Berita Bekasi Nomor Satu

Pembentukan Satgas Penanganan Covid-19 Perguruan Tinggi Tunggu Pembahasan Teknis

UNKRIS
ILUSTRASI: Suasana Universitas Krisnadwipayana. Tim satgas penanganan Covid-19 tingkat perguruan tinggi di Kota Bekasi belum terbentuk. FOTO: DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
UNKRIS
ILUSTRASI: Suasana Universitas Krisnadwipayana. Tim satgas penanganan Covid-19 tingkat perguruan tinggi di Kota Bekasi belum terbentuk. FOTO: DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tim satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 tingkat perguruan tinggi di Kota Bekasi belum terbentuk. Sebabnya, pihak kampus masih menunggu pembahasan teknis dari pemerintah setempat.

Menurut Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Bekasi Wawan Hermawan, pembahasan teknis yang akan melibatkan perguruan tinggi, perwakilan pemerintah dan satgas Covid-19 Kota Bekasi belum dilakukan.

“Pembahasan teknisnya memang belum dilakukan, jadi langkah yang kami lakukan adalah menjadwalkan rapat untuk membahas teknis,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (26/1).

Pembahasan teknis rencananya akan dilakukan usai pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS). Tim satgas penanganan Covid-19  tingkat perguruan tinggi ini nantinya beranggotakan para mahasiswa dari perwakilan 47 kampus di Kota Bekasi.

“Sekarang ini kan perguruan tinggi lagi melaksanakan UAS, jadi kita menunggu proses itu dahulu. Tapi intinya setiap perguruan tinggi wajib memberikan rekomendasi satu mahasiswa untuk ikut terlibat,” tuturnya.

Rencananya, ADI dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) akan mengusulkan mahasiswa yang akan menjadi tim satgas penanganan Covid-19 merupakan mereka yang telah mendapatkan program bantuan pendidikan dari Pemerintah Kota Bekasi.

Tim satgas akan bertugas melakukan sosialisasi, penanganan, dan pengendalian Covid-19 kepada masyarakat. Rencana pembentukan tim tersebut akan segera disosialisasikan ke perguruan tinggi swasta.

“Rencananya kami akan mengumpulkan seluruh perguruan tinggi, jadi biar seluruh perguruan tinggi itu tahu bahwa kami ini akan melakukan sinergi bersama dengan Pemkot,” terangnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bina Insani Kota Bekasi Shalahuddin mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat mendukung program pemerintah terkait penanggulangan Covid-19 di Kota Bekasi.

“Kita mendukung program tersebut karena memang sebaiknya untuk penanggulangan Covid-19 ini sebanyak mungkin harus melibatkan semua unsur masyarakat supaya hasilnya lebih komprehensif,” tuturnya.

Ia sepakat mahasiswa sebagai kaum intelektual harus dilibatkan dalam penanggulangan pandemi ini. Mahasiswa bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat, atau khususnya sesama kalangan mahasiswa.

“Mahasiswa itu adalah salah satu untuk masyarakat yang terdidik, jadi memang baiknya mereka ikut terlibat dalam menanggulangi penyebaran virus ini. Setidaknya memberikan pengetahuan kepada sesama lingkungannya sebagai mahasiswa,” katanya.

Nantinya, pihak kampus akan memberikan pemahaman kepada seluruh mahasiswa agar setidaknya dapat memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas terkait penanganan Covid-19.

“Pastinya kita akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar mahasiswa menjadi salah satu unsur yang ikut serta menanggulangi penyebaran virus Covid-19,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin