Berita Bekasi Nomor Satu

Berprestasi dalam Berbahasa

Dinar Maharani Hasnadi

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinar Maharani Hasnadi (16) cukup jago bahasa Jepang. Ketertarikannya untuk mempelajari bahasa asing sejak dirinya suka membaca buku tentang sejarah penjajahan Jepang terhadap Indonesia.

Dalam buku tersebut banyak sekali istilah-istilah Jepang yang tidak diketahuinya. Dengan rasa penasaran yang tinggi, sejak saat itulah Dinar-begitu ia disapa- mulai mencoba mempelajari bahasa Jepang.

Selama duduk di bangku SMA, siswa kelas 12 SMAN 5 Bekasi ini mengaku sudah mengikuti sebanyak tujuh lomba bahasa Jepang dan enam kali memenangkan lomba tersebut. Lomba itu ia ikuti sejak kelas 10.

Diawali dengan mengikuti lomba presentasi bahasa Jepang tingkat Jabodetabek yang diselenggarakan oleh Japan Foundation, Dinar mempresentasikan tentang sekolah idaman.

Di lomba tersebut, Dinar memenangkan juara 2. Karena Dinar termasuk kedalam Top dua, selanjutnya dia dikirim untuk mengikuti lomba tingkat nasional namun pada ajang yang sama.

Pada lomba kedua yang diikuti, dia mendapatkan pengalaman untuk melakukan sesi tanya jawab dengan salah satu dewan juri yang berasal dari Jepang. Dinar mengaku gugup karena itu adalah kali pertamanya dia melakukan tanya jawab dengan orang asli Jepang. Dalam lomba tersebut, Dinar mendapatkan juara empat.

“Jujur di lomba itu aku bangga, walaupun aku hanya mendapatkan juara empat atau juara harapan satu, tapi aku ngeliat lawan-lawan aku itu udah pada kelas 12 semua dan saat itu aku masih kelas 10. Kalau dibilang gugup ya aku gugup banget, selain karena aku bisa ngobrol atau tanya jawab langsung sama orang jepang aku juga gugup karena aku ngerasa aku peserta yang paling muda dari yang lain,” ujar Dinar.

Selain ikut lomba Bahasa Jepang, dia juga pernah mengikuti lomba menulis tentang monumen bersejarah yang ada di Kota Bekasi. Lalu dia juga pernah memenangkan juara 3 lomba Cipta Puisi tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh salah satu penerbit di Malang. Saat ini Dinar juga mengaku kalau dia sedang mengikuti lomba pidato nasional dan ditunjuk untuk ikut Festival Lomba Seni Nasional (FLSN).

“Ditunjuk sama pihak sekolah untuk mengikuti lomba-lomba itu rasanya kayak it’s a good challenge for me,” ungkap Dinar.

Dinar mengaku kalau kemampuannya dalam berbahasa Jepang awalnya dipelajari secara otodidak dengan memakai aplikasi. Namun, setelah berjalan satu tahun, dia merasa bahwa hanya bisa membaca dan menulis tapi tidak bisa komunikasinya.

Maka dari itu ibunya merekomendasikan dirinya untuk mengikuti les Bahasa Jepang secara daring untuk memperlancar cara komunikasinya. Banyaknya pengalaman lomba dan prestasi yang dia dapatkan tidak membuat dirinya menjadi pribadi yang sombong.

Bahkan dia berpesan kepada teman-teman agar selalu fokus dan mengembangkan keahliannya dalam bidang apapun dan jangan sampai menjadi pribadi yang sombong nantinya. (cr1)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin