Berita Bekasi Nomor Satu

Pengelola Mal Terapkan Ganjil Genap

DIJAGA APARAT: Anggota TNI-Polri (Satgas Protokol Kesehatan Covid-19) berjaga di pintu masuk Sentra Grosir Cikarang (SGC), Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (9/6). ARIESANT/RADAR BEKASI
DIJAGA APARAT: Anggota TNI-Polri (Satgas Protokol Kesehatan Covid-19) berjaga di pintu masuk Sentra Grosir Cikarang (SGC), Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (9/6). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dengan diperpanjang-nya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara Proporsional oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, sejumlah pusat perbelanjaan (mal) mulai melakukan penyesuaian jam operasional. Salah satunya adalah Sentral Grosir Cikarang (SGC).

Pengelola mal tersebut sedang menyiapkan sistem ganjil genap. Dimana dari jumlah pedagang sebanyak 1.400-an, akan diberikan nomor. Hal tersebut dilakukan setelah Pemkab Bekasi menerapkan PSBB secara proporsional menuju new normal.

Seperti yang disamaikan Deputy Bulding Manager SGC, Ridwan Arifin, pihak pengelolah mal melibatkan seluruh pedagang yang ada di SGC, dan harus mengikuti protol kesehatan Covid-19 agar bisa buka kembali, setelah ditutup sebelum hari raya Idul Fitri.

“Untuk saat ini, para pedagang sudah membuat kesepakatan di atas matrai, agar mengikuti protokol kesehatan. Dan pada prinsipnya, mereka (pedagang,Red) semua setuju , dan hampir 80 persen mengisi surat pernyataan,” kata Ridwan saat dihubungi Radar Bekasi, Selasa (9/6).

Lanjut Ridwan, nantinya para pedagang akan mengikuti tanggal yang ditentukan untuk buka. Artinya, para pedagang yang mendapat nomor ganjil, akan buka pada tanggal ganjil. Begitu sebaliknya, pedagang yang mendapatkan nomor genap, akan diperbolehkan buka pada tanggal genap. Selain itu, akan dibuat jarak antar pedagang.

“Kami juga akan buat batas antar pedagang, yakni jarak 1,5 meter. Minimal dari total 1.400 kios yang ada, akan buka sekitar 700-an kios selama diberlakukan ganjil genap. Untuk persiapaan ganjil genap, sudah kami pasang nomor-nomor tenan,” beberanya.

Untuk pembayaran saat belanja, pria yang juga Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Bekasi ini berharap, bisa menggunakan transaksi eletronik. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan wabah Covid-19. Kendati demikian, tidak semua pedagang bersedia melakukan transaksi elektronik.

“Kami arahkan agar pedagang untuk menggunakan uang elektronik. Bagi pedagang yang modern, mereka sudah menyetujui. Minimal menyiapkan alat untuk transaksi. Tapi bagi yang harus melakukan transaksi tunia, harus mencuci tangan baik sebelum dan sesudah menerima uang,” saran Ridwan.

Ditambahkan-nya, untuk para pengunjung yang mau masuk ke mal, harus mengikuti protol kesehatan. Misalkan, harus ikut antrian dan tidak ada kerumunan. Kemudian harus menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk. Sementara anak usia tiga tahun dilarang masuk. Dalam hal ini, dirinya menegaskan, para pengunjung susah untuk diatur.

“Kalau pengunjung aga susah diatur dan tidak mengikuti protokol kesehatan, pengunjung) tidak boleh masuk,” tegasnya.

Hanya saja, Ridwan belum bisa memastikan kapan SGC bisa dibuka kembali. Sebab belum ada arahan lebih lanjut dari Pemkab Bekasi. “Untuk pembukaan, pada prinsipnya kami menunggu dari Pemkab Bekasi, karena sudah mengirim surat permohonan ,dan kami siap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” janji Ridwan.

Sementara itu, Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja menjelaskan, rencana-nya untuk mal akan buka selama PSBB Proporsional ini, walaupun sudah ada aturan. Dimana para tenan yang ada di mal akan diberikan nomor dan menggunakan aturan ganjil genap.

“Untuk operasional mal, rencananya akan diatur dengan sistem ganjil genap. Misalkan hari ini yang boleh buka tenan ganjil, seperti nomor satu, tiga, lima, dan lain-nya. Dan nomor genap besok-nya, jadi bergantian. Nanti akan kami buat fase-fase-nya,” terang Eka. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin