Berita Bekasi Nomor Satu

Pemkab Anggarkan untuk Perbaikan 2.500 Rutilahu

Illustrasi : Sejumlah ASN berada di lapangan Kantor Bupati Bekasi, di Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menganggarkan untuk rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sebanyak 2.500 unit.

Tak hanya itu, sebanyak 1.650 unit Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) juga akan dibangun.

Kepala Disperkimtan (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) Kabupaten Bekasi, Nurchaidir menjelaskan, program tersebut sudah berjalan.

“SPALD-S yang dari anggaran APBD murni ada 820 unit, dan sisanya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 830 unit,” bebernya.

Lanjut Nurchaidir, untuk rehabilitasi Rutilahu dibagi menjadi 15 per desa dari 23 kecamatan, sehingga total menjadi 2.500 unit.

“Untuk di Desa Sindangmulya, program Rutilahu ada 15 penerima manfaat, dan untuk SPALD-S kurang lebih ada 80 penerima manfaat,” ujar Nurchaidir.

“Ini adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk menjamin agar masyarakat dapat hidup layak melalui program-programnya,” terangnya.

Survei penerima manfaat itu sedang berlangsung dan diampu oleh Dinas Sosial.

Nurchaidir yakin, kolaborasi antar dinas dalam validasi penerima manfaat sudah sesuai dengan tujuan program tersebut.

Sementara Kepala Desa Sindangmulya, Selpia Indriyani, memberikan tanggapan positif terhadap program Rutilahu secara berkesinambungan membantu warganya untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan masalah stunting di desa tersebut.

“Saya sangat bersyukur, kami dapat melihat langsung kebahagiaan warga yang akan mendapatkan perbaikan rumah dan juga pembangunan fasilitas MCK,” ungkapnya.

Melalui program ini, kami bisa memastikan bahwa pemerintah dapat mengatasi masyarakat miskin dan membantu mereka,” harapnya.

Menurut Selpia, kedua program tersebut sangat penting untuk mendukung ketersediaan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan kehidupan yang layak dan normal bagi masyarakat.

“Kondisinya memang sangat memprihatinkan, ada warga yang rumahnya bocor dan dindingnya terbuat dari kayu serta bilik yang tidak permanen,” ungkap Selpia. (pjk)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin