Berita Bekasi Nomor Satu

Petugas Pemakaman Terima Insentif Khusus

BERSIAP : Penggali kubur menggunakan APD bersiap untuk memakamkan korban Covid-19 di TPU Padurenan, Mustikajaya Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Para penggali kubur di TPU Padurenan bekerja ekstra keras. Pertama, karena kasus covid-19 melonjak. Kedua, karena pasien covid-19 dimakamkan secara terpusat di TPU tersebut.

Sebanyak 50 penggali kubur di tempat itu bekerja dalam 2 sif. Satu sif selama 12 jam. Muncul pertanyaan, berapa penghasilan mereka per bulan?

Berdasarkan penuturan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi, Jumhana Luthfi, menjelaskan penggali kubur tersebut memperoleh upah Rp6,1 juta per bulan.

“Selain mereka dapat gaji PHL ya, sekitar 3,6 juta sebulan, mereka juga dapet insentif khusus yang melakukan protokol itu, Rp 2,5 juta,” kata Jumhana.

Dia pun menegaskan, kalau yang mendapat insentif tersebut hanya penggali kubur yang melakukan pemakaman secara protokol Covid-19.

“Itu insentif khusus untuk petugas yang memakamkan Covid,” tegasnya.

Dirinya, dikarenakan tingginya angka kematian Covid-1 ia bersama pihaknya menyiagakan penggali kubur selama 24 jam nonstop dengan sistem shifting.

“Masih 24 jam (bekerja), semalam aja 11 orang (penggali kubur),” ucapnya.

Jumhana menyampaikan, untuk saat ini lahan pemakaman di TPU Padurenan, Mustika Jaya pada awalnya memiliki lahan berjumlah 6 hektare.

Namun, kini tersisa sebanyak lima hektare. Satu hektare tersebut telah digunakan untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19.

“Untuk lahan di TPU Padurenan yang masih kosong tersisa lima hektare lagi, dari jumlah awalnya sebanyak enam hektare, serta pada saat ini satu hektar lainnya telah digunakan untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19,” kata Luthfi.

Lanjutnya, ia juga menjelaskan adapun dari sebanyak lima hektar yang tersisa disana, kini tiga hektare lainnya sedang dilakukan proses pematangan lahan guna dipergunakan untuk jenazah pasien Covid-19.

“Kita semuanya untuk lahan totalnya ada enam hektare, yang bisa dimatangkan, untuk proses pematangan itu ada tiga hektare, tapi yang satu hektare lainnya kini udah kepake sebagai lahan jenazah Covid-19 dan sisanya masih ada dua hektare lagi yang tersisa,” tutupnya. (dil/pjk)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin