Berita Bekasi Nomor Satu

Dewan Pertanyakan Penggunaan Anggaran Covid-19

Illustrasi : Petugas medis mengambil sampel tes swab kepada penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Bekasi, Jalan Juanda,Bekasi Timur, Selasa (5/5). Pemerintah Kota Bekasi tes swab secara acak kepada penumpang guna mendeteksi penyebaran Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
Illustrasi : Petugas medis mengambil sampel tes swab kepada penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Bekasi, Jalan Juanda,Bekasi Timur, Selasa (5/5). Pemerintah Kota Bekasi tes swab secara acak kepada penumpang guna mendeteksi penyebaran Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi tak mengetahui detail penggunaan anggaran Covid-19 yang angkanya mencapai ratusan miliar.

Pasalnya mereka mengaku belum menerima laporan penggunaan anggaran dari pemerintah Kota Bekasi.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin membenarkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan penggunaan anggaran Covid-19.

“Memang hingga saat ini saya belum menerima pembelanjaan anggaran Covid-19 dari BPKAD,” kata Muin, Selasa (8/9).

Selain itu ia juga membenarkan awalnya dianggarkan dana Covid-19 itu mencapai Rp145 miliar dan ditambah lagi dari Rp145 miliar menjadi Rp175 miliar.

Terkait penggunaan dana tersebut, pihaknya mengaku tengah menunggu laporan detail dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Saya sampai sekarang masih menunggu detail anggaran Covid-19 yang sudah digunakan. Yang jelas sebelum APBD perubahan BPKAD sudah bisa melaporkan anggaran Covid-19 yang sudah dibelanjakan,” tukasnya.

Sebelumnya, ketika dikonfirmasi, Kepala BPKAD, Supandi Budiman mengaku, pagu anggaran Covid-19 sebesar Rp172,5 miliar, dan sudah digunakan sebesar Rp102 miliar.

Anggaran Covid-19 yang mencapai Rp172,5 miliar akan di pakai hingga selesai Covid-19. Alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 juga diajukan pada perubahan APBD 2020.”Dan di APBD 2021 juga akan ada juga nanti gitu,” ucapnya.

Kemudian, ia juga mengaku, bahwa penggunaan anggaran tersebut iperkirakan hingga akhir tahun. Dikarenakan saat ini anggaran Covid-19 masih tersisa Rp70 miliar lebih.

“Intinya sudah kita siapkan secara matang. Karena kemarin aja selama awal Pandemi kita hanya habis Rp102 miliar dalam kurun waktu tiga bulan,” jelasnya.

“Sekarang kan kita masih ada sisa Rp70 miliar lebih sampai akhir tahun ya, di tambah nanti ABT besok ada tambahan lagi. Kemudian di APBD 2021 ada juga, jadi kita tidak khawatir anggaran Covid-19 habis,” tambahnya.

Dijelaskannya, anggaran Covid-19 diantaranya membantu untuk memulihkan ekonomi masyarakat. Bantuan sosial kepada pelaku UMKM salah satunya. Kucuran bantuan tersebut diklaim bisa memulihkan ekonomi di masa pendemi Covid-19 sekarang ini.

“Kita hanya memfasilitasi anggarannya saja, untuk teknisnya ada di masing-masing OPD. Semua sudah sesuai karena pagunya sudah di tentukan,” ungkapnya.(pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin