Berita Bekasi Nomor Satu

Bersaing Sengit di Dapil ‘Neraka’

BERI PENJELASAN : Tim relawan memberikan edukasi kepada calon pemilih saat simulasi sosialisasi pemilu 2024 Radar Bekasi di Pasar Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa, (12/12). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pertarungan Pemilu Legislatif (Pileg) di Daerah Pemilihan (Dapil) II Kota Bekasi nampaknya bakal berlangsung sengit. Tantangan berat tidak hanya bagi Calon Anggota Legislatif (caleg) pendatang baru, tapi juga bagi caleg Petahana.

Menengok nama-nama akan bertarung di Dapil II Kota Bekasi, setidaknya ada 10 Caleg Incumbent, dan satu orang yang pada Pemilu 2019 lalu terpilih sebelum akhirnya dilakukan Pergantian Antar Waktu (PAW). Belum lagi, ada sederet nama yang juga berpeluang menjadi pesaing berat calon Incumbent, seperti ketua partai dan tokoh yang cukup dikenal oleh masyarakat di wilayah Kecamatan Medan Satria dan Bekasi Utara.

Persaingan  akan begitu terasa dalam perebutan 10 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi. Ada 10 nama Incumbent yang memiliki elektabilitas tinggi hasil simulasi Pemilu Radar Bekasi, mereka adalah Tahapan Bambang Sutopo, Murfati Lidianto, Ahmad Ushtuchri, Arif Rahman Hakim, Enie Widhiastuti, Rudy Heryansah, Rasnius Pasaribu, Syaifudin, Sardi Effendi, dan Abdul Muin Hafied.

Banyaknya petahana yang bertarung di Dapil II Kota Bekasi, tak heran jika wilayah Kecamatan Bekasi Utara dan Medan Satria ini dijuluki Dapil Neraka. Tak hanya petahana, sejumlah tokoh juga ikut bertarung di Dapil tersebut.

Sementara di Dapil II Kabupaten Bekasi, elektabilitas Caleg baru dan Incumbent bersaing ketat. Caleg baru dan Incumbent berbagi porsi di sembilan nama teratas.

Untuk Dapil II Kota Bekasi pada Pemilu sebelumnya hanya meliputi Kecamatan Bekasi Utara. Sementara pada Pemilu 2024 ini, Dapil II terdiri dari dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Bekasi Utara dan Kecamatan Medansatria.

Bagi Incumbent yang sebelumnya terpilih di Kecamatan Bekasi Utara, harus menjajaki wilayah baru, mensosialisasikan nama dan gagasannya kepada warga Kecamatan Medansatria, begitu juga sebaliknya.

Salah satu Caleg Incumbent dari Partai Golkar, Rasnius Pasaribu menyebut perubahan di Dapil II ini membuat tantangan pada Pemilu ini semakin dinamis. Selain harus berkompetisi melawan sesama Caleg Incumbent, ia meyakini nama-nama baru yang muncul juga tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Dan tentu saja Caleg-caleg baru juga cukup progresif,” katanya.

Selama masa kampanye ini, Rasnius mengaku telah mensosialisasikan diri dan gagasannya kepada masyarakat di Dapil II. Bagi dia kerja keras, mendengar, dan memperjuangkan aspirasi masyarakat adalah upaya untuk bisa kembali terpilih sebagai wakil rakyat pada Februari 2024 nanti.

“Saya berusaha sedapat mungkin melayani warga dengan mendengar, melihat, dan melakukan aksi bagi warga,” tambahnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Caleg Incumbent yang lain, yakni Syaifudin. Perubahan wilayah Dapil pada Pemilu 2024 ini menjadikan Dapil II sebagai medan yang menarik dan kompetitif.

Belum lagi, ada banyak Caleg Incumbent yang kembali mencalonkan diri di Pileg 2024 ini.”Ini dilihat dari sisi kompetisi memang cukup ketat,” ungkapnya.

Meskipun demikian, ia meyakini kinerja yang telah dilakukan sejak terpilih sebagai anggota DPRD kota Bekasi pada tahun 2019 lalu akan menjadi penilaian masyarakat untuk menentukan siapa yang akan dipilih nanti di bilik suara. Syaifudin meyakini Caleg dari partai PKS akan mendapatkan hasil maksimal pada Pemilu mendatang.

Di Tengah persaingan yang diprediksi akan berlangsung ketat, ia mengajak semua lapisan untuk mengarungi pesta demokrasi dengan kepala dingin.”Namun demikian dalam menghadapi pesta ini mari kita saling akur, saling menjaga suasana adem, dan dijalani dengan asik-asik saja,” tambahnya.

Berbeda dengan dia Caleg Incumbent sebelumnya, Sugeng Riyadi sebagai wajah baru dalam kontestasi Pileg di Kota Bekasi nampaknya harus bekerja ekstra. Pemilu 2024 ini adalah kali pertama Caleg Partai Gelora ini mencalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat.

Selama mengarungi masa kampanye, mensosialisasikan diri dan gagasan kepada masyarakat lewat beberapa cara, sesuai dengan latar belakangnya sebagai praktisi hukum, dosen, dan pengusaha. Salah satu cara untuk mendapatkan hati masyarakat adalah dengan cara mengedukasi dan memberikan bantuan hukum secara gratis kepada masyarakat.

Selain membantu masyarakat, cara ini dipilih guna mendidik masyarakat tidak takut berhadapan dengan hukum.”Selama ini kita penyuluhan tentang hukum, bagaimana memberikan bantuan hukum, dan konsultasi gratis ke masyarakat,” ungkapnya.

Selama masa kampanye ini, ia telah mengunjungi beberapa wilayah di lingkungan masyarakat. Mensupport masyarakat di sektor pendidikan serta bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang hukum adalah sedikit dari banyak hal yang akan ia perjuangkan.

Ia mengaku optimis bersaing dengan para Caleg Incumbent maupun nama-nama yang telah dikenal luas di tengah masyarakat.”Kalau saya prinsipnya, kita berusaha semaksimal mungkin. Kalau Allah berkehendak, itu yang terbaik,” tambahnya.

Persaingan melawan Incumbent dan nama-nama besar memang bukan perkara mudah. Pengamat politik Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila menyampaikan beberapa hal yang efektif untuk dilakukan Caleg-caleg baru guna memenangkan kontestasi politik.

Langkah yang paling utama dan dasar adalah menetapkan target pemilih yang akan disasar. Berikutnya mendatangi dan menjalin komunikasi dengan masyarakat, menyampaikan gagasan-gagasan yang dimiliki.

“DPRD kabupaten kota itu kan ujung tombak, langsung berhubungan dengan masyarakat. Makanya yang paling pokok ya dia harus langsung mendatangi masyarakat,” paparnya.

Selain itu, perlu diingat bahwa pemilih di perkotaan sebagian besar sudah melek teknologi. Pemilih ini bisa mendapatkan informasi tentang apapun dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Pemilih perkotaan juga memiliki karakteristik sebagai pemilih yang rasional. Kecenderungannya, akan memilih calon wakil rakyat yang dianggap representatif sesuai dengan pemikirannya, sehingga gagasan yang dibawa oleh para Caleg adalah aspek penting dalam hal ini.

“Mereka kan pemilih rasional ya, jadi kalau berdasarkan pemikiran mereka itu mereka bisa menerima, ya mungkin dia akan datang ke TPS,” tambahnya. (sur)

 

SUARA PARTAI DAPIL II KOTA BEKASI
(BEKASI UTARA – MEDAN SATRIA) 
1 – Partai Kebangkitan Bangsa 3,48
2 – Partai Gerakan Indonesia Raya 16,44
3 – PDI Perjuangan 15,46
4 – Partai Golongan Karya 10,68
5 – Partai NasDem 4,49%
6 – Partai Buruh 0
7 – Partai Gelombang Rakyat Indonesia 6,97
8 – Partai Keadilan Sejahtera 10,46
9 – Partai Kebangkitan Nusantara 0
10 – Partai Hati Nurani Rakyat 0,1
11 – Partai Garda Perubahan Indonesia 0
12 – Partai Amanat Nasional 13,44
13 – Partai Bulan Bintang 0
14 – Partai Demokrat 8,13
15 – Partai Solidaritas Indonesia 2,48
16 – Partai Perindo 2,93
17 – Partai Persatuan Pembangunan 4,92
24 – Partai Ummat 0
15 Besar Suara Caleg Terbanyak 
PKB
1. Rizki Topannanda : 2,62
Gerindra
2. Tahapan Bambang S. : 7,86
3. Murfati L: 4,80
4. A.Ushtuchri : 4,34
PDIP
5. Arif Rahman H : 10,81
6. Enie Widyastuti: 7,42
7. Rudi Heryansyah: 3,93
Golkar
8. Rasnius Pasaribu : 3,90
 9. H. Suryo Harjo: 3,49
Nasdem
10. Fauzi Syam : 2,62
PKS
11. Syaifudin: 6,50
12. Muhammad Kamil: 2,63
13. Sardi Efendi: 6,11
PAN
14. Abdul Muin Hafied: 5,67
Demokrat
14. Chaerul Anwar: 2,18

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin