Berita Bekasi Nomor Satu

Belum Digaji, Guru Honorer ‘Ketuk Pintu Langit’

SHALAT GHAIB : Sejumlah guru honorer melakukan shalat ghaib di halaman Kantor Bupati Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Senin (29/3). ARIESANT/RADAR BEKASI
SHALAT GHAIB : Sejumlah guru honorer melakukan shalat ghaib di halaman Kantor Bupati Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Senin (29/3). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah guru honorer ‘Ketuk Pintu Langit’ melalui ritual salat ghaib di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Senin (29/1).

Aksi sholat ghaib tersebut, merupakan salah satu bentuk minta perhatian dari Pemkab Bekasi, karena ribuan honorer yang merupakan Guru Tenaga Kependidikan (GTK) di Kabupaten Bekasi, belum menerima haknya, seperti gaji dari pemerintah.

“Kami yang termasuk pahlawan tanpa tanda jasa (Guru,Red), upahnya belum dibayar dari bulan Januari hingga Maret 2021, dan belum ada kepastian dari Pemkab Bekasi untuk mencairkan upah tersebut,” ujar salah satu tenaga pendidik, Darman.

Pihaknya berharap, Pemkab Bekasi segera mencairkan upah mereka sebagai tenaga pendidik selama tiga bulan ini.

Kata Darman, dirinya berusaha menutupi kebutuhan sehari-hari dengan terpaksa menjual cincin pernikan-nya, sehingga tetap bisa menghidupi keluarganya.

”Sudah tiga bulan gaji kami belum dibayar, daya jadi bingung mau nafkahin anak istri. Di mana hati nurani pemerintah?,” tanya ayah tiga anak ini.

Darman menceritkan, dirinya mengajar sebagai guru di SDN Cibuntu 03, Kecamatan Cibitung ini, sejak tahun 2013 lalu, dan tinggal bersama ketiga anaknya di gudang sekolah yang memang sudah tidak layak ditempati.

”Yang penting, upah saya dibayar, supaya bisa membeli kebutuhan makan buat keluarga. Belum tentu besok bisa makan, sedangkan tuntutan mengajar setiap hari saya terus lakoni,” tuturnya.

Senada dengan Darman, tenaga pendidik lain, Muhammad Unin, terpaksa kehilangan sepeda motornya, yang biasa digunakan sebagai tranportasi untuk mengajar di SDN Sriamur 5, Kecamatan Tambun Utara, karena diambil paksa oleh pihak leasing. ”Saya gak kuat bayar, buat makan aja susah,” ucapnya.

Oleh karena itu, Darman dan Unin bersama dengan ribuan tenaga pendidik lain-nya, mendatangi kantor Pemkab Bekasi, agar secepatnya upah mereka yang berasal dari AnggaranPendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi 2021, agar segera dibayarkan.

Sekadar dikeyahui, GTK di Kabupaten Bekasi, tercatat sebanyak 9.300 orang, dan merupakan tenaga pendidik yang berasal dari 23 Kecamatan se-Kabupaten Bekasi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda mengungkapkan, kebijakan sudah ada, dan secara administrasi telah dianggarkan dari APBD Kabupaten Bekasi. Tinggal menunggu waktu untuk dibayarkan.

”Intinya, Pemkab Bekasi akan membayar secara administrasi, dan secepatnya segera kami selesaikan,” janji Carwinda.

Sementara anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Ahmad Jamroni menegaskan, pihaknya sudah melakukan rapat terkait masalah ini dengan Pemkab Bekasi, dan meminta untuk segera membayarka gaji para GTK.

”Memang ada keterlambatan administrasi keuangan pemerintah. Meski demikian, kami akan tetap perjuangkan honor para GTK segera dibayarkan,” terang Jamroni.

Meski demikian, Jamroni meminta kepada Pemkab Bekasi, untuk segera mencairkan upah guru honorer selama tiga bulan ini. Sebab, uang tersebut sangat dibutuhkan untuk menghidupi keluarganya.

“Kami akan memanggil intansi terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Yang pasti, honor para GTK segera dicairkan pemerintah,” tandasny. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin