Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum XI

SERAHKAN CINDERAMATA: Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja (kiri), menyerahkan secara simbolis cinderamata sebagai bentuk apresiasi kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno (kanan), pada penyelenggaraan IKF XI 2022, yang digelar secara virtual pada Selasa lalu (18/10). DOK.BCA/RADARBEKASI.ID

RADARBEKASI.ID, BEKASI – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui BCA Learning Service kembali menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) XI 2022. Dalam rangka mendorong asa masyarakat Indonesia untuk tetap tumbuh dan berkembang di tengah situasi penuh tantangan.

IKF XI kali ini mengangkat tema utama “Thriving Forward: Leveraging Business Opportunities for Stronger Growth and Resilience in the Digital Era.” Melalui penyelenggaraan IKF XI tersebut, BCA mengajak semua pihak untuk memanfaatkan berbagai keunggulan komparatif dan peluang bisnis saat ini untuk mempertahankan momentum pertumbuhan, sekaligus sebagai antisipatif terhadap tantangan ekonomi global yang sedang berlangsung.

Seremoni pembukaan IKF XI 2022 tersebut dibuka secara virtual oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, pada Selasa (18/10). Jahja mengatakan, sebagai bank swasta nasional, BCA merasa perlu untuk mendorong semua pihak bersikap optimistis untuk menghadapi situasi saat ini.

Optimisme tersebut dapat tumbuh apabila publik mendapat pemahaman yang komprehensif terkait berbagai tantangan yang dihadapi saat ini, termasuk peluang-peluang yang dapat dioptimalkan untuk mengukuhkan pertumbuhan positif.

“Kita perlu belajar dan mencermati dengan sungguh perkembangan dan tren saat ini dari para pakar dan narasumber agar tidak salah langkah. IKF XI 2022 ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tersebut sekaligus menguji berbagai perspektif untuk bertumbuh dan berkembang yang telah diyakini dan akan dilaksanakan,” ujar Jahja.

Adapun Sandiaga Uno mengatakan, sekarang ini Indonesia menjadi salah satu negara dengan nilai ekonomi digital tertinggi di Kawasan Asia. Dilihat dari kenaikan ekonomi digital pada 2021 mencapai 49 persen, hal ini kemudian yang menjadikan Indonesia menjadi negara dengan tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara dengan total nilai investasi mencapai Rp300 triliun.

“Kita harus bertranformasi agar ekonomi kita berdiri di kaki sendiri. Oleh sebab itu, kami mendorong generasi muda untuk pandai melihat peluang, “Be an entrepreneur”, memulai usaha, serta menciptakan brand yang berkualitas dan menjadi juara. Agar menciptakan nilai tambah serta memanfaatkan era digital dan teknologi dalam membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ujar Sandiaga Uno.

Penyelenggaraan IKF XI dilaksanakan selama satu hari penuh pada 18 Oktober, dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Lebih dari 10 narasumber hadir memberikan paparan dan sharing knowledge, di antaranya Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid, Founder Narasi Najwa Shihab, CEO PT Samudera Indonesia Tbk Bani M Mulia, Founder & Creative Director PT Daur Langkah Bersama Aryenda Atma, VP of People Tokopedia Nanang Chalid, dan Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 Gresia Polii.

Penyelenggaraan IKF XI kali ini datang pada saat yang tepat, ketika Indonesia sedang dalam momentum positif di tengah pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,44 persen pada triwulan II. Momentum tersebut harus dapat dimanfaatkan semua pihak untuk mengembangkan bisnis, terutama melalui kolaborasi berbagai pihak. Kesempatan tersebut dapat juga diperkuat dengan memanfaatkan berbagai peluang yang hadir bersamaan dengan era digital yang menjadi tren saat ini.

Ekonom Indonesia M. Chatib Basri mengatakan dalam 6 hingga 8 bulan ke depan akan ada implikasi dari perkembangan situasi global yang bisa berpengaruh kepada ekonomi Indonesia. “Saya memang masih percaya pada 2022, bahkan kuartal ketiga, Indonesia mungkin akan tumbuh relatif kuat sekali, sekitar 5,4 persen atau 5,5 persen,” ujarnya. (bis)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin