Berita Bekasi Nomor Satu

Dua Desa di Sukawangi Kesulitan Air Bersih

SARING AIR : Seorang warga menyaring air yang diambilnya dari sumur di Kampung Kedung Ringin Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi. Sudah tiga bulan warga mengandalkan air sumur untuk memenuhi kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, SUKAWANGI – Warga Desa Sukaringin dan Sukawangi Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Hal ini sudah terjadi sejak lama, namun tidak ada penanganan dari pihak pemerintah setempat. Sehingga, warga harus membeli air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari.

“Saat ini di desa kami tidak ada air bersih. Air sumur kotor, warnanya kuning,” kata warga Kampung Kedung, Desa Sukaringin, Buncir, Minggu (5/9).

Pria yang akrab disapa Kong Aji ini berharap, agar pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi bisa mengirimkan air bersih untuk warga di Kampung Kedung.

Hal senada disampaikan warga Kampung Kalen Keramat Desa Sukawangi, Jaya. Ia menuturkan, sudah dua tahun belakangan ini warga di kampungnya kesulitan mendapatkan air bersih. Penyebabnya, karena air dari Perusahaan Air Minum (PAM) desa mati dan tidak kunjungi diperbaiki. Sementara, saluran irigasi di perkampungan kondisi airnya kotor.

“Sudah ada sekitar dua tahun warga di sini kesulitan air bersih. Apalagi PAM desa mati dan tak kunjung diperbaiki,” tutur pria yang akrab disapa Doyok ini.

Ia menambahkan, warga harus membeli air isi ulang untuk mandi dan memasak. Sementara untuk mencuci pakaian dan piring maupun yang lainnya, harus memanfaatkan air dari sumur galian atau saluran irigasi. Walaupun memang kondisi airnya kotor.

Dirinya mengharapkan ada tindak lanjut dari Pemkab Bekasi atas kesulitan air yang diderita oleh warga. “Harus ada tindak lanjut dari Pemkab Bekasi, sebab kalau desa maupun kecamatan, selama ini seolah tutup mata, sudah dari dulu,” sesal Doyok.

Menyikapi itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln menjelaskan, pihaknya bisa saja mengirim air bersih ke wilayah yang kesulitan mendapatkan air.

“Kami bisa saja mengirim air bersih kepada warga yang membutuhkan. Sebab, saat ini sudah masuk ke siaga kekeringan,” tuturnya.

Henri menyampaikan, sudah punya Surat Keputusan (SK) siaga darurat ringan. Menurutnya, wilayah yang biasa mengalami kekeringan musiman ada empat di Kabupaten Bekasi, seperti Cibarusah, Cikarang Pusat, Serang Baru, dan Cikarang Timur. Sejauh ini pihaknya mulai rutin mengirimkan air ke wilayah tersebut.

“Empat wilayah itu setiap tahun kekeringan. Kami dari BPBD, sudah mulai mengirimkan air bersih untuk Kecamatan Cibarusah,” bebernya.

Sedangkan Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengakui sudah mendapat laporan terkait kekeringan. Akan tetapi, baru dari wilayah Cibarusah saja. Dirinya juga sudah menugaskan BPBD untuk melakukan pendataan.

“Saya sudah tugaskan BPBD untuk segera tangani masalah kekeringan tersebut. Dan solusi jangka pendek, dibuatkan tangki air. Sedangkan untuk jangka panjangnya, kalau ada sumber air kami bangun pipanisasi, dan PDAM harus masuk,” tandas Dani.

Sementara itu, warga Kampung Kedungringin RT 05/03 Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi, juga mengeluhkan kondisi kekeringan dan tidak adanya bantuan air bersih dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi.

“Untuk mendapatkan air bersih, kami harus melakukan penyaringan dengan alat seadanya,” tutur salah satu warga RT 05/03 Desa Sukaringin, Nur Ali (40).

Dia membeberkan, sejak bulan puasa dan musim kemarau, membuat warga kesulitan air bersih. Kondisi merupakan rutin terjadi setiap tahun ketika musim kemarau.

“Ada sekitar 40 rumah yang kesulitan air bersih dan harus mengambil air dari kedalaman tiga meter dan itupun warnanya hitam. Sehingga harus disaring menggunakan pasir dan kain,” jelasnya.

Dengan kondisi ini, Nur berharap, ada perhatian dari pemerintah supaya warga mendapatkan air bersih. (pra/and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin