Berita Bekasi Nomor Satu

Pancasila, Bukan Soal Sakti

Assoc.Prof. T. Syahrul Reza (Dosen Senior Institut Ilmu Sosial dan Manajemen  "STIAMI"( Institut Stiami) Jakarta,  Founder-CEO ASEAN Lecturer Community (ALC)-  www.aseanlecturer.com.  )

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Diawal bulan tiap 1 Juni selalu diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Banyak polemik pada awal ditetapkan Hari Kesaktian Pancasila (HKP). Polemik tersebut berputar diantara 2 (dua) diksi : Pertama, terkait kata sakti, sebagian orang mempersoalkan penggunaan istilah sakti sebagai ungkapan yang berlebihan (Jawara, Sombong) seakan-akan benda keramat.

Disisi lain ada yang mempermasalahkan terkait tanggal 1 Juni nya, sebab Pancasila ditetapkan sebagai ideologi Negara 18 Agustus 1945, satu hari setelah Kemerdekaan bukan 1 Juni 1945

Memaknai Pola Pikir

Terkait istilah sakti atau bukan sakti sebenarnya hanya soal tafsir atas kata sakti itu sendiri, yang bisa bermakna tangguh, sulit ditundukkan atau “mengandung power tertentu”. Meskipun sebagian pihak lain mengartikan justru lebih proyektif lagi, yakni “ Keramat “ atau punya nilai-nilai supra natural.

Terlepas dari perbedaan pandangan tentang arti maksa sakti, penulis justru ingin membahasnya dari pola fikir Founding Fathers yang telah jauh hari berproses dan berfikir, berembuk dan berdiskusi tentang falsafah Negara yang harus di sepakati oleh segenap rakyat  dan elemen bangsa Indonesia sebagai dasar pijak Negara yang kemudian kita tahu diproklamasikan  jauh-jauh hari kemudian, setelah tanggal 1 Juni, tanggal dimana perumusan falsafah atau Dasar Negara disepakati dari berbagai konsep, baik dari Mr, Moh. Yamin, Soekarno dan Tokoh serta unsur lain yang ikut berdiskusi dan membahas falsafah Negara bernama Republik Indonesia.

Jadi 1 juni 1945 bukan hari ditetapkan Pancasila sebagai Falsafah Negara (yang baru resmi menjadi Dasar Negara 18 Agustus 1945), namun tanggal di bahas dan disepakati rumusan Pancasila dari kompilasi, ubah suai-tarik ulur berbagai konsep yang disampaikan oleh tokoh-tokoh bangsa kala itu, jadi kalo 1 Juni disebut hari lahir Pancasila ada benarnya juga, namun yang mengatakan 18 Agustus lah resminya Pancasila sebagai Ideologi Negara  juga benar adanya.

Falsafah Negara dan Pedoman Hidup

Pertanyaan terpenting sebenarnya apakah setelah Pancasila menjadi Ideologi Negara hingga 76 tahun saat ini atau 77 tahun di bulan Agustus 2022 yang akan datang telah kah menjadi landasan bersama dalam membangun Negara dan pedoman hidup berbangsanya rakyat Indonesia ?

Jawaban atas pertanyaan ini secara gambling dapat dikatakan belum (setidaknya belum ideal), baik di tingkat pejabat pemerintah, Perguruan Tinggi, Partai Politik, Organisasi Masyarakat dll, oleh karena itu peringatan lahirnya Pancasila ini hendaknya memacu kita menjadi lebih baik. (*)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin