Berita Bekasi Nomor Satu

AOB Tagih Janji PT Suzuki

BENTANGKAN SPANDUK: Sejumlah anggota Aliansi Ormas Bekasi (AOB) membentangkan spanduk saat melakukan aksi unjuk rasa di depan PT Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (16/3). ARIESANT/RADAR BEKASI
BENTANGKAN SPANDUK: Sejumlah anggota Aliansi Ormas Bekasi (AOB) membentangkan spanduk saat melakukan aksi unjuk rasa di depan PT Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (16/3). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Aliansi Ormas Bekasi (AOB) meminta pihak management PT Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II, melaksanakan kesepakatan yang sudah dibuat pada 2008 lalu. Dalam kesepatan itu, pihak management PT Suzuki, akan memberikan limbah untuk dikelola oleh AOB, yang sebelumnya bernama Koalisi Ormas.

Ketua Umum Aliansi Ormas Bekasi, Zaenal Abidin mengatakan, kesepakatan antara AOB dengan pihak management Suzuki, dilakukan pada tahun 2008 lalu, dan disaksikan langsung oleh Bupati Bekasi saat itu, Sadudin. Namun, pihak management Suzuki mengingkari kesepakatan tersebut, karena sampai saat ini tidak ada kelanjutan. Dan malah managment Suzuki terkesan menghindar.

“Kesepakatan itu sudah dibuat secara tertulis, bahwa limbah PT Suzuki di bagi dua, 50 persen untuk pengangkat lama, dan 50 persen untuk Koalisi Ormas, yang sekarang bernama AOB. Kesepakatan itu disaksikan langsung oleh Bupati Bekasi, Sadudin,” ujar Zaenal kepada Radar Bekasi, Selasa (16/3).

Untuk menagih janji tersebut, puluhan anggota AOB menggeruduk PT Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II, Selasa (16/3). Mereka meminta pihak management Suzuki, duduk bersama mencari solusi, mengingat alasan tidak dijalankan-nya janji tersebut hingga saat ini.

“Kami mempertanyakan apa alasan dari management Suzuki sehingga tidak menepati janjinya. Oleh karena itu, kami ingin bertemu, sekaligus mau menanyakan secara langsung, karena isu di luar ini bermacam-macam. Dan kami ini bukan mau merampok, tapi membeli,” tegas Zaenal.

Sebelumnya, Zaenal menyampaikan, Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, sempat mengirimkan surat kepada AOB, agar tidak melakukan aksi demo. Saat itu, bupati menyarankan, agar persoalan ini bisa diselesaikan dengan cara mediasi. Alhasil, pihaknya mengikuti arahan dari bupati untuk tidak melakukan aksi demo.

Pihaknya pun menyurati management Suzuki, untuk mengajak duduk bersama membicarakan persoalan itu. Akan tetapi, surat yang dikirimkan tidak kunjung mendapat balasan. Bahkan, AOB sampai menyurati sebanyak tujuh kali. Padahal, ada surat juga dari Bupati Bekasi, dengan tembusan ke PT Suzuki, agar bisa duduk bersama. Namun, surat dari bupati tidak direspon juga.

“Surat dari bupati saja sudah tidak diindahkan. Bupati itu Kepala Daerah dan orang nomor satu di Kabupaten Bekasi, seharusnya dihargai pihak management Suzuki. Tapi kenapa tidak ada jawaban apa-apa, makanya kami kecewa,” sesal Zaenal.

Ia juga berharap, seharusnya bupati memanggil semua pihak management Suzuki, karena tidak mengindahkan surat yang dikirimkan. Artinya, pihak management Suzuki tidak menghormati bupati sebagai Kepala Daerah di Kabupaten Bekasi. Zaenal memastikan, aksi ini akan terus dilakukan, sampai kesepakatan yang ada dipenuhi.

“Kami berharap, bupati bisa memanggil semua pihak untuk duduk bersama, sehingga apa yang sudah disepakati oleh pihak management Suzuki, bisa dipenuhi,” saran Zaenal.

Sayangnya, dari pihak PT Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II, tidak ada yang bisa diminta tanggapan perihal aksi tersebut. Saat Radar Bekasi mencoba mengkonfirmasi, namu pihak perusahaan tidak ada yang menemui, security yang berjaga di pintu masuk, tidak memberikan izin untuk bertemu pihak managament PT Suzuki. (pra/pms)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin