RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekolah Disabilitas untuk kategori Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jalan Veteran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (16/3) lalu diresmikan.
Sekolah disabilitas terpadu SDLB atau SMPLB Disabilitas Fisik dan Sensor Netra itu diresmikan langsung Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi bersama Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, serta Ketua Komisi II Arif Rahman Hakim dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Bekasi.
Pembangunan sekolah disabilitas itu juga tak terlepas dari peringatan Hari Disabilitas Internasional 3 Desember 2018 lalu di Kota Bekasi yang dihadiri Presiden RI, Joko Widodo. Sehingga tercetusnya pembangunan gedung sekolah disabilitas.
”Kami berdua, sama mas Tri selesai acara disabilitas pada 2018 yang lalu, sepakat untuk mewujudkan apa yang telah menjadi komitmen Pemerintah Kota Bekasi dalam membangun sekolah disabilitas, dan dapat terealisasi pada akhir tahun 2019,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Gedung itu dibangun pada tahun anggaran 2019 dengan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 4.069.536.000, di atas tanah 1.171 meter persegi. Pembangunan itu juga terealisasi hasil merger dengan SDN Margajaya I dan IV, dengan luas bangunan seluas 1.040 meter persegi. Gedung tersebut menyediakan enam ruang kelas untuk siswa disabilitas SD dan tiga ruang untuk siswa Disabilitas SMP.
”Amanah implementasi Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, maka saya telah menetapkan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 58 Tahun 2018 tentang pedoman pelaksanaan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di Kota Bekasi tanggal 15 Oktober 2018,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim mengapresiasi pembangunan gedung sekolah disabilitas untuk masyarakat Kota Bekasi. Pasalnya kata dia sarana prasarana tersebut terbilang langka di Kota Bekasi.
”Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Wali Kota Bekasi. Dan saya berharap sarana ini bermanfaat untuk disabilitas. Kedepan sarana-prasarana seperti ini bisa terus ditingkatkan di Kota Bekasi. Karena bagaimana pun juga mereka memiliki hak yang sama,” tukasnya. (adv/pay)
