Berita Bekasi Nomor Satu

Korban Investasi Bodong Bertambah

SURYA BAGUS/RADAR BEKASI BUAT LAPORAN : Sejumlah korban investasi bodong saat melapor ke Polres Metro Bekasi Kota, Kemarin.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Korban investasi bodong di Kota Bekasi terus bertambah.Salah satu korban, Jaka Viranda, menjelaskan dirinya rugi puluhan juta setelah ia melakukan transfer ke salah satu terduga pelaku inisial D.

“Total uang saya ada Rp 20.300.000 yang ada di dia (terduga pelaku D),” ucap Jaka saat dihubungi wartawan, Selasa (2/5).

Dirinya menceritakan awal mula bisa mengikuti investasi tersebut berawal dari arisan yang dibentuk oleh D hingga kemudian ditawarkan investasi melalui story whatsapp

“Kalo arisan sudah mulai dari awal tahun kemarin bulan Januari 2022, kemudian di akhir tahun mulai menawarkan promo investasi, namanya promo investasi cuan,” tuturnya

Skema yang ditawarkan oleh D menggiurkan. Sebab, kata Jaka, angka keuntungan yang didapat hingga lebih dari 50 persen dan promo itu berjalan lancar di awal-awal investasi tersebut dibuka.

“Misalnya taruh uang Rp 2 juta, akan kembali Rp 3,5 juta. Awal-awal memang lancar pengembaliannya, tapi saya tidak tahu sistemnya seperti apa, kalau saya ke D ini percaya karena rumah dekat dengan orangtua dan saya tahu juga rumahnya,” imbuhnya

“Misalkan kita taro Rp 3 juta, dalam waktu 2 minggu kembali Rp 5,2 atau Rp 5,4 juta, namun menjelang lebaran D ini semakin promo gak masuk akal, misal kita investasi Rp 5 juta, kembali dalam waktu seminggu bisa Rp 10 juta itu mulai gak masuk akal, saya sudah gak ikut lagi, tapi di promo lebaran saya sempat naro Rp 8,7 juta, jadi total ada Rp 20 juta 300 uang saya di dia,” jelasnya

Lanjut Jaka, investasi yang awal mulanya berjalan lancar itu akhirnya tersendat. Hingga di akhir bulan April kemarin, keuntungan yang ditawarkan tak kunjung cair.

Hal itu dikarenakan terduga pelaku lain yakni A, yang menerima dan mengelola uang setoran hingga sekitar Rp 3 miliar itu telah kabur.

Kendati demikian, imbuh Jaka hanya mengetahui bahwa uangnya dikelola oleh D. Dirinya bahkan tidak mengetahui soal A yang disebut sebagai penerima uang para member.

“Tahunya hanya D saja, kami enggak tahu menahu soal A. Kalau duitnya memang dibawa kabur, ya kami enggak tahu siapa A, kami tahunya D,” ucap Jaka.

Jaka mengaku dirinya sudah mencoba untuk membuat laporan ke polisi. Namun, surat laporan itu belum lengkap karena korban yang banyak dan polisi ingin dibuat satu laporan saja.

“Kemarin sudah laporan, polisi penginnya biar nggak satu-satu laporan, teman-teman (korban lain) buat surat kuasa, lalu di print bukti-buktinya, nanti dibuatkan laporan atas nama satu orang yang juga dirugikan,” pungkasnya (rez).


Solverwp- WordPress Theme and Plugin