Berita Bekasi Nomor Satu

Iklim Investasi Bekasi Kian tak Pasti

ILUSTRASI: Suasana pusat Kota Bekasi, dukungan sarana transportasi publik dan kemudahan berinvestasi mendorong Bekasi menjadi Kota Mandiri setelah pindahnya Ibu Kota. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dunia investasi Kota Bekasi sepanjang 2023 ternyata tak berjalan dinamis. Hingga triwulan akhir 2023, pemkot catatan investasi Kota Bekasi hanya tercapai 62 persen dari target yang telah ditentukan sebesar Rp13,8 triliun. Ini merupakan kondisi yang tak baik bila melihat proyeksi 2024 yang notabene tahun politik.

Capaian investasi Kota Bekasi pasca pandemi Covid-19 sejatinya berada pada tren yang meyakinkan. Capaian pada 2021 misalnya. Pertumbuhan investasi kota patriot mencapai 116 persen dari target. Selang setahun, iklim investasi Kota Bekasi meraih angka realisasi yang bertaji. Dimana capaian pertumbuhannya menyentuh 157 persen dari target.

Sementara di tahun 2023 ini, realisasi hingga triwulan tiga masih relatif jauh, berkisar diangka 62 persen dari

Ekonom dan dosen pasca sarjana STIE Mulia Pratama, Nur Imam Syaifuloh menyebut tahun politik membuat investor cenderung menahan diri, menunggu dan melihat siapa pemimpin serta bagaimana kebijakannya.

“Tahun politik memang biasanya berpengaruh terhadap minat investor untuk berinvestasi di berbagai bidang, baik investor dalam negeri maupun asing,” ungkapnya.

Situasi demikian diperkirakan terjadi hingga diputuskannya pemenang pemilu. Tidak begitu saja kembali normal dan membuat investor segera menanamkan investasinya, mereka akan melihat lebih rinci kebijakan yang akan diterapkan.

Terkait dengan pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan menjelang akhir tahun 2024, ia menyebut efek nya tidak akan sebesar Pilpres. Pasalnya, daerah seperti Kota Bekasi cenderung dituntut mensinkronkan program pembangunan dari pemerintah pusat.

“Investor justru bisa meningkatkan minat yang tinggi apabila kepala daerah memberikan penawaran yang lebih baik dibandingkan daerah-daerah lain. Seperti kemudahan perizinan, dan jaminan operasional usaha pasca investasi,” ucapnya.

Selain itu, untuk meningkatkan investasi daerah perlu menyampaikan sektor-sektor ekonomi prioritas dan membutuhkan investasi tinggi. Serta jaminan keberlangsungan meski kepala daerah berganti.

Hanya saja dalam hal investasi ini, pemerintah perlu memperhatikan berbagai aspek terutama lingkungan di era Green Economy dan Blue Economy.

“Jangan hanya mengejar investasi tinggi tapi mengabaikan aspek lain tersebut,” tambahnya.

Kota Bekasi memang memiliki beberapa keunggulan dalam hal investasi, mulai dari potensi pasar berdasarkan jumlah penduduk, hingga aksesibilitas yang memadai. Namun, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi investasi, yakni kawasan yang relatif sudah padat sehingga ketersediaan lahan pun semakin menipis untuk penanaman investasi baru.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi Dicky Irawan menyampaikan bahwa target investasi tahun 2023 ini sebesar Rp13,8 triliun, diperkirakan pada tahun 2024 akan naik menjadi Rp14,3 triliun.

Tahun ini, realisasi hingga triwulan ke tiga sebesar Rp8,5 triliun. Dengan begitu, di tiga bulan terakhir masih Rp5,3 triliun yang harus dikejar untuk memenuhi target.

“Dua tahun ini sebenarnya kita di 2021 itu (capaian investasi) 116 persen, kemudian 2022 157 persen, sekarang berharap bisa 100 persen. Karena kita masih menunggu triwulan ke empat, capaiannya sekarang baru 60 sekian persen,” katanya.

Lebih lanjut, Dicky menjelaskan bahwa setiap triwulan pada pengusaha akan mengisi Laporan Kinerja Penanaman Modal (LKPM) kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pihaknya sebagai kepanjangan tangan BKPM bertugas membantu sosialisasi hingga mengingatkan perusahaan untuk melaporkan penanaman modal mereka.

Terkait dengan kemudahan proses perizinan untuk menggenjot investasi, ia menyebut amanah perundang-undangan tersebut telah dijalankan. Secara keseluruhan pelayanan perizinan sudah dilakukan secara online.

Sedangkan terkait dengan potensi melambatnya investasi di tahun politik, ia berharap hal tersebut tidak terjadi pada 2024.

“Kita InsyaAllah masih optimis bahwa tahun ini akan tercapai. Semoga di tahun depan tidak banyak pengusaha yang menahan,” tambahnya.

Sektor investasi terbesar di Kota Bekasi berdasarkan Klasifikasi Baju Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) diduduki oleh realestate, perkantoran, dan pergudangan. Posisi berikutnya ditempati oleh industri logam dan ritel. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin