Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Kecewa, Setahun Bonus Atlet Mampet

IST/RADAR BEKASI UNJUK MEDALI: Atlet panjat asal Kota Bekasi Salsabila (kiri) bersama rekan satu tim di Jawa Barat saat menyabet medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hampir satu tahun bonus atlet peraih medali pada kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat Tahun 2022 belum diterima utuh sesuai janji Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi saat itu. Ratusan atlet meminta kejelasan pembayaran 50 persen sisa bonus yang belum diberikan, serta umroh gratis bagi atlet peraih medali emas.

Salah satu atlet FPTI Kota Bekasi peraih 9 medali di Porprov Jabar, Jasmico Pamumade bersama atlet lainnya juga masih menaruh harapan besar hak mereka bisa segera diberikan. Bahkan Jasmico juga mengaku, persiapkan tiket umrah untuk orang tuanya. Namun persyaratan umroh sudah dipersiapkan, bonus dan kepastian umrah urung ada kejelasan.

”Ya saya berharap bisa cair di bulan November ini, soalnya saya sudah beli tiket umroh di tim saya, orang tua saya juga sudah buat paspor. Dan nanti kalau mau berangkat umrah tidak ada uang sakunya gimana. Saya berharap bareng pencairan dan bonus umroh,”harapnya.

Jasmico merupakan penyumbang medali terbanyak di FPTI Kota Bekasi, 4 medali emas ia sumbangkan di boulder tim putra, lead mix, combine perorangan putra dan lead team putra. Serta satu perak dan empat perunggu,”Saya kecewa dengan tertundanya pencairan bonus ini, dan kita masih berharap pencairan bisa segera dilakukan,”pungkasnya.

Pengakuan setiap juga disampaikan peraih emas lainnya. Dia mengaku sudah membuat paspor. Bahkan, sebagian atlet rela meminjam uang kepada sanak saudara mereka untuk biaya pembuatan Paspor.

“Sampai teman saya itu minjem-minjem ke saudaranya buat bikin Paspor, karena (informasi) dari Koni harus segera dikumpulkan. Tapi ujung-ujungnya kaya gini kan kasian juga,” katanya sembari mengingatkan agar namanya tak ditulis di koran.

Bonus yang dijanjikan untuk para atlet pada Porprov 2022 lalu memang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun mereka menyayangkan pencairan bonus tahun ini paling lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Ini paling terlama dan paling nggak jelas menurut saya. Walaupun bonusnya besar ya,” tambahnya.

Atlet peraih medali emas lainnya juga mengaku, pencairan bonus tahun ini meleset beberapa kali, sejak bulan September sampai dengan saat ini. Padahal informasi yang diterima, berkas pencairan bonus atlet tersebut sudah ada di meja Pj Wali Kota Bekasi.

Bagi dia, atlit yang telah berjuang membawa nama Kota Bekasi saat ini membutuhkan kepastian waktu pencairan bonus tersebut.”Kami atlet mah pengennya tau aja tanggalnya, tanggal berapa pastinya. Pokoknya jadi serba nggak jelas aja sih infonya,” ungkapnya.

Pelatih Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Bekasi, Asep Setiawan mengaku kecewa adanya keterlambatan pencairan bonus peraih medali di Porprov Jabar 2022 lalu yang seharusnya sudah diberikan di November 2023.

Pasalnya mereka sudah menunggu hampir delapan bulan lamanya pasca pencairan tahap pertama yang baru diberikan sebanyak 50 persen.

”Saya pelatih, atlet kecewa soal bonus seharusnya kan sudah dianggarkan jauh-jauh hari dan ini tahap kedua seharusnya sudah tidak ada persoalan lagi tinggal dicairkan,”ujar Bolil sapaannya ketika dihubungi Radar Bekasi Rabu (22/11).

Dijelaskan Bolil atletnya kerap menanyakan kepastian bonus, apalagi ada sebagian atlet yang sudah mempersiapkan keberangkatan umrah untuk orang tuanya. ”Para orang tua atlet yang mau berangkat umroh, mereka sudah bikin paspor tapi sampai sekarang belum ada kepastian penyerahan sisa bonus dan umrah. Atlet sih kecewa kok bisa sampai kayak gini, karena bonus ini bukan dadakan dan event sudah dari 2022,”tegas atlet yang turut menyumbangkan 4 medali emas, 2 perak dan 6 perunggu.

Sejauh ini pihaknya mengaku sudah berkomunikasi dengan KONI Kota Bekasi dan kendala pencairan sesuai informasi yang ia terima karena belum adanya tanda tangan dari Pj Wali Kota Bekasi.

Sementara, Hal senada diungkapkan Pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kota Bekasi, Heri Mulyono yang cabornya ikut menyumbangkan 3 medali emas, 2 perak dan 5 perunggu pada Porprov 2022 lalu.

Ajang Porprov bukan pertama ia ikuti, namun persoalan seperti ini diakuinya baru dialami saat ini. ”Bonus (tahap kedua) yang dijanjikan waktu pertama itu November di ABT (Anggaran Belanja Tambahan) kita harapkan bisa sesuai rencana, atlet ke saya sudah nanya, ke pengurus. Jangan sampai meleset, masalah umrah juga harusnya berbarengan dengan pencarian sisa bonus yang saat ini atlet baru terima 50 persen di tahap awal,”jelasnya.

Dia juga menyinggung perihal dana pembinaan yang diharapkan menjadi perhatian, karena menurutnya lebih rendah dari sebelumnya. ”Mohon maaf untuk pembinaan sekarang juga kita jauh, segala bentuk kegiatan jauh dari harapan beda dengan sebelumnya,”papar Heri.

Sementara itu setelah mendapat desakan pencairan bonus atlet, Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tidak menghambat proses pencairan bonus tersebut, serta telah disetujui. Hanya saja, saat ini Pemkot Bekasi tengah melakukan evaluasi penganggaran hingga progres capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kami Pemerintah Kota Bekasi tidak menghambat proses pencairan, tetapi sedang dilakukan pendalaman serta evaluasi dan juga persetujuan untuk seluruh aspek anggaran di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, termasuk terkait anggaran bonus kepada para atlet,” kata Gani.

Ia juga menegaskan tidak ada pemotongan hak para atlet. Sementara terkait dengan bonus umroh, harus diterima oleh atlet yang bersangkutan atau tidak diwakilkan.

Sementara itu, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Daradjat Kardono mengatakan bahwa anggaran bonus atlet telah disetujui dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2023. Pencairan disebut hanya tinggal menunggu waktu dan realisasi PAD Kota Bekasi.

Saat ini kata dia, kondisi keuangan Kota Bekasi belum cukup untuk mencairkan bonus atlet tersebut.”Jadi sekarang progresnya itu, dananya belum cukup terhimpun, karena masih terus proses menggiatkan pemasukan-pemasukan,” ungkapnya.

Hal ini menjadi pembelajaran bagi Pemkot Bekasi dalam perencanaan anggaran. Menurutnya, kebutuhan penentuan prioritas anggaran perlu diperbaiki.Lantaran sudah disetujui dalam APBD perubahan tahun 2023, ia meminta kepada seluruh atlet peraih medali pada Porprov Jawa Barat tahun 2022 untuk bersabar.”Kalau buat saya, saya pikir mereka perlu bersabar, karena Perda ABT ini sudah masuk,” tambahnya.(one/sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin