Berita Bekasi Nomor Satu

Kontrasepsi MOP Kurang Peminat

BANYAK ANAK: Sejumlah warga bersama anak-anak saat berada di Bojongmangu, Kabupaten Bekasi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi, mencatat Metode Operasi Pria (MOP) sebagai salah satu program Keluarga Berencana (KB) bagi laki-laki masih kurang peminatnya.

Hal itu disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat, bahwa MOP dalam program KB itu sama dengan dikebiri, padahal itu sangat berbeda.

“Memang MOP dalam program KB ini, khususnya bagi pria masih sangat minim, dan banyak faktor penyebabnya, salah satunya beranggapan sama seperti dikebiri,” kata Pelaksana harian (Plh) Kabid KB DPPKB Kabupaten Bekasi, Eti Astuti.

Berdasarkan data yang ia miliki, selama tiga tahun, target MOP berangsur-angsur menurun. Pada 2020, DPPKB memiliki target 30 orang, tapi hanya tercapai lima orang. Dan pada tahun 2021, pihaknya menargetkan 15 orang, dan hanya tercapai empat orang. Kemudian, pada tahun 2022, ditargetkan lima orang, namun hanya tercapai dua orang.

“Untuk 2023 ini, target kami empat orang, dan baru dapat calonnya dua orang. Kami akan terus gencar sosialisasikan,” ujar Eti.

Menurut Eti, minimnya peminat MOP pada program KB ini, disebabkan anggapan masyarakat sama dengan dikebiri. Padahal MOP itu berbeda, yakni membedah saluran ductus deferens atau sperma. Artinya, tidak ada pengaruh terhadap seksual, stamina maupun kesehatan, apalagi menyebabkan penyakit.

“Berbeda dengan dikebiri. Kalau dikebiri itu diputus saluran di batangnya atau gland prostat. MOP itu memotong saluran sperma, namun tetap ereksi dan keluar cairan, tapi bukan sperma, karena kan salurannya dipotong. Artinya, tidak mengganggu aktivitas seksual,” terang Eti.

Ia menambahkan, selain program KB bagi perempuan, KB MOP untuk pria ini juga sangat bermanfaat dalam upaya pengendalian penduduk. Program KB pria dengan metode MOP ini, bisa dilakukan ketika perempuannya mengalami sakit, yang membuat tidak bisa dilakukan KB.

“Ada juga istrinya tidak sakit atau dalam keadaan sehat, tapi ada pertimbangan lain, yang mana anaknya sudah lebih dari dua orang, juga bisa dilakukan KB pria,” ungkap Eti.

Lanjutnya, untuk tindakan KB MOP ini bisa dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibitung. Warga yang bersedia melakukan program KB MOP, akan diberi uang kompensasi sebesar Rp 300 ribu selama masa pemulihan tiga hari.

“MOP ini gratis, kalau mandiri itu bayar, bisa mencapai Rp 6 juta,” tandas Eti. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin