Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Bekasi Belum Rencana Vaksin ke Tiga

Illustrasi: Tenaga medis menyuntikan vaksin kepada warga lanjut usia di kawasan Jatiluhur, Jatiasih Kota Bekasi, belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi belum merencanakan pemberian vaksin ketiga. Pasalnya, saat ini Kota Bekasi tengah bekerja keras untuk menuntaskan dosis kedua peserta vaksinasi massal beberapa waktu lalu, di samping memperhatikan jumlah vaksin yang saat ini dimiliki.

Sampai saat ini, vaksin dosis pertama sudah diberikan ke 234.588 orang. Sementara dosis ke dua baru 121.904 dari target sasaran 1,7 juta orang warga Kota Bekasi. Terakhir, pemerintah Kota Bekasi mendapatkan 100 ribu dosis usai kehadiran Presiden Joko Widodo pada pelaksanaan vaksinasi massal pertama di Stadion Patriot Candrabhaga.

Saat ini masih ada 89 ribu peserta vaksinasi massal yang harus menerima dosis kedua, juga menunggu distribusi vaksin selanjutnya.”Kita kan yang vaksin tahap dua juga masih banyak, sekitar 89 ribu, nah kita sudah minta 300 ribu,” kata waliKota Bekasi, Rahmat Effendi..

Ketersediaan vaksin di Kota Bekasi diakui oleh Rahmat menjadi kekhawatiran. Jika harus mendapatkan vaksin AstraZeneca yang berbeda dari sebelumnya, yakni Sinovac, ia mengaku menjadi masalah lantaran telah mendapatkan izin dan manfaat yang sama.

Selain dosis ketiga dan dosis kedua yang masih harus dipikirkan, pemberian vaksin kepada anak usia 12 sampai 17 tahun juga masih harus dipersiapkan. Meskipun belum dipastikan kapan waktunya, ia mengaku secepatnya akan dilaksanakan oleh pemerintah Kota Bekasi.”Anak secepatnya, 12 sampai 17 tahun, formulanya sudah,” tukasnya.

Sementara itu, pemerintah telah mendapatkan vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, Moderna. Nantinya vaksin tersebut bakal disuntikan sebagai dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sesuai rencana, para tenaga kesehatan bakal disuntik vaksin Covid-19 dosis ketiga pada pekan ini.

“Kita sudah mengeluarkan policy bahwa rencananya mulai minggu ini kita akan memberikan suntikan ketiga, booster, tapi ini hanya untuk para tenaga kesehatan, karena ini sensitif sekali juga,” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7).

Budi menjelaskan, vaksin Moderna tersebut nantinya diprioritaskan hanya untuk tenaga kesehatan yang divaksinasi. Sementara untuk masyarakat umum masih belum bisa dilakukan.“Dosisnya ini rakyat belum semuanya punya, jadi kita berikan ini hanya untuk tenaga kesehatan dulu, supaya mereka bisa kita proteksi agar mereka bisa tahan menghadapi gelombang ini,” katanya.

Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berharap vaksin Moderna yang bakal diberikan ke tenaga kesehatan bisa memberikan proteksi bagi mereka yang bertugas di garda terdepan saat pandemi Covid-19.“Kita sudah hitung walaupun dengan suntikan ketiga yang akan kita berikan, vaksinnya Moderna untuk para tenaga kesehatan, itu booster,” ungkapnya.

Diketahui, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemerintah Indonesia telah menerima 3.000.060 dosis vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, Moderna, pada Minggu (11/7). Budi mengatakan, vaksin Moderna ini akan digunakan untuk vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Budi mengatakan, vaksinasi dosis ketiga diberikan lantaran tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa dalam menghadapi pandemi Covid-19 gelombang kedua di tanah air.

Sama seperti vaksin mRNA lainnya, kata Budi, Moderna terbukti cukup ampuh menekan laju penularan virus corona, khususnya di Amerika Serikat. Vaksin tersebut memiliki efikasi dan perlindungan yang tinggi. Ke depan, Pemerintah AS masih akan mengirimkan vaksin Moderna secara bertahap, sehingga total vaksin yang bakal diperoleh RI dari Negeri Paman Sam itu sejumlah 4.500.160 dosis.(sur/jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin