Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

H-7 Lebaran, Terminal Bekasi Alami Lonjakan Penumpang

MULAI RAMAI: Sejumlah penumpang mulai memadati Terminal Induk Bekasi. H-7 menjelang lebaran pantauan aktivitas terminal Bekasi mulai dipadati pemudik. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lebih murah dibandingkan dengan moda transportasi lain, menjadi salah satu alasan pemudik memilih naik bus. Dua hari terakhir trafik penumpang di terminal induk Bekasi mulai terlihat. Puncaknya diperkirakan terjadi pada  7 dan 8 April nanti.

Belum signifikan, tapi peningkatan jumlah penumpang yang berangkat dari terminal induk Bekasi sudah bisa dilihat pada Rabu (3/4/2024) atau H-7 Lebaran. Terutama di jalur bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), pemudik mulai bergerak usai libur sekolah tiba.

Pada periode mudik lebaran 2024 ini, terminal induk Bekasi menyiapkan 239 unit bus untuk melayani pemudik. Terdiri dari 115 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan 124 bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Selain itu, ada 50 unit bus cadangan yang disiapkan ketika jumlah penumpang melonjak tinggi. Lonjakan penumpang sudah nampak beberapa hari terakhir.

“Paling tidak dua hari ini sudah ada peningkatan kurang lebih 40 persen dari hari biasa,” kata Kepala Terminal Induk Bekasi, Hermawan.

Pada hari-hari biasa, jumlah penumpang di terminal induk Bekasi berkisar diangka 750 orang. Sementara dua hari terakhir jumlahnya naik di kisaran 1.200 penumpang.

Peningkatan jumlah penumpang terlihat di jalur bus AKAP yang akan mengangkut penumpang ke beberapa wilayah di Pulau Sumatera. Untuk tujuan Pulau Jawa, kenaikan jumlah penumpang terlihat untuk bus jurusan Purwokerto dan Pekalongan.

BACA JUGA: Pj Wali Kota Bekasi Lepas 590 Pemudik Gratis ke Solo, Jogjakarta dan Semarang

Hal serupa juga nampak untuk bus dengan tujuan berbagai wilayah di Jawa Barat, meskipun belum signifikan. Jumlah penumpang akan terus bertambah sampai puncak arus mudik.

“Kita prediksi di tanggal 7-8. Mungkin nanti setelah libur semua pegawai, pekerja pabrik nanti baru ada peningkatan, mungkin jadi puncak arus mudik di terminal ini,” ungkapnya.

Guna mengantisipasi lonjakan penumpang lebih besar, bus cadangan telah disiagakan.

Pihaknya juga telah mengantisipasi calo tiket mudik, bekerjasama dengan pihak kepolisian. Diketahui, selama periode mudik petugas gabungan termasuk kepolisian akan berjaga di Pos Pelayanan yang terletak di terminal induk Bekasi.

“Kalau ada BB, kita arahkan membuat laporan dan nanti akan ditindaklanjuti oleh jajara kepolisian,” tambahnya.

Bagi pemudik yang memilih bus lantaran ongkosnya lebih murah, keberadaan calo berpotensi merugikan pemudik.

Seperti Fitri, pemudik yang tengah menunggu bus tujuan Lubuk Linggau itu memilih bus sebagai moda transportasi lantaran ongkosnya lebih murah dibandingkan pesawat. Bus menjadi pilihan utama keluarga Fitri meskipun harga tiket bus pada momen lebaran cenderung lebih mahal dibandingkan hari-hari biasa.

“Naik pesawat lebih mahal,” katanya.

BACA JUGA: Jelang Puncak Mudik Ditemukan Bus Tak Laik Jalan di Terminal Induk Kota Bekasi

Untuk sampai di kampung halaman, ia harus merogoh kocek Rp675 ribu perorang untuk membeli tiket. Kemarin, ia mudik berempat dengan anak-anaknya.

Mudik lebih awal dipilih lantaran sudah memasuki waktu libur sekolah.

“Karena sudah libur sekolah, biar lebih lama di kampung,” tambahnya.

Sementara pemudik lainnya, Ani di hari yang sama juga tengah menunggu bus jurusan Palembang. Ia dan tiga orang anaknya memilih mudik lebih awal untuk menghindari harga tiket semakin mahal.

“Semakin kesana semakin mahal,” ungkapnya.

Moda transportasi ini memang menjadi salah satu pilihan terbesar warga Jabodetabek yang akan mudik. Potensi pergerakan masyarakat pada lebaran 2024 mencatat bus menjadi pilihan moda terbesar kedua setelah Kereta Api (KA).

5,8 Juta Warga Bekasi Mudik

Hari ini 914 personil gabungan mulai berjaga di pos pelayanan dan pengamanan yang ada di Kota Bekasi. Petugas disebut telah bersiap untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas di sepanjang jalur mudik di Kota Bekasi.

Rekayasa lalu lintas diberlakukan situasional melihat kondisi di lapangan.

“Rekayasa dilakukan oleh pihak kepolisian untuk memastikan bahwa masyarakat bisa melaksanakan mudik dengan lancar di beberapa titik. Misalkan di perempatan, di putaran, kita sesuaikan dengan situasional,” ungkap Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani.

Senada Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad juga memastikan bahwa semua personil yang akan bertugas selama periode angkutan lebaran hingga sarana dan prasarana dalam kondisi siap mengawal arus mudik. Petugas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi disebut telah berkoordinasi dengan berbagai pihak.

“Kita semua sinergi TNI-Polri dengan Pemkot khususnya Dishub, Satpol-PP sudah melakukan rapat-rapat gabungan terkait dengan pelaksanaan mudik tersebut,” ungkapnya. (sur)

 

Peningkatan Penumpang di Terminal Bekasi

– 40 persen dibanding hari biasa
– Jumlah bus disiapkan : 239 unit
AKAP : 115 unit
AKDP : 124 unit
– bus cadangan : 50 unit

* Antisipasi calo tiket
– bekerjasama dengan petugas kepolisian
– ditindaklanjuti jika terbukti

Tol Fungsional Arus Mudik 2024

  1. Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 Kutanegara -Sadang dengan panjang 3 km.
  2. Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2B Cikeas-Cibitung sepanjang 19,65 km.
  3. Jalan Tol Solo-Jogjakarta-Bandara NYIA Kulonprogo Seksi Colomadu-Klaten dengan panjang 22,3 km.
  4. Jalan Tol Bangkinang- Koto Kampar dengan panjang 24,7 km.
  5. Jalan Tol Indrapura -Kisaran Seksi 2 Lima Puluh-Kisaran sepanjang 32,15 km.
  6. Jalan Tol Kuala Tanjung -Tebingtinggi-Parapat Seksi 2 Kuala Tanjung-Indrapura sepanjang 9, 47 km dan Seksi 3 Tebing Tinggi- Sinasak sepanjang 47, 15 km
  7. Jalan Tol Kayu Agung- Palembang-Betung Seksi 3 IC Musi Landas- Desa Sukamulya sepanjang 12,2 km.

Solverwp- WordPress Theme and Plugin