RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pendidikan Kota Bekasi mencatat sekitar 15 persen dari total 646 SD negeri dan swasta menumpang pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) di sekolah lain. Sekolah tersebut terpaksa menumpang karena tidak memiliki sarana yang memadai.
Pelaksanaan ANBK jenjang SD/sederajat gelombang pertama dan kedua dimulai 15-18 November 2021. Sedangkan gelombang ketiga dan keempat akan berlangsung pada 22-25 November 2021. ANBK yang berlangsung selama dua hari meliputi latihan 60 menit, literasi membaca 75 menit, dan survei lingkungan belajar 20 menit.
Kepala Bidang Pendidikan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Januk Suwardi menyampaikan, sekitar 85 persen sekolah melaksanakan ANBK secara mandiri. Sedangkan sekitar 15 persen menumpang di sekolah lain.
“Kalo dari data kita itung persentasenya saja, karena belum dihitung secara menyeluruh ya sekolah yang numpang. Itu 85 persen sudah melaksanakan ANBK mandiri,” terang Januk kepada Radar Bekasi, Senin (15/11).
Sekolah-sekolah yang terpaksa menumpang ANBK lantaran belum memiliki sarana yang memadai. Seperti belum lengkapnya server, tempat, maupun perangkat.
Kondisi ini menjadi bahan evaluasi Disdik kedepan agar tidak ada lagi sekolah yang menumpang ANBK di sekolah lain. “Ini menjadi salah satu rencana kami sehingga tahun depan tidak ada lagi sekolah yang menumpang dan bisa melaksanakan ANBK mandiri secara menyeluruh,” ucapnya.
Kepala SDN Jatiasih X Kota Bekasi Sadiah mengatakan, sekolah yang dia pimpin ditumpangi dua SD untuk pelaksanaan ANBK gelombang pertama. Yakni SDN Jatiasih IX dan SDN Jatiasih XI.
Padahal, diakui Sadiah, sekolahnya pun masih kekurangan perangkat komputer. “Untuk perangkat sejujurnya sekolah kami juga masih kekurangan, makanya kami minta kontribusi dua sekolah ini untuk meminjamkan PC nya agar tidak minjam ke guru maupun orang tua siswa,” tuturnya.
Menurutnya, dalam satu ruangan sekolah membutuhkan 15 perangkat pendukung. Namun sekolah hanya memiliki 10 perangkat, sehingga lima perangkat lain terpaksa meminjam kepada dua sekolah tersebut.
“Kita cuma punya 10 dan kita hanya memanfaatkan satu ruangan lab. 1 ruangan lab ini membutuhkan 15 perangkat, jadi saya meminta kontribusi kedua sekolah yang menumpang untuk meminjamkan PC nya dulu,” katanya.
Dalam pelaksanaan ANBK, dua sekolah yang menumpang akan diproktori oleh sekolah asal yaitu SDN Jatiasih X Kota Bekasi. Sehingga membutuhkan persiapan yang cukup matang untuk pelaksanaannya.
“Proktornya dari sekolah kami, yang mengawasi dan membantu jalannya pelaksanaan ANBK” ucapnya.
Dikatakan, gangguan server sempat terjadi pada saat pelaksanaan ANBK di sesi pertama. Namun gangguan tersebut tidak berlangsung lama, sehingga siswa dapat kembali mengikuti pelaksanaan ANBK dengan baik.
“Tadi juga ada gangguan sebentar di server, tapi alhamdulillah untuk keseluruhan berjalan dengan baik,” ucapnya.
Kepala SDN Aren Jaya 12 Kota Bekasi Media Supriyanti mengungkapkan, dalam pelaksanaan ANBK sekolahnya terpaksa menumpang di sekolah lain.
“Kami merupakan salah satu sekolah menumpang untuk pelaksanaan ANBK nanti,” ujarnya.
Dikatakan, keuangan sekolah yang belum mencukupi untuk pembelian server dan keterbatasan ruang membuat sekolahnya terpaksa menumpang. Namun demikian, semangat untuk mengikuti ANBK tetap terjaga oleh siswanya.
“Untuk ruangan kami masih cukup terbatas dan keuangan sekolah saya belum cukup untuk membeli server. Saat ini saya prioritas kan dulu untuk pembelian laptop,”tuturnya.
SDN Aren Jaya 12 akan menumpang ANBK di SMPN 11 Kota Bekasi. Saat ini belum melaksanakan ANBK karena mengikuti jadwal ANBK gelombang kedua.
“Karena kami menumpang, jadi kami memilih untuk melaksanakan ANBK pada gelombang kedua. Untuk mempersiapkan anak-anak juga, supaya nyaman dalam pelaksanaan ANBK nanti,” pungkasnya. (dew)
