Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Vaksinasi Difabel Hanya 750 Orang

Illustrasi : Seorang tenaga kesehatan sedang memperlihatkan vaksin untuk disuntikkan kepada masyarakat. ANDI/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Pemerintah Kota Bekasi masih menunggu keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) atas usulan penyandang disabilitas untuk di vaksin, berikut dengan alokasi vaksinnya. Data awal pekan ini, jumlah capaian vaksinasi di Kota Bekasi sebanyak 447.281 orang, dari total 2.016.006 target sasaran ditambah dengan sasaran remaja.

Akhir bulan Juli kemarin, Pemprov Jabar mendapat alokasi vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 121.648 dosis, dipergunakan untuk vaksinasi 60.824 penyandang disabilitas. Vaksinasi rencananya akan dilaksanakan di beberapa tempat, diantaranya Puskesmas, Sekolah, Pesantren, hingga menggunakan mobil vaksinasi Covid-19 milik Pemprov Jabar.

Prioritas vaksinasi dilakukan di wilayah berstatus zona merah atau dengan resiko penyebaran tinggi, vaksin akan didistribusikan ke 27 kabupaten dan kota se Jawa Barat sesuai dengan jumlah penyandang disabilitas. Vaksin yang akan digunakan jenis Sinopharm, merupakan hibah dari raja Uni Emirat Arab (UEA).

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dan menyampaikan data kepada Dinsos Provinsi Jabar. Total data yang diusulkan sebanyak 750 penyandang disabilitas untuk divaksin. Sementara hingga akhir tahun 2020 jumlah penyandang disabilitas di Kota Bekasi lebih dari 2 ribu jiwa.

“Yang pertama kita selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Disduk (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) untuk penyiapan data mereka. Ada sekitar 750 (penyandang disabilitas),” kata Kasi Rehabilitasi Disabilitas Dinsos Kota Bekasi, Feni Dwi Primordia, Selasa (3/8).

Ratusan penyandang disabilitas yang diusulkan berasal dari delapan yayasan rehabilitasi disabilitas di wilayah Kota Bekasi. Nama-nama yang diusulkan telah dipastikan bersedia menerima vaksin, serta telah lengkap administrasi kependudukannya.

Hasil rapat terakhir, nama-nama yang diusulkan masih dalam proses verifikasi data dengan Dinkes. Verifikasi dilakukan terhadap penyandang disabilitas meninggal dunia, maupun mereka yang sudah menerima vaksin.”Nanti diverifikasikan, mungkin saja dari data itu ada yang meninggal, ada yang sudah vaksin, jadi nanti itu dikeluarkan,” tambahnya.

Data yang disetorkan sesuai dengan permintaan, usia 18 tahun ke atas. Sebagian penyandang disabilitas juga diketahui telah menerima vaksinasi dalam vaksinasi program pemerintah yang saat ini tengah berjalan.

Sampai saat ini Dinkes juga memastikan pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemprov Jabar terkait dengan jumlah vaksin yang diterima, serta pelaksanaannya. Belum ada informasi tindak lanjut vaksinasi penyandang disabilitas sampai dengan saat ini.

“Untuk disable kita masih menunggu itu, masih proses ya, belum ada tindak lanjut kembali. Ini yang kita jadwalkan mulai besok itu anak usia 12 sampai 17 (tahun),” terang Kadinkes kota Bekasi, Tanti Rohilawati.

Lebih lanjut, pihaknya saat ini masih memusatkan perhatian kepada vaksinasi anak, dilaksanakan mulai hari ini di berbagai tempat. Diketahui sasaran awal adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), antara 12 sampai 15 tahun.

Surat edaran juga telah dikeluarkan untuk dosis ketiga bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) atau booster. Total sasaran vaksin booster ini mencakup 13.984 SDM kesehatan yang telah menerima dosis kedua, vaksin direncanakan datang hari ini, Rabu (4/8).”Kita sudah membuat edaran, sesegera mungkin setelah vaksinnya hadir kita lakukan,” tukasnya.

Vaksinasi kembali menjadi fokus yang harus dikerjakan oleh Nakes, setelah kurva penyebaran kasus Covid-19 menunjukkan penurunan. Catatan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) RS telah berada dibawah standar WHO, 60 persen.

“Sejak pekan lalu saja saat kami kumpul di Dinas Kesehatan, itu bahasanya sudah bukan soal kesiapsiagaan untuk kasus covidnya yang di RS. Kita sudah mulai lagi membicarakan soal vaksinasi Covid-19,” terang Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho.

Kembali fokus ada vaksinasi, RS swasta disampaikan telah menyampaikan komitmen untuk menugaskan secara khusus Nakes mereka membantu percepatan vaksinasi di Kota Bekasi. Tiap RS disebut telah membuat komitmen sesuai dengan kemampuan RS.”Ada rumah sakit yang sanggupnya mengirimkan dua tim, tiga sampai empat orang, ada yang sanggup mengirimkan satu tim, jadi kita tugaskan secara khusus,” tukasnya.

Sekedar diketahui pada bulan Agustus 2021 ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal memulai vaksinasi Covid-19 bagi para penyandang disabilitas. Ratusan ribu dosis vaksin Sinopahram akan disuntikan ke penyandang disabilitas.

Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia mengatakan sebanyak 225 ribu vaksin Covid-19 yakni Sinophram bakal disuntikan kepada penyandang disabilitas. Vaksin ini sudah tersalurkan ke enam daerah di Indonesia.

“Saat ini ada 225 ribu vaksin jenis Sinophram yang sudah disalurkan keenam daerah oleh Kemenkes terkait data penerima validasi warga disabilitas,” ujar Angkie dalam jumpa pers secara virtal dikutip Selasa (3/8).

Angkie menyebut enam daerah yang memiliki kategori zona merah sudah disalurkan vaksin Covid-19 jenis Sinophram. Sebab pemerintah ingin melindungi para kaum disabilitas yang berada di seluruh Indonesia. Namun saat ini target sasaran ada di enam zona daerah berisiko tinggi.

“Bahwa kelompok disabilitas rawan terpapar virus. Maka menjadi penting prioritas kami mengupayakan ketersediaan vaksin bagi penyandang disabilitas. Saya paham betul sebagai penyandang disabilitas harus berupaya ekstra untuk tetap bertahan di kondisi pandemi yang sulit ini,” tambahnya.

Menurut Angkie alokasi vaksin Covid-19 jenis Sinophram itu sebanyak 18.166 dosis untuk Provinsi Banten, kemudian 60.824 dosis untuk Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya Provinsi Jawa Tengah 69.840 dosis, Yogyakarta 11.225 dosis, Jawa Timur 53.642 dosis dan Bali sebanyak 11.304 dosis.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kemensos serta Kemendagri untuk verifikasi data, dan kami juga melibatkan 98 komunitas disabilitas. Harapannya vaksin ini tepat sasaran terutama di enam daerah zona merah,” ungkapnya.

Angie berujar, vaksinasi Covid-19 dimulai dari Agustus sampai dengan Oktober 2021. Diharapkan vaksin dosis pertama ini bisa disuntikan ke semua para panyandang disabilitas. “Tentunya vaksin ini menjadi penting bagi disabilitas yang diketahui sebagai kelompok minoritas,” tuturnya.

Adapun, vaksin Covid-19 jenis Sinopharm yang diperuntukan bagi para penyandang disabilitas adalah hibah dari Raja Uni Emirat Arab kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). (sur/jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin