Berita Bekasi Nomor Satu

Pendidikan Vokasi sebagai Penyelaras Kebutuhan Industri

ILUSTRASI: Sejumlah siswa program jurusan Farmasi Klinis SMKN 15 Kota Bekasi saat melaksanakan praktik ujian di sekolahnya, belum lama ini. SMK di Kota Bekasi menjadikan pendidikan vokasi sebagai penyelaras konsep link and match dengan industri. ISTIMEWA  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – SMK di Kota Bekasi menjadikan pendidikan vokasi sebagai penyelaras konsep link and match dengan industri. Konsep ini untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK agar sesuai dengan kebutuhan industri.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 15 Kota Bekasi, Dhani Irawan, menyampaikan bahwa pendidikan vokasi memiliki orientasi yang kuat pada keterampilan kerja sebagai pengembang kompetensi siswa sesuai dengan minat dan bakat.

“Pendidikan vokasi adalah yang berorientasi pada praktik dibandingkan akademik yang menggambarkan pendidikan dan pelatihan yang berkolaborasi dengan dunia kerja,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (30/1).

Saat ini, SMKN 15 Kota Bekasi telah menetapkan pendidikan vokasi sebagai penyelaras konsep link and match dengan industri. Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK agar sesuai dengan kebutuhan industri.

“Kami sudah menerapkan pendidikan vokasi ini sebagai penyelaras konsep link and match dengan industri,” tuturnya.

Pendidikan vokasi yang diterapkan menggunakan konsep link and match (8+i)” dengan industri. Beberapa poin penting dalam konsep ini melibatkan penyusunan kurikulum bersama industri, pembelajaran berbasis proyek riil dari dunia kerja, praktik kerja lapangan, keterlibatan guru atau instruktur sebanyak 50 jam per semester, sertifikasi kompetensi, pembaruan teknologi, pelatihan untuk guru dan instruktur, riset terapan, dan komitmen serapan.

“Kami berpatokan pada konsep link and match (8+i) dengan industri,” ucapnya.

BACA JUGA: Daya Serap Lulusan SMK ke Dunia Kerja  Diklaim Mulai Membaik di Bekasi 

Hal senada disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 8 Kota Bekasi, Hikmah Tuloh Sidik. Ia mengungkapkan, pendidikan vokasi sangat dibutuhkan sebagai penyelaras antara kurikulum dan lulusan sumber daya manusia (SDM).

“Pendidikan vokasi ini menjadi poin penting saat ini bagaimana penerapan kurikulum ini bisa selaras dengan industri, khususnya bagi para lulusan,” terangnya.

Saat ini, SMKN 8 Kota Bekasi telah menetapkan pendidikan vokasi kepada siswa. Harapannya para lulusan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri.

“Sudah menerapkan dan harapannya para lulusan atau SDM yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan industri,” ucapnya.

Dengan adanya pendidikan vokasi ini, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di kalangan lulusan SMK, sehingga mereka dapat dengan mudah terserap oleh industri. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin