Berita Bekasi Nomor Satu

Kepala Daerah Diminta Tegas Tunda PTM

SIMULASI-TATAP-MUKA
ILUSTRASI: Guru mengajar siswa kelas VI saat simulasi pembelajaran tatap muka di SDN Karangraharja Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Selasa (15/12). P2G meminta kepala daerah bersikap tegas menunda pelaksanaan PTM. ARIESANT/RADAR BEKASI
SIMULASI-TATAP-MUKA
ILUSTRASI: Guru mengajar siswa kelas VI saat simulasi pembelajaran tatap muka di SDN Karangraharja Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Selasa (15/12). P2G meminta kepala daerah bersikap tegas menunda pelaksanaan PTM. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meminta kepala daerah bersikap tegas menunda pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Permintaan itu menyusul kebijakan pemerintah memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa – Bali mulai 11-25 Januari 2021.

Diketahui, terdapat 14 provinsi di Jawa – Bali yang menyatakan siap untuk melaksanakan PTM. Diantaranya Jawa Barat seperi Kota dan Kabupaten Bekasi, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), dan Bali.

“Jawa Barat kan kemarin itu masih menyatakan bahwa dirinya siap untuk membuka PTM, tapi kalau kita lihat data, ternyata sudah belasan kabupaten/kota juga di Jawa Barat yang mereka itu menunda PTM, termasuk Depok dan Bekasi. Tegas aja kepala daerah itu, ya Jawa dan Bali itu khususnya yang belum menentukan ketegasan,” terang Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim kepada JawaPos.com (Grup Radar Bekasi), Rabu (6/1).

Sebelumnya, pihaknya juga telah mengingatkan Kemendikbud untuk tidak tergesa-gesa dalam membuka sekolah pada masa pandemi Covid-19. Ia juga menunjukkan, beberapa daerah menyambut baik rekomendasi penundaan PTM tersebut.

“P2G sudah mengingatkan daerah-daerah yang masih zona merah, zona oranye, bahkan kuning ya, harapannya tetap menunda PTM, gitu loh. Jadi Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Banten kan sudah memutuskan (menunda) ya kan? Alhamdulillah, berarti mendengarkan aspirasi kami dan orangtua,” jelasnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Krisman Irwandi belum dapat memberi penjelasan mengenai perkembangan rencana pembelajaran tatap muka secara terbatas.

“2021 ini kita fokus kepada proses pembelajaran siswa dahulu. Jadi, bagaimana siswa bisa belajar dengan nyaman dan aman. Tetapi untuk rencana PTM kita belum bisa memberikan statment apapun,” ujar Krisman.

Dosen Institut STIAMI Teuku Syahrul Reza sepakat bila Disdik mengeluarkan kebijakan pembelajaran semester genap dimulai secara daring. Dosen Universitas Mercu Buana Kampus Jatisampurna Bekasi Santa Simamora mengungkapkan, bahwa melihat situsasi dan kondisi penyebaran Covid-19 serta keputusan pemerintah untuk memperkat PSBB di Jawa – Bali, sebaiknya pembelajaran tetap dilaksanakan secara daring.

“Melihat kondisi saat ini dan keputusan baru yang dibuat oleh pemerintah, saya rasa pembelajaran di semester genap baiknya tetap dilaksanakan secara daring,” kata Santa. (dew/jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin