Berita Bekasi Nomor Satu

Demi Konten, Seorang Pelajar Tertabrak Truk

TERKAPAR: Seorang pelajar terkapar di pinggir jalan, usai ditabrak mobil truk, saat mencoba menghadang untuk menumpang, di Fly Over, Jalan RE Martadinata, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (11/7). IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan pelajar mencoba menghadang mobil truk untuk menumpang dan demi konten untuk media sosial (medsos) di Fly Over, Jalan RE Martadinata, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (11/7)

Akibatnya, seorang pelajar mengalami luka di bagian kaki dan pinggang. Ironisnya, aksi yang dilakukan oleh puluhan pelajar itu, demi sebuah konten di medos.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu pelajar asal Sukatani, Firly, aksi yang dilakukan bersama rekan-nya, demi sebuh konten, dengan menghadang truk-truk yang sedang melintas. Namun, dia beralasan, tidak mengetahui kejadian yang menimpa rekan-nya itu.

“Saya lagi duduk, tiba-tiba saja melihat medsos ada yang jatuh ketabrak mobil truk. Ya ini buat bikin konten,” ujar pria yang sekolah pesantren di Sukatani ini kepada Radar Bekasi, Minggu (11/7).

Dari pantaun Radar Bekasi di lokasi, puluhan pelajar itu berkumpul di Taman Kota Pilar. Setelah mengetahui ada teman-nya yang tertabrak mobil, mereka (pelajar lain-nya) langsung mengangkatnya secara bersama-sama ke pinggir jalan, karena mengalami luka di bagian kaki dan pinggang.

Kemudian, puluhan pelajar yang tidak memakai masker itu, berhamburan pergi meninggalkan teman-nya yang tergeletak di pinggir jalan, dan banyak warga yang mendantangi. Sementara, pelajar yang tertabrak, saat ini sudah dibawa ke klinik terdekat untuk mendapat perawatan.

Sementara itu, pedagang taman hias di Taman Kota Pilar, Mujang menuturkan, anak-anak tersebut memang sering kumpul-kumpul, terutama saat akhir pekan.

“Memang mereka sering kesini, terutama di hari libur, Sabtu dan Minggu. Bocah-bocah tanggung, dan masih pada sekolah,” bebernya.

Hal senada disampaikan pedagang sparepart motor sekitar Taman Kota Pilar, Karjo. Dirinya menuturkan, anak-anak (pelajar) tersebut memang sering menghadang mobil truk besar dan tronton yang melintas. Dan itu dilakukan hampir setiap hari.

“Memang mereka sering nyetopin mobil truk tronton, dan mobil-mobil gede lain-nya. Itu setiap hari, kadang orangnya banyak, terkadang sedikit,” tandas Karjo. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin