Berita Bekasi Nomor Satu

Dosen Diimbau Lebih Kreatif Buat Konten Pembelajaran

Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) MPD Bekasi Raya Wawan Hermansyah
Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) MPD Bekasi Raya Wawan Hermansyah

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Proses perkuliahan tahun ajaran baru 2021/2022 pada September diperkirakan masih akan dilaksanakan secara daring. Karena itu, dosen diimbau lebih kreatif membuat konten pembelajaran.

Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) MPD Bekasi Raya Wawan Hermansyah mengatakan, bahwa sampai saat ini belum ada kebijakan yang jelas terkait proses perkuliahan secara tatap muka.

“Kami belum dapatkan instruksi yang jelas terkait proses perkuliahan secara tatap muka, jadi kemungkinan tahun ajaran baru nanti proses perkuliahan masih daring,” ungkap Wawan kepada Radar Bekasi, Selasa (17/8).

Menurutnya, proses perkuliahaan secara daring yang dilaksanakan hampir dua tahun belakangan ini menjadi bahan evaluasi sebagian perguruan tinggi swasta untuk mempersiapkan metode baru di tahun ajaran baru.

“Ada kampus yang mengalir saja kayak air, ada juga kampus yang mengadakan evaluasi dalam tingkat capaian mahasiswa untuk proses perkuliahan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, capaian nilai mahasiswa dalam proses perkuliahan secara daring selama ini berada pada titik aman dan tidak mengalami penurunan.

“Kita bisa sampaikan nilai mahasiswa bagus-bagus, tetapi kita tidak bisa memastikan bobot pengetahuan mahasiswa itu baik,” ucapnya.

Meskipun demikian, kata dia, di tahun ajaran baru para dosen perguruan tinggi diimbau dapat berinovasi dalam mengajar. Jangan hanya mengandalkan platform yang selama ini digunakan.

“Mau tidak mau dosen harus lebih kreatif dalam membuat konten pembelajaran online, jangan terlalu sering mengandalkan Google Meet atau Zoom,” ucapnya.

Misalnya, jelas Wawan, dosen dapat membuat rekaman materi dengan menggunakan Powerpoint agar dapat disebarkan melalui Youtube atau WhatsApp.

Menurutnya, selama proses perkuliahan semester gasal dosen memiliki waktu 14 kali pertemuan atau terhitung selama tiga bulan. Maka dosen bisa memanfaatkan konsep blended learning untuk proses perkuliahan secara daring.

“Dosen diharapkan tidak melulu pertemuan setiap kali perkuliahan, boleh di awal pertemuan menggunakan Zoom. Maka pertemuan kedua dosen dapat memberikan materi yang sudah terangkum melalui Powerpoint,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin