Berita Bekasi Nomor Satu

Curah Hujan Tinggi, Masyarakat Diimbau Siaga Bencana

PEMUKIMAN PENDUDUK : Seorang warga melintasi pemukiman penduduk yang hancur akibat diterjang angin puting beliung, di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Senin (19/12). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dan waspada terhadap kebencanaan akibat cuaca ekstrem yang melanda sejumlah daerah, khususnya di Kabupaten Bekasi belakangan ini.

Dimana sebelumnya, angin puting beliung memporak-porandakan puluhan rumah di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengungkapkan, selain banjir dan angin kencang, potensi tanah longsor juga cukup tinggi. Terutama pemukiman warga yang berada di sepanjang bantaran Sungai Citarum.

Menurut Dani, potensi tanggul jebol juga kerap jadi ancaman bagi warga, dan bisa mengakibatkan banjir besar di beberapa kecamatan wilayah utara Kabupaten Bekasi.

“Memang kami sudah melakukan antisipasi adanya kemungkinan longsor ataupun tanggul yang jebol, termasuk juga titik-titiknya. Dan perbaikan sedang berlangsung,” ujar Dani, Senin, (19/12).

Langkah antisipasi yang dilakukan oleh Pemkab Bekasi, kata Dani, dengan memberikan simulasi evakuasi kepada masyarakat dengan melibatkan pihak kecamatan, desa, hingga para relawan kebencanaan.

“Kami juga melakukan simulasi terhadap masyarakat yang rawan terdampak,” terang Dani.

Sementara dalam upaya mengantisipasi banjir, Pemkab Bekasi mengaktifkan posko 24 jam di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, yang mampu memberikan informasi dini dampak bencana banjir.

“Sebagian besar ini bencana banjir. Kalau banjir bisa diprediksi, dan saya sudah minta diaktifkan posko 24 jam di BPBD, yang nanti menginformasikan peringatan dini,” tuturnya.

Dani juga meminta kepada warga yang tinggal di lokasi rawan bencana banjir, untuk mengenali ciri-ciri akan datangnya air hingga masuk ke dalam rumah.

“Jadi cirinya itu, hujan lebat lebih dari satu jam, tapi kadang-kadang kan hujannya di hulu nih. Sehingga nanti informasinya yang dari hulu, ketika di hulu ada hujan yang cukup besar, intensif, informasinya ada waktu dua sampai tiga jam bagi masyarakat untuk evakuasi dulu ke tempat aman,” sarannya.

Dani juga mengakui, laporan kejadian kebencanaan yang masuk ke Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi, meningkat bila dibandingkan bulan November lalu. Saat ini, Pemkab Bekasi juga masih memberlakukan siaga 1 hingga bulan Maret 2023 mendatang.

“Pemkab Bekasi masih memberlakukan siaga 1 sampai Maret 2023. Sedangkan dari jumlah laporan kejadian, memang ada peningkatan di bulan Desember ini dibanding bulan November,” beber Dani.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said menjelaskan, saat ini pihaknya berupaya memberikan edukasi terhadap pihak-pihak sekolah yang berpotensi terjadi banjir serta tanggul jebol.

“Dalam beberapa waktu belakangan ini, kami melaksanakan kesiapsiagaan terkait kebencanaan. Jadi, kami berikan edukasi apabila ada bencana, kemudian juga bagaimana jika ada hewan buas seperti ular, sehingga tidak ada kepanikan,” pungkasnya. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin