Berita Bekasi Nomor Satu

Kesempatan Dua Kali, Jangan Salah Pilih

ANTRE : Orang tua siswa antre layanan PPDB di SMPN 29 Kota Bekasi. DEWI WARDAH
ANTRE : Orang tua siswa antre layanan PPDB di SMPN 29 Kota Bekasi. DEWI WARDAH

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Calon siswa memiliki kesempatan dua kali untuk mengikuti seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 tingkat SMP negeri di Kota Bekasi.

“Yang penting dikasih kesempatan 2 kali, itu terserah CPD nya mau milih jalur yang berbeda dengan tujuan sekolah yang sama. Atau jalur yang sama tetapi beda sekolah tujuan,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Krisman Irwandi kepada Radar Bekasi, Rabu (7/7).

Kesempatan dua kali itu sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) PPDB 2021 tingkat SMP. Pendaftaran PPDB SMP secara daring diketahui telah dibuka sejak 3 — 9 Juli 2021.

Krisman mengimbau, para Calon Peserta Didik (CPD) agar dapat memilih dengan cerdas pilihan sekolah maupun jalur yang berpeluang untuk masuk.

“Dikasih kesempatan dan harus dimanfaatkan dengan baik, cari peluang jalur yang memang memungkinkan,” ujarnya.

Wakil Kepala SMPN 29 Kota Bekasi Bidang Humas Nining menyampaikan, bahwa di hari ketiga pendaftaran PPDB sudah ada beberapa siswa yang tersingkirkan dari masing-masing jalur.

“Tadi ada beberapa orang tua siswa yang hadir ke sekolah, rata- rata mereka yang hadir yang sudah terdelete di jalur pertama,” katanya.

Menurutnya, orang tua siswa yang hadir ke sekolah rata-rata untuk meminta rekomendasi pada kesempatan kedua. Dikatakan, banyak dari mereka salah menentukan pilihan.

“Setelah kita jelaskan kebanyakan sih pilih sekolah berbeda, karena kesempatan pilihan sekolah yang sama di jalur berbeda pun sudah gak mungkin atau bisa saja cepat tergeser,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Kepala SMPN 1 Kota Bekasi Muktia Wahyudi Isra. Ia mengatakan, seleksi PPDB dapat berubah setiap menit.

“Perubahannya cepat, jadi belum bisa dilihat nih berapa banyak CPD yang sudah terbuang,” ungkapnya.

Akan tetapi pihaknya terus memberikan himbauan kepada masyarakat agar dapat memilih jalur yang berpeluang besar sehingga dapat diterima di sekolah tujuan.

“Jadi kita berikan sosialisasi saja, terkait jalur-jalur yang masuk dalam karakteristik siswa tersebut. Jadi tidak salah pilih jalur, kalo salah pilih jalur otomatis kesempatannya akan berkurang,” tukasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin