Berita Bekasi Nomor Satu

Geliat Komunitas Bantu Tanggulangi Pandemi

BANTUAN: Komunitas Cahaya Foundation ketika memberikan bantuan kepada tenaga kesehatan (Nakes) selama Pandemi Covid-19. IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, – Pandemi Covid-19 menarik simpatik masyarakat untuk meringankan beban sesama. Pasalnya, dampak Pandemi berimbas ke sejumlah sektor, selain ekonomi juga sosial kemasyarakatan. Sehingga tidak sedikit aksi sosial dilakukan masyarakat luas hingga komunitas.

 

 

 

Seperti Cahaya Foundation, yang konsen pada kegiatan sosial dan kesehatan masyarakat. Di tengah Pandemi Covid-19 ini, mereka juga terlibat membantu di bidang kesehatan dan sosial.

 

Komunitas yang memang berkecimpung sebagai relawan kesehatan ini sudah berdiri sejak 11 Oktober 2016 lalu. Sejumlah unit ambulance yang komunitas ini miliki juga kerap digunakan untuk membantu masyarakat. Bahkan disaat pandemi mereka juga membantu pengantaran jenazah ke pemakaman.

 

Namun untuk mengantar pasien Covid-19 belum bisa dilakukan karena ambulance mereka belum dilengkapi fasilitas tambahan termasuk kesiapan SDM untuk mencegah penularan.

 

Komunitas yang bermarkas di Perum BJI Mekarsari, Bekasi Jaya, Bekasi Timur Kota Bekasi ini sebelum pandemi memang konsen membantu masyarakat yang kesulitan mendapat pelayanan kesehatan.

 

Awalnya salah satu pendiri komunitas, Eka Diah dan Eko Prasetyo memiliki kepedulian mendampingi pasien secara independen serta ingin membantu masyarakat yang belum paham mengenai regulasi bantuan jaminan kesehatan seperti BPJS.

 

Selama pandemi mereka juga membantu mengantarkan jenazah pasien covid 19 dengan catatan jenazah sudah disterilisasi. ”Pada saat pandemi memuncak kemarin banyak sekali jenazah covid 19 yang harus dikuburkan, bahkan antrean mobil jenazah sangat padat sampai 12 antrean mobil dan lubang kuburan pun bahkan ada yang belum digali,” ucap Diah Eka yang menggambarkan bagaimana mengerikannya Covid-19.

 

Anggota komunitas ini juga kebanyakan datang dari kalangan usia produktif. Mereka juga diberikan pembekalan seperti pertolongan pertama, regulasi rumah sakit, dan regulasi penjemputan pasien. Mereka juga memiliki program kerja diantaranya berfokus pada, pendampingan pasien dan layanan ambulance. Kemudian sosialisasi jaminan kesehatan, sosialisasi regulasi rumah sakit (tipe a, b, c).

 

Mendirikan taman baca, program Jum’at berkah yang mengirimkan makanan tambahan untuk nakes hingga petugas pemakaman.

 

Mereka juga menyediakan layanan peminjaman alat kesehatan, seperti tempat tidur pasien, kursi roda, walker, oksigen, nebulization, suction, dan inkubator bayi. Peminjaman juga tidak terikat oleh batas waktu dan apabila pasien ingin melakukan peminjaman alat kesehatan maka ada surat perjanjian pinjam pakai.

 

Pihaknya juga berharap bisa berkontribusi banyak membantu pasien Covid-19, namun fasilitas yang terbatas membuat aktivitas mereka terhambat.

 

“Butuh biaya yang besar, kemudian relawan juga membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang kuat, menggunakan APD, unit ambulance juga tidak bisa sembarangan, unit ambulance tidak dilapisi oleh bahan bludru karena virus akan bertahan disitu nantinya, ambulance juga tidak bisa menggunakan ac karena nanti virus akan terus mengendap di filter ac, harus ada dekontaminasi untuk ambulance” tambah Eka Diah, mengenai alasan mengapa tidak dapat melakukan layanan ambulance untuk pasien terindikasi Covid 19.(one/mg8)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin