Berita Bekasi Nomor Satu

Kericuhan Hentikan Muscam KNPI di Sukawangi Bekasi

RICUH: Pelaksanaan Musyawarah Kecamatan (Muscam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bekasi yang berlangsung di kantor Kecamatan Sukawangi, diwarnai kericuhan. FOTO: TANGKAPAN LAYAR

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaksanaan Musyawarah Kecamatan (Muscam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bekasi yang berlangsung di kantor Kecamatan Sukawangi, diwarnai kericuhan.

Peserta Muscam terlibat dalam debat dan saling dorong. Petugas Satpol PP Kecamatan Sukawangi sempat kesulitan meredakan situasi karena beberapa oknum pemuda menolak untuk dilerai. Meskipun kericuhan tidak sampai berujung pada adu jotos, setelah berhasil dilerai proses Muscam tidak dilanjutkan.

Kericuhan ini berawal dari protes seorang pengurus DPK KNPI Sukawangi 2019 yang mempertanyakan hak suaranya dalam Muscam. Protes tersebut memicu kemarahan pengurus DPD KNPI Kabupaten Bekasi, yang kemudian meminta agar yang bersangkutan meninggalkan ruangan Muscam.

Namun, pria yang merupakan Ketua DPK KNPI Sukawangi terpilih pada Muscam 2019 tersebut menolak untuk keluar dari forum dan terus mempertanyakan alasan mengapa dirinya tidak mendapatkan hak suara. Akhirnya, situasi menjadi kacau dan berujung pada kericuhan.

“Saya menanyakan sama DPD waktu pembahasan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Siapa-siapa OKP yang terhimpun. Saya nanya dong,” ujar Ketua DPK KNPI Sukawangi terpilih pada 2019, Andani, kepada Radar Bekasi, usai kericuhan.

“Saya sebagai ketua terpilih pada 2019, dapat suara apa tidak. Kemudian DPD bilang, nggak ada hak suara dan nggak hak berbicara. Malahan saya diusir dari dalam ruangan. Ketika saya diusir dari dalam ruangan, saya menolak. Saya terus mempertanyakan. Tiba-tiba terjadilah kericuhan,” sambungnya.

Andani meminta kepada DPD untuk menunda proses Muscam. Dia ingin adanya komunikasi bersama dan menghindari adu domba, karena menurutnya hanya beberapa oknum yang menciptakan kekacauan di kepemudaan Sukawangi.

“Saya minta ke DPD untuk dipending. Saya minta komunikasi bareng-bareng, saya nggak mau hari ini diadu domba, karena cuma ada beberapa oknum yang mengacak-ngacak kepemudaan yang ada di Sukawangi,” kata Andani.

Menurutnya, belum ada informasi mengenai kelanjutan Muscam. Jika Muscam diadakan kembali, Andani menegaskan pentingnya kesesuaian, sosialisasi ke Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), serta peringkasan OKP sebagai peninjau atau peserta penuh sebelum proses Muscam dimulai.

Ia berujar, DPD KNPI Kabupaten Bekasi saat ini menghadapi tantangan yang cukup serius. Masalahnya tidak hanya terbatas pada AD/ART, tetapi juga mencakup kendala dalam komunikasi yang belum terselesaikan.

“DPD hari ini terlalu memaksakan dan menurut saya DPD sedang tak baik-baik saja. Akhirnya membuat kisruh teman-teman di bawah. Merusak teman-teman pemuda yang ada di Sukawangi,” katanya.

Andani mengakui bahwa kehadirannya dalam Muscam tidak didasari oleh undangan resmi dari caretaker maupun DPD. Meskipun telah berkomunikasi sebelumnya dengan Sekretaris DPD KNPI, Tri Gunawan, mengenai Muscam, Andani hanya mendapat jawaban bahwa formatur belum lengkap.

Meski merasa tidak dihargai dengan kehadiran caretaker tanpa pemberitahuan, Andani memutuskan untuk hadir setelah mendengar isu bahwa KNPI Kecamatan Sukawangi akan mengadakan Muscam.

“Saya sama sekali tidak ada konfirmasi, tidak tahu menahu persoalan Muscam. Bahkan informasi itu tertutup, undangan secara pribadi itu tidak tahu. Nggak ada yang konfirmasi,” tukasnya.

“Ini DPD yang menyelenggarakan. Kalau DPD bilang ini Muscam, kalau bicara Muscam itu yang menyelenggarakan teman-teman DPK. Kalau hari ini di caretakerkan, tentu harus komunikasi dengan teman-teman dewan pimpinan kecamatan,” sambungnya.

Menurut Kasi Trantib Kecamatan Sukawangi, Fickry Fauzi Ahmad Dahlan, kejadian kericuhan disebabkan oleh kesalahpahaman. Ia menegaskan bahwa kericuhan tersebut tidak sampai menyebabkan pengrusakan.

“Nggak ada pengrusakan. Itu hanya miskomunikasi dalam pelaksanaan Muscam. Kemarin ditunda akhirnya,” katanya.

Fauzi berharap agar Muscam berjalan lancar dan kondusif. Selain itu, mampu memilih Ketua KNPI Kecamatan yang aktif, baik, serta dapat merangkul semua pihak.

“Harapan kita dari pihak kecamatan maunya Muscam bisa berjalan lancar, kondusif, benar-benar terpilih ketua KNPI Kecamatan yang aktif, baik, dan bisa merangkul semuanya,” sambungnya.

Terpisah, Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Bekasi, Tri Gunawan enggan berkomentar perihal kericuhan yang terjadi saat Muscam KNPI di Sukawangi.

“Belum bisa, masih meredam dulu,” ucapnya melalui aplikasi pesan instan. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin