Berita Bekasi Nomor Satu

Angka Pendidikan Kerek IPM Bekasi

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana (tengah). ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kita Bekasi kembali meningkat pada 2023. Pada dimensi pendidikan, peluang anak usia 7 tahun untuk menamatkan sekolah paling sedikit peningkatannya dibandingkan dimensi yang lain. Kepedulian warga sekolah, termasuk kepala sekolah dibutuhkan guna meningkatkan Harapan Lama Sekolah (HLS) di Kota Bekasi.

Pada 2023, IPM Kota Bekasi meningkat 0,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 83,06, tergolong cukup tinggi. Dimensi umur panjang dan hidup sehat meningkat 0,26 tahun atau 0,34 persen.

Pada dimensi pengetahuan, HLS penduduk usia 7 tahun meningkat 0,01 tahun atau 0,07 persen menjadi 14,12 tahun, serta Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas meningkat 0,22 tahun atau 1,92 persen menjadi 11,66 tahun. Sementara pada dimensi standar hidup layak, pengeluaran riil per kapita per tahun meningkat Rp240 ribu atau 1,48 persen.

Terkait dengan peningkatan pada dimensi pengetahuan, salah satu faktornya dinilai akibat kesadaran masyarakat Kota Bekasi akan pendidikan terus meningkat.

“Kesadaran warga masyarakat sekarang sudah paham ya terkait wajib belajar 12 tahun, jadi jarang sekali ada anak yang putus sekolah,” ungkap Sekertaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Warsim Suryana.

BACA JUGA: Disdik Kota Bekasi Ingatkan Sekolah untuk Tidak Potong Dana KIP Siswa

Dengan angka HLS sebesar 14,12 tahun, penduduk usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan tinggi setara D2 sampai dengan D3. Angka ini tidak boleh turun dibawah 12 tahun.

Untuk menjaga HLS dan RLS ini, Warsim menyebut bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) telah memfasilitasi anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk tetap bersekolah, salah satu pilihannya adalah di sekolah negeri. Apalagi di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten atau kota.

“Bahkan ada kewajiban kepada kepala sekolah untuk menyisir di sekitar sekolahnya itu jangan sampai ada anak yang nggak masuk sekolah. Itu kita intervensi,” ucapnya.

Selama ini lanjut dia, kepala sekolah dituntut untuk berinovasi dengan mencari bantuan pendidikan bagi siswa tidak mampu, atau mencarikan bapak asuh berbekal kedekatan dengan orang tua siswa berlatar keluarga menengah ke atas. Sehingga, upaya untuk meningkatkan harapan lama sekolah ini bergantung pada banyak pihak, mulai dari kepala sekolah sebagai perwakilan pemerintah bersama dengan masyarakat.

“Pokoknya tinggal tergantung kepala sekolah dan kreativitasnya saja,” tambahnya. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin