Berita Bekasi Nomor Satu

Disiplin Prokes Kendor, Muncul Klaster Baru

TURUNKAN VAKSIN: Sejumlah petugas menurunkan vaksin sinovac yang didistrbusikan ke UPTD Farmasi Dinas Kesehatan, Desa Mekarsari, Tambun Selatan, Rabu (27/1). ARIESANT/RADAR BEKASI
TURUNKAN VAKSIN: Sejumlah petugas menurunkan vaksin sinovac yang didistrbusikan ke UPTD Farmasi Dinas Kesehatan, Desa Mekarsari, Tambun Selatan, Rabu (27/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti, mengakui apabila terjadi klaster Covid-19 di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.

“Ya tidak bisa dipungkiri terjadi klaster kantor, sebab di kantor Kementrian Kesehatan (Kemenkes) sendiri juga sudah ada,” ucap Sri saat ditemui usai menjalani vaksinasi, di Puskesmas Karang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (28/1).

Kata dia, untuk pencegahan ini sudah dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan dari pimpinan. “Sebenarnya pimpinan sudah mengeluarkan kebijakan, yakni mengurangi kerumunan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menerapkan Work From Home (WFH) pegawai, serta bagi pegawai yang sakit diharapkan bekerja dari rumah saja,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, dalam konteks pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 sudah terbentuk tim Satgas Covid-19, para masing – masing stakeholder memiliki tugas dan fungsi. Namun untuk Dinas Kesehatan (Dinkes) sendiri memiliki tugas, bagaimana melakukan upaya pencegahan dan penanganan pelayanan kesehatan.

“Jadi ada satgas secara umum. Nah kalau Dinkes pada pelayanan kesehatannya,” terang Sri.

Menurut dia, terjadinya klaster Covid-19 disebabkan adanya penurunan pada protokol kesehatan (prokes). Dicontohkannya, ketika berkendara, dirinya masih sering melihat tidak ada jaga jarak dalam kendaraan.

“Memang dalam hal ini, harus ditekankan kedisiplinan, dan ini berlaku bagi semua orang dan berbagai pihak,” imbuhnya.

Sekadar diinformasikan angka kematian akibat terpapar Covid-19, mengalami peningkatan pada dua minggu terakhir ini, terutama di kalangan ASN di lingkungan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bekasi. Di mana, sebanyak sembilan ASN meninggal karena terkonfirmasi Covid-19, termasuk tenaga medis.

“Dari data terakhir, ada sembilan ASN yang meninggal karena terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus ini banyak terjadi pada dua minggu terakhir,” kata Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah

Lanjut Alamsyah, untuk ASN terkonfirmasi positif, jumlahnya mencapai ratusan, mulai dari awal pandemi hingga saat ini. Kemudian, sampai saat ini masih ada belasan ASN yang melakukan isolasi di Bapelkes Cikarang dan Wisma Ki Hajar Dewantara.

“Untuk total tepatnya, saya tidak hafal, tapi ASN yang melakukan isolasi sampai saat ini masih ada belasan. Jumlah ASN yang terkonfirmasi positif di atas 100, rata-rata tanpa gejala,” tandas Alamsyah. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin