Berita Bekasi Nomor Satu

Penerapan P5 Kebanyakan Gunakan Sistem Blok

ILUSTRASI: Sejumlah siswa SMAN 1 Cikarang Pusat saat mempresentasikan salah satu pembelajaran di depan kelas. Sejumlah sekolah fokus membekali aspek pembelajaran literasi dan numerasi bagi siswa tingkat akhir. ISTIMEWA  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kurikulum Merdeka telah diterapkan di berbagai sekolah di Bekasi, dengan salah satu program unggulan, yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Banyak sekolah telah memilih untuk menggunakan sistem blok atau menjalankan program ini pada akhir semester.

Menurut Kepala SMAN 1 Cikarang Pusat, Sayuti, program P5 melibatkan siswa dalam dua proyek berbeda selama satu semester. “Selama satu semester ada dua proyek yang dijalankan dengan tema yang berbeda,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (25/9).

Program P5 dalam satu semester memiliki tiga tema, dua di antaranya wajib dan satu tema pilihan. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti rutin 2 jam setiap hari, 6 jam selama 1 minggu, atau dalam sistem blok pada pertengahan dan akhir semester.

“Penerapan P5 ini banyak pilihannya, dapat dilakukan di sela pembelajaran, akhir pembelajaran setiap minggu atau diakhir pembelajaran setiap pertengahan semester atau di akhir semester,” jelasnya.

Sistem blok menjadi pilihan banyak sekolah. Selain karena lebih mudah, juga memungkinkan pelaksanaan yang lebih fokus baik untuk siswa maupun guru.

“Sistem blok bisa terkonsep atau dilakukan perencanaan terlebih dulu, jadi lebih fokus dalam pelaksanaannya,” ucapnya.

BACA JUGA: Bullying di Sekolah Marak di Bekasi

Dalam proyek pertama yang sedang direncanakan, tema yang diangkat adalah “Gaya Hidup Berkelanjutan,” dengan alokasi waktu sebanyak 176 Jam Pelajaran (JP). Sementara untuk tema kedua, “Bangunlah Jiwa dan Raganya,” alokasi waktu yang digunakan adalah 132 JP. Saat ini, pihak sekolah sedang menyusun tim fasilitator, koordinator, dan teknis proyek.

“Memang setiap tema memiliki alokasi waktu jam pelajaran yang berbeda dan kami juga sedang menyusun kepanitiaannya,” ucapnya.

Sementara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Citra Mutiara Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo, juga menyatakan bahwa proyek P5 dapat dengan mudah dilakukan dengan sistem blok.

“Kebanyakan sekolah memilih sistem blok karena pada saat pembuatan produk tidak tertunda-tunda dan langsung tuntas,” jelasnya.

Dalam setiap tema P5, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh siswa dan sekolah, termasuk pemilihan tema, pemilihan kelompok, pembuatan proposal, percobaan pembuatan produk atau prototipe, pembuatan produk, perincian biaya pembuatan, perhitungan rugi laba, presentasi oleh setiap kelompok, dan pelaksanaan gelar karya.

“Proses dan tahapannya memang cukup panjang, jadi memang baiknya dilakukan dengan sistem blok atau dilakukan pada pertengahan dan akhir semester,” pungkasnya. (dew)

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin