Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

PTM Satu Kelas Dihentikan

ILUSTRASI : Seorang siswa mengikuti vaksinasi Covid-19. Pemkot Bekasi senghentikan sementara PTM satu kelas di salah satu SMK. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Pemerintah Kota Bekasi terpaksa menghentikan sementara proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) satu kelas di salah satu SMK, setelah ditemukan kasus aktif hasil Surveilans bulan November ini. Sementara itu, tes acam masih terus dilakukan di semua tingkat pendidikan, mulai dari Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMK/K), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Dasar (SD) di Kota Bekasi.

 

Sekilas hasil tes acak bulan ini, hasilnya lebih baik dibandingkan satu bulan sebelumnya. Pasalnya, pada pelaksanaan tes acak bulan Oktober, dua sekolah di tingkat SMA/K dihentikan, sementara kali ini hanya satu kelas.”Kita sudah melakukan sekarang, tadi saya ada menutup satu kelas di SMK 8,” terang Walikota Bekasi, Rahmat Effendi.

 

Di satu kelas tersebut, didapati dua kasus aktif, sehingga langkah preventif menghentikan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Menyusul ditemukannya kasus ditengah PTM, Rahmat menyebut vaksinasi menjadi perhatian khusus.

 

Tes acak secara periodik dilakukan sejak bulan Oktober lalu, untuk tingkat SMA/K ditangani oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sementara untuk tingkat SD dan SMP dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi.

 

Di Tingkat SMP dan SD, masing-masing 30 persen siswa di setiap sekolah diambil sampelnya, sementara untuk guru seluruhnya. Pekan ini tes acak menyisakan tingkat SD. Hasil tes acak di tingkat SMP ditemukan satu kasus aktif, temuan kasus aktif di tingkat SMA/K telah dilaporkan kepada pemerintah provinsi Jawa Barat.

 

“Sekolah yang positivity rate nya diatas 5 persen itu harus di stop satu sekolah, itu ada dua waktu Oktober kemarin, dan yang November satu kelas,” papar Kepala Dinkes Bekasi, Tanti Rohilawati.

 

Meskipun ditemukan satu kasus aktif di tingkat SMP, positivity rate masih dibawah satu persen. Sehingga, PTM tidak dihentikan.

 

Tracing sudah dilakukan di sekolah dan di lingkungan tempat tinggal siswa, 15 orang terdekat di lingkungan tempat tinggal beserta semua siswa di satu kelas. Hasil tracing dipaparkan negatif Covid-19.

“Di rumah kita tracing 1 banding 15 negatif semua, di satu kelas di tracing juga dan hasilnya negatif semua,” tambahnya.

 

Surveilans ini disebut akan dilakukan secara berkala sampai situasi dipastikan benar-benar aman dalam pelaksanaan PTM. Saat ini tes acak yang masih harus diselesaikan di tingkat SD. (mif/sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin