Berita Bekasi Nomor Satu

Harga Gula Pasir Belum Stabil

OPERASI PASAR: Petugas melayani warga membeli gula pasir saat operasi pasar yang diadakan oleh Kementrian Perdagangan di Pasar Baru Bekasi, belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
OPERASI PASAR: Petugas melayani warga membeli gula pasir saat operasi pasar yang diadakan oleh Kementrian Perdagangan di Pasar Baru Bekasi, belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Harga gula pasir di Kota Bekasi masih melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Masih tingginya harga gula ini didapati ketika Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto melakukan operasi pasar di lokasi Pasar Baru, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Catatan Radar Bekasi, harga gula sudah melambung diatas HET sejak kurun waktu bulan Maret lalu. Hingga pekan terakhir Mei, harga gula masih ditemukan berada diangka Rp16 hingga Rp 18 ribu per kilogram.

Selisih harga di pasaran dengan HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah mencapai 28 hingga 36 persen.

Ada beberapa faktor yang membuat harga gula tak kunjung turun, Agus menjelaskan salah satunya adalah rantai distribusi yang terlampau panjang, hingga harga jual ditingkat pengecer melampaui HET. Padahal, harga dari produsen Rp11 ribu perkilogram.

“Keterkaitan dengan adanya mata rantai distributor yang panjang, karena produsen keluarnya Rp11 ribu,” kata Agus.

Kedua, kebijakan Lockdown di beberapa negara mengganggu impor gula dari luar negeri. Seharusnya gula impor sudah diterima pada bulan Mei ini, akibatnya sebagian baru bisa diterima pada Juni mendatang.

Ketiga, terjadi pergeseran musim giling, yang seharusnya berlangsung pada bulan April, bergeser di akhir Juni mendatang.

“kita sudah antisipasi dengan import dan juga melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga,” ungkapnya.

Operasi pasar semacam ini akan terus dilakukan hingga harga gula di pasaran stabil. Untuk menjaga stabilitas harga dan persediaan di pasar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memasok gula ke pasar di Bekasi sebanyak empat ton per hari.

Faktor yang membuat harga gula melonjak diatas HET ini tengah ditangani oleh Satgas Pangan. Terutama persoalan rantai distribusi, dan keberadaan distributor nakal yang sengaja memainkan harga.

“Meskipun nanti setelah pandemi ini akan kita lakukan tindakan hukum untuk sementara dengan kondisi covid ini kami mengedepankan agar masyarakat mendapatkan haknya jangan dulu terganggu dengan persoalan lain,” ungkap Kepala Satgas Pangan, Irjen Daniel Tahi Monang Solitonga.

Sejauh ini pihaknya telah menindak 11 distributor dan usahawan nakal. Salah satu sumber harga gula tak kunjung terkendali beberapa bulan kebelakang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, Kariman mengatakan bahwa sementara ini informasi terbaru yang diterima pasokan gula baru diberikan di Pasar Baru Bekasi.

“Sementara ini dipasar baru aja, tapi saya sudah coba untuk komunikasi dengan Bu Dirjen untuk pasokan di pasar-pasar lain seperti di utara dan Pondok Gede,” ungkapnya kepada Radar Bekasi. Di awal pasokan gula ini akan terus berlanjut hingga akhir Mei. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin