Berita Bekasi Nomor Satu

Krisis Ekonomi Argentina Kian Parah, Warga Mulung Makanan di Tempat Sampah

Seorang pria mengumpulkan makanan dari sebuah kontainer tempat buah dan sayuran yang dibuang. Foto: Reuters.

RADARBEKASI.ID, ARGENTINA – Krisis ekonomi di Argentina kian parah. Kondisi tersebut telah memaksa rakyat setempat untuk mengambil langkah-langkah drastis demi bertahan hidup.

Inflasi yang melonjak lebih dari 250 persen telah menyebabkan harga pangan meroket, mendorong lebih banyak orang untuk mencari sisa-sisa makanan di tempat sampah.

Menurut Sandra Boluch, seorang penjual buah dan sayuran di Buenos Aires, situasi ini sangat menyedihkan, terutama karena banyaknya orang lanjut usia yang terpaksa memulung untuk makan.

BACA JUGA: Pohon Natal Tertinggi di Medan Perang Ukraina Alami Krisis Pasokan Listrik

“Situasinya sangat parah, orang-orang berbelanja sesedikit mungkin, dompet mereka benar-benar terpukul,” ungkap Boluch, dilansir dari Reuters, Kamis (14/3/2024).

Pemerintahan baru di bawah Javier Milei, yang menganut paham libertarian, telah mengambil langkah penghematan yang ketat dalam upaya menekan inflasi tiga digit.

Namun, kebijakan ini telah menimbulkan tekanan besar bagi masyarakat.

BACA JUGA: Joe Biden Tolak Solusi Gencatan Senjata Israel-Palestina yang Ditawarkan Jokowi

Pemerintah telah memotong anggaran belanja negara dan memfokuskan subsidi pada utilitas dan transportasi, sementara program kesejahteraan disederhanakan.

Pemerintah Argentina dijadwalkan akan merilis data inflasi bulan Februari pada hari Selasa ini, dengan perkiraan kenaikan bulanan sekitar 15,3 persen, turun dari lebih dari 20 persen pada bulan Januari dan 25 persen pada bulan sebelumnya.

Inflasi tahunan di Argentina diperkirakan akan bertahan di atas 250 persen. Presiden Milei mengakui bahwa kondisi ekonomi pada bulan Maret mungkin akan menjadi rumit.

BACA JUGA: Akhir Cerita Kudeta Gagal Tentara Bayaran di Rusia, Putin Janjikan Ini ke Wagner

Indikator ekonomi menunjukkan penurunan dalam penjualn, kegiatan, dan produksi.

Langkah-langkah penghematan yang diberlakukan pemerintah juga telah mempengaruhi pensiun, gaji pegawai negeri, dan investasi publik.

Ines Ambrosini, berusia 62 tahun, menggambarkan situasi harga pangan sebagai ‘sangat brutal’.

Ia berusaha mencari penawaran terbaik di pasar grosir karena harga kebutuhan pokok seperti makanan, buah, sayuran, daging, dan produk susu yang mahal.


Solverwp- WordPress Theme and Plugin