Berita Bekasi Nomor Satu

Talang Stadion Wibawa Mukti Hebohkan Warga

ATAP STADION: Kondisi atap Stadion Wibawa Mukti yang rusak, masih belum juga diperbaiki, di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Senin (17/10). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Talang Stadion Wibawa Mukti, sempat menghebohkan warga Kabupaten Bekasi. Pasalnya, fenomena aneh yang disebut-sebut sebagai microburst di Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, mencuat setelah adanya rekaman video yang menampilkan air hujan turun secara berbarengan dengan deras di gerbang masuk tribun utara stadion.

Rekaman video tersebut diambil saat hujan deras mengguyur sekitar stadion, Selasa lalu (8/11). Namun dari pantauan Radar Bekasi di lokasi kejadian, fenomena tersebut bukan seperti yang dibayangkan oleh warga Kabupaten Bekasi, sesuai video yang beredar. Melainkan, kejadian itu terjadi karena talang air tribun yang rusak, sehingga menyebabkan air hujan langsung turun ke tanah secara berbarengan dari atas tribun.

“Memang begitu, setiap hujan deras, airnya kaya gitu seperti air terjun. Bukan fenomena alam,” kata warga sekitar Stadion Wibawa Mukti, Maisaroh (35), saat dimintai keterangan, Rabu (9/11).

Wanita yang sehari-hari sebagai pedagang kaki lima (pkl) di Stadion Wibawa Mukti mengungkapkan, memang saat hujan ada salah seorang yang mengabadikan video turunnya air dari atas tribun. Apabila dilihat dari kejauhan, memang itu seperti air terjun.

“Kalau dilihat sepintas, hujannya seperti deras bangat. Padahal, memang kaya gitu setiap hujan deras. Karena itu pembuangan air dari tribun stadion,” tuturnya.

Ditempat yang sama, Kapolsek Cikarang Timur, AKP Bambang Krisnadi mengungkapkan, fenomena alam itu memang ada, terlebih dalam cuaca yang tidak menentu seperti sekarang.

Namun demikian, dirinya menegaskan, untuk peristiwa yang terjadi di Stadion Wibawa Mukti, bukan fenomena alam. Hal itu dibuktikan dari hasil penelusuran pihaknya, bahwa ini merupakan talang air yang kondisinya sedang rusak.

“Kebetulan kemarin, Rabu (9/11) terjadi hujan. Setelah kami amati, fenomena ini ternyata karena talang air yang rusak (patah). Jadi bukan fenomena alam,” terang Bambang.

Dirinya menilai, masyarakat yang merekam video tersebut kemungkinan melihatnya dari kejauhan, sepintas seperti ada lubang air yang turun bersamaan dalam jumlah banyak, sehingga dianggap sebuah fenomena alam.

“Ini tempat pembuangan air yang berbentuk talang dari tribun stadion. Mungkin masyarakat melihatnya, karena sekelilingnya hujan tidak deras. Terus ada air, dianggapnya sebuah fenomena alam,” jelasnya.

Untuk diketahui, fenomena tersebut sempat menjadi sorotan Kabid Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin. Menurutnya, microburst merupakan fenomena downburst dalam skala lebih kecil.

“Microburst itu fenomena lebih kecil dari downburst, fenomenanya identik,” bebernya.

Sementara itu, Senior Forecaster BMKG, Refida Novikarini menjelaskan, dalam istilah meteorologi, downburst adalah sistem angin kencang secara vertikal ke bawah, dan terjadi dalam waktu yang singkat, dan timbul dari sistem awan jenis kumulonimbus yang menyebar ketika sampai di permukaan tanah.

“Downburst memiliki daya rusak yang tinggi, karena terjadi dengan kecepatan yang tinggi dalam durasi yang singkat, dan biasanya disertai dengan hujan, sehingga ketika terjadi di wilayah pemukiman, dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur,” tandas Refida. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin