Berita Bekasi Nomor Satu

Kemenag Yakin Santri Aman Pulang ke Rumah

ILUSTRASI: Seorang santri melipat pakaiannya di Pesantren Nuu Waar Setu Kabupaten Bekasi, belum lama ini. Kantor Kementerian Agama Kota dan Kabupaten Bekasi meyakini sebagian santri yang telah pulang dari ponpes ke rumahnya masing-masing untuk merayakan lebaran 2021 pada masa pandemi Covid-19 ini dalam kondisi sehat. FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Seorang santri melipat pakaiannya di Pesantren Nuu Waar Setu Kabupaten Bekasi, belum lama ini. Kantor Kementerian Agama Kota dan Kabupaten Bekasi meyakini sebagian santri yang telah pulang dari ponpes ke rumahnya masing-masing untuk merayakan lebaran 2021 pada masa pandemi Covid-19 ini dalam kondisi sehat. FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota dan Kabupaten Bekasi meyakini sebagian santri yang telah pulang dari pondok pesantren (ponpes) ke rumahnya masing-masing untuk merayakan lebaran 2021 pada masa pandemi Covid-19 ini dalam kondisi sehat. Dengan demikian, aman bagi keluarganya di kampung halaman.

Kepala Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi Mulyono Hilman Hakim mengatakan, bahwa ponpes merupakan lembaga pendidikan non formal.

“Pondok pesantren merupakan lembaga yang diselenggarakan oleh masyarakat yang di dalamnya memiliki ciri khas tersendiri,” jelasnya kepada Radar Bekasi, Selasa (27/4).

Ia tak mempersoalkan ponpes yang telah mengizinkan santrinya pulang ke rumah untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Terpenting, lembaganya aman dari penyebaran virus serta kepulangannya sesuai protokol kesehatan.

“Selagi santri yang dipulangkan oleh ponpesnya dipastikan aman, maka santri mempunyai hak untuk dapat diijinkan pulang dan bertemu keluarga,” tuturnya.

Mulyono meyakini, ponpes yang sudah memulangkan para santri telah memperhitungkan secara matang. Sebab resiko yang ada akan menjadi tanggung jawab pondok pesantren, jika ditemukan masalah.

“Ketika ponpes memulangkan, pasti mereka sudah memikirkannya dengan matang, karena apapun risikonya menjadi tanggung jawab ponpes,” katanya.

Ia pun meminta tak hanya santri yang disoroti soal kepulangannya ke rumah. Tetapi juga masyarakat umum yang saat ini sudah mulai berbondong mudik lebaran.

“Harusnya jangan santri saja dong yang disoroti, masyarakat sampai saat ini juga banyak yang mereka berbondong-bondong pulang kampung. Dengan catatan lolos test rapid dan bukan di tanggal yang sudah diputuskan dilarang mudik,” jelasnya.

Ditegaskan, lantaran santri yang belajar di wilayah yang aman, dirinya optimis mereka akan aman di rumah. Seharusnya, ujar dia, santri yang pulang ke rumah tak dipersoalkan lantaran bukan pada masa pelarangan mudik 6-17 Mei 2021.

“Santri selama belajar berada di tempat yang aman, insya allah mereka pulang juga dengan kondisi yang aman. Pemulangannya juga bukan pada waktu yang dilarang,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Seksi Pendidikan Diniyah & Pondok Pesantren PD Pontren Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi Komarudin. Dikatakan, Kemenag sudah memberikan himbauan kepada seluruh pondok pesantren di Kabupaten Bekasi untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Jadi ketika santri berada di dalam lingkungan pondok pesantren, mereka aman. Ponpes juga memastikan bahwa santri yang pulang ke kampung halaman dalam keadaan sehat,” ujarnya.

Di Kabupaten Bekasi, secara garis besar pondok pesantren sudah mulai memulangkan santri sejak 28 Maret 2021, dengan memenuhi standar protokol kesehatan yang sudah ditentukan.

“Santri sudah memang sudah dipulangkan sejak awal, mereka pasti melewati masa tes rapid dulu kan sebelum pulang,” ucapnya.

Tidak ada sanksi bagi ponpes yang sudah memulangkan para santri ke kampung halamannya masing-masing. “Tidak ada sanksi karena memang sudah ada jadwal libur lebaran,” tukasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin