Berita Bekasi Nomor Satu

BPBD Minta Warga Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

AWAN HITAM: Kumpulan awan hitam saat menyelimuti langit wilayah Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, berpotensi terjadinya hujan deras disertai angin kencang. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, memperingatkan masyarakat terhadap bahaya potensi cuaca ekstrem, yang diperkirakan bakal terjadi pada Rabu (28/12).

Hal itu disampaikan setelah adanya pernyataan dari peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, yang menyebut wilayah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek,) berpotensi mengalami badai dahsyat.

“Saya memperingatkan masyarakat terhadap bahaya potensi terjadinya cuaca ekstrem (hari ini, Red),” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said, Selasa (27/12).

Sebenarnya kata dia, Kabupaten Bekasi bukan menjadi salah satu wilayah yang berpotensi terdampak. Namun demikian, masyarakat diharapkan tetap meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

Dirinya memastikan, sebanyak 45 petugas dari BPBD, akan siap siaga 1×24 jam. Mereka akan dibantu ratusan relawan yang tergabung di dalam 44 komunitas relawan di Kabupaten Bekasi.

“Wilayah yang paling rawan kan memang Banten dan Jakarta, namun semua petugas dan relawan akan siaga apabila cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Bekasi,” terang Said.

Ia menilai, cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi, biasanya selalu terkait dengan hujan lebat yang disertai angin kencang. Oleh karena itu, apabila terjadi pohon tumbang, nantinya BPBD akan berkoordinasi dengan PLN beserta Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, untuk proses evakuasi.

Hal itu mengingat, belum lama ini sudah ada wilayah dilanda puting beliung dan pohon tumbang, seperti di Kecamatan Cikarang Pusat, kemudian Setu juga pernah, Sukawangi, Pebayuran, Serang Baru, dan Babelan.

“Biasanya di Kabupaten Bekasi ini, potensinya hujan disertai angin, berdampak pada puting beliung dan pohon tumbang. Itu merata di setiap wilayah, sehingga tidak bisa diprediksi,” tuturnya.

Oleh karena itu, Said mengimbau, agar masyarakat lebih berhati-hati apabila terjadi hujan lebat. Misalkan tidak ada kegiatan yang penting, lebih baik di rumah.

Dia juga berharap, agar tidak terjadi apa-apa di Kabupaten Bekasi.

“Lebih baik tinggal di rumah saja apabila urusannya tidak urgen. Mari berharap agar cuaca ekstrem tidak terjadi,” pintanya.

Pernyataan peneliti BRIN, Erma Yulihastin tersebut, disampaikan melalui cuitan di akun Twitternya, bahwa badai dahsyat di Jabodetabek akan terjadi pada 28 Desember 2022.

“Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrim dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022,” tulis Erma di akun Twitternya, Senin (26/12) lalu. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin