digunakan oleh KP2C. Ada yang aneh kata Puarman, di ruas tol Jagorawi ia mendapati kepadatan lalu lintas terjadi di ruas menuju Puncak, Bogor.

Situasi ini kata dia, bertolak belakang dengan kebiasaan yang terjadi pada saat masyarakat hendak menuju tempat kerja. Kepadatan seharusnya terjadi dari arah Bogor menuju Jakarta.

Pantauan KP2C satu hari kemarin di hulu Sungai Cileungsi, cuaca relatif aman, hanya hujan ringan. Laporan serupa juga didapat dari hulu sungai Cikeas, Tinggi Muka Air (TMA) pun sehari kemarin dibawah batas normal.

“Batas normalnya P2C itu kan sampai 300 cm, hari ini dibawah 200 cm, jauh sekali. Tidak ada satupun yang dikhawatirkan hari ini,” ungkapnya.

Pasca kabar potensi hujan dengan intensitas ekstrim hingga badai menyeruak di telinga masyarakat, KP2C menambah ketat Standar Operasional Prosedur (SOP). Informasi TMA yang semua dikirim tiga kali dalam satu hari, diperketat menjadi per tiga jam.

“Tinggal kedepan sampai menjelang akhir tahun memang ada peningkatan curah hujan, tapi tidak sampai level ekstrim,” tambahnya.

Berdasarkan produksi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, Puarman menyebut kondisi cuaca hari ini relatif aman. Peningkatan curah hujan diperkirakan terjadi besok, Jumat (30/12).

Terpisah, dalam siaran resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi cuaca ekstrim terjadi di sebagian wilayah Indonesia. Cuaca ekstrim ini berpotensi menimbulkan dampak banjir, genangan, dan tanah longsor.

Berdasarkan prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF), beberapa daerah berstatus siaga diantaranya sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan NTT, mulai tanggal 28 sampai 30 Desember mendatang.

“Wilayah tersebut diperkirakan dapat mengalami hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. (Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin