Berita Bekasi Nomor Satu

Ratusan Pelajar Duduki Ruang Paripurna DPRD

Bagian dari Program Wisata Industri

RUANG PARIPURNA: Sejumlah pelajar duduk di kursi kursi anggota DPRD, dalam ruang rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Selasa (13/6). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI –  Wisata industri dari luar Kabupaten Bekasi mulai diminati pelajar. Kali ini datangnya dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Kota Bekasi, yang mengunjungi Kabupaten Bekasi dengan berbagai agenda.

Kunjungan tak hanya dilakukan ke sejumlah pabrik yang ada di kawasan industri, melainkan para pelajar tersebut juga mendatangi kantor dan ruang Paripurna DPRD Kabupaten Bekasi.

Dalam ruang paripurna itu, ratusan pelajar seolah-olah melakukan rapat paripurna.

Dalam simulasi rapat paripurna yang dilakukan, mikrofon tak berhenti menyala tatkala para peserta rapat silih berganti mengajukan interupsi. Rasa ingin tahu dan semangat menggebu-gebu, berbagai pertanyaan dilontarkan para anggota dewan “palsu”.

Memang paripurna kali ini, tidak dihadiri oleh para anggota dewan yang terhormat, melainkan para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ingin merasakan sebagai wakil rakyat.

Dalam ruang rapat utama yang digunakan sebagai tempat sidang paripurna, ratusan pelajar itu duduk di kursi undangan, dan puluhan pelajar yang beruntung, bisa duduk di kursi anggota dewan. Ada pula yang duduk di kursi kehormatan, bupati.

Mereka tampak terkesima dengan ruang rapat yang luas dan megah. Belum lagi ruangan berpendingin udara serta kursi anggota dewan yang empuk. Beruntung, kenyamanan itu tidak membuat mereka terlena.

Pada simulasi rapat paripurna tersebut, para pelajar tetap bersikap kritis. Berbagai interupsi muncul pada sidang yang dipimpin para kepala bagian di Sekretariat Dewan DPRD Kabupaten Bekasi itu.

Serunya suasana ini, bahkan melebihi rapat paripurna sungguhan yang digelar anggota dewan.

Silih berganti pelajar menyalakan mikrofon untuk mengajukan pertanyaan demi pertanyaan. Bahkan, salah seorang siswa maju ke podium untuk menyampaikan pandangannya.

“Saat ini pelajar SMA sudah menggunakan kurikulum 2013 (kurtilas), termasuk kurikulum merdeka, dimana setiap pelajar harus mengerjakan berbagai project. Tapi kenapa pihak sekolah tidak membiayai project tersebut, dan malah membebankan kepada pelajar. Ini yang menjadi pertanyaan kami semua,” ujar salah seorang pelajar, Syafira.

Ia mengaku gugup untuk mengeluarkan pendapatnya. Namun, Syafira meyakini, pendapat tersebut harus diungkapkan agar menjadi perhatian.

“Saya ingin memperjuangkan pendidikan, dan angka literasi di Indonesia juga lemah, sehingga perlu didorong,” kata siswi yang berminat menjadi anggota dewan ini.

Hal senada juga disampaikan siswi lainnya, Zafira. Namun kali ini, pendapat disampaikan bukan dari podium, melainkan dari kursi anggota dewan.

Menurut dia, sistem pendidikan saat ini membebani siswa. Lamanya jam pelajaran, justru membuat siswa kebingungan dan sulit untuk mencerna.

“Berdasarkan penelitian yang saya baca, batas maksimal belajar itu 45 menit. Tapi kenapa di sekolah itu, 45 menit kali dua, kemudian dikali berapa pelajaran tiap hari. Ini yang memberatkan dan menjadi keteteran kami sebagai pelajar,” ucap Zafira yang menduduki kursi anggota dewan, Bodin.

Berbagai pendapat lain disampaikan para siswa dalam simulasi paripurna yang digelar selama kurang lebih 90 menit itu.

Salah seorang guru, Munawir mengatakan, kunjungan ini merupakan bagian dari implementasi project penguatan Profil Pelajar Pancasila.

“Ini sebagai implementasi dari Project Pelajar Pancasila, sehingga perlu dilihat langsung ke lapangan, bagaimana suara demokrasi itu. Harapannya, tentu ini menjadi pengalaman berharga bagi para pelajar,” terang Munawir.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setwan DPRD Kabupaten Bekasi, Zaki Zakaria mengaku, kunjungan siswa ini merupakan bagian dari program wisata industri yang digulirkan Pemkab Bekasi. Sebagai bagian dari pengenalan legislatif, kantor dewan masuk dalam rute destinasi wisata.

“Setelah para pelajar mengikuti wisata di kawasan industri, lalu mereka kemari. Dan ini merupakan terobosan dari kami untuk mengenalkan ruang rapat DPRD dan cara mereka bekerja. Para siswa juga tampak senang karena ini pengalaman baru,” tuturnya.

Lanjut Zaki, kunjungan ini akan bersifat rutin. Kantor DPRD Kabupaten Bekasi pun terbuka untuk kunjungan dalam program wisata ini.

“Ini merupakan kerja sama Setwan DPRD dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi. Dan informasi dari Dinas Pariwisata, sudah ada beberapa sekolah lagi yang akan melakukan kunjungan serupa. Tentu saja kami terbuka untuk itu,” bebernya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Iyan Priyatna mengungkapkan, para pelajar yang menggelar rapat paripurna, merupakan bagian dari rangkaian wisata industri yang telah dicanangkan.

“Jadi ini tindak lanjut dari wisata industri yang sudah kami launching, yakni kunjungan dari SMA 8 Kota Bekasi. Selain kunjungan ke pabrik, mereka juga kunjungan ke kantor DPRD, kaitannya dengan mata pelajaran Profil Pelajar Pancasila. Nah kebetulan sekarang dibagi dua batch, yang 200 orang ke pabrik, 200 orang lagi ke kantor DPRD, nanti mereka tukeran,” pungkas Iyan. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin