Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Begini Tanggapan Kepsek 56 Soal Viral Tawuran Remaja SMP

Remaja SMP di Bekasi Timur tawuran tangan kosong
Tangkapan layar remaja SMP di Bekasi Timur tawuran tangan kosong

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Kepala SMPN 56 Kota Bekasi, Dewi Nuri Nurjanah membenarkan bahwa aksi tersebut bukan tawuran melainkan Penataran dari senior ke junior.

Karena videonya sudah Viral. Pihaknya sudah melakukan tindakan-tindakan sebelum dan sesudah.

“Sebelumnya melakukan tindakan preventif. Kita sebagai sekolah sebagai lembaga atau instansi pendidikan kita sudah berkali-kali membuat sebuah pembinaan kepada anak-anak didik kita untuk stop bullying, stop berkelahi dan kekerasan itu sudah kita lakukan sebelum Viral,” kata Dewi sapaan akrabnya kepada awak media, Senin (30/5).

Kemudian, pihkanya juga sudah melakukan kewajiban sekolah dalam membina hubungan dengan masyarakat. Karena pendidikan anak ketika bersekolah disekolah itu bukan hanya tanggung jawab dari guru dan dari sekolah saja.

Melainkan, masyarakat dan orang tua. Oleh karena itu, pihaknya selalu berkomunikasi dengan para Ketua RW-RW sekitar.

“Dari awal saya menjabat jadi kepala sekolah baru beberapa bulan ini. Saya selalu menjalin hubungan dengan RT, RW, Binaspol dan poler serta Polsek. Kita juga sudah melaksanakan MOU dengan Polsek dan Polres,” ujarnya.

Ia juga mengaku, Belum lama ini pihak Polsek dan Polres sudah melakukan pembinaan kepada siswa siswa SMPN 56 ini.

Lebih lanjut, Ketika ini terjadi dirinya pun sempat kaget. Kajadian pada Hari Kamis (26/5). Disaat sekolah libur dan baru mendapatkan kabar sekitar jam 10 pagi. Di kabarkan oleh Bimaspol. Bahwa Kapolsek akan datang dan mengadakan konfirmasi terkait berita yang Viral.

Karena bagaimanapun sebagai lembaga pendidikan moral kepada siswa. Walaupun pada saat libur dan tanggung jawab dari orang tua.

“Tetap kami lakukan kewajiban moral pihak sekolah. Kepada anak dan kepada aparat. Kepada anak kita datangkan anak tersebut. Kita datangkan orang tua tersebut. Dengan arahan dari Kapolsek Wakapolsek dan jajarannya pada saat itu,” terangnya.

Tindakan selanjutnya, memberikan mediasi memberikan bantuan kepada aparat untuk menyelidiki. Sesuai dengan Video yang Viral beberapa waktu ini.

“Walaupun pada saat ini gambar adalah upload dari IG, maupun Medsos yang lain. Setelah mengadakan konfirmasi pembinaan dengan para aparat dan orang tua murid. Pertemuan berjalan dengan lancar semuanya memahami,” imbuhnya.

Kemudian, Bahwa waktu mereka lebih banyak bekerja dan sekolahpun mendapatkan tanggung jawab untuk mencegah kenakalan remaja.

“Itu yang bisa kami lakukan. Selanjutnya kita serahkan kepada aparat. Karena penanganannya sudah dilakukan dengan aparat,” jelasnya.

Ia juga membantah, bahwa Penataran yang dilakukan oleh senior atau Kaka kelas. Bukan bagian dari kegiatan sekolah. Karena program sekolah tidak ada yang seperti itu.

Karena bukan dari program sekolah. Baik itu diluar dan kapanpun secara hukum tidak dibenarkan.

“Dengan jelas sekolah membentang hal tersebut. Karena kita sudah deklarasi Anti bullying, anti kekerasan dan kejahatan. Itu sudah dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota,” tegasnya.

Hanya tinggal menunggu proses anak itu berkembang. Memahami tau tidak, orang tua bekerjasama atau tidak.

Pihak sekolah sudah bekerja hal-hal yang luar biasa. Sampai datangi RT, RW untuk berkomunikasi. Supaya dapat dibantu dalam pengawasan anak-anak dilingkungan.

Dan sempat ditanyakan juga, bahwa Video yang Viral itu kejadiannya berada di Lingkungan RW Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur. Ia juga menyayangkan bahwa pihak RW dilingkungan kejadian tidak sigap untuk melaporkan ke Sekolah.

Dirinya juga tidak mengetahui berapa banyak siswa yang terlihat dalam video itu. Tetapi dalam video itu tidak semuanya pelajar dari SMPN 56 Kota Bekasi.

“Saat kita tanya mereka tidak ada yang mengaku. Tetapi ada beberapa siswa dari SMPN 56 dan beberapa siswa dari sekolah lainnya,” ungkapnya.

Pastinya, yang diketahui yang terlibat ada dari kelas 9 ada 4 siswa itupun tidak jelas. Karena mengidentifikasikan dari video tidak bisa menyatakan itu siswa SMPN 56 atau bukan.

“Pastinya kita membantu memfasilitasi aparat, agar dapat ditindak lanjuti. Sanksi bagi siswa yang terlibat telah dilakukan pembinaan, dan pernyataan bahwa tidak akan melakukan aksi kekerasan lagi,” tukasnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin