Berita Bekasi Nomor Satu

Guru dan Kepala Lembaga PAUD Merangkap Operator

ILUSTRASI: Suasana kegiatan belajar mengajar di TK Islam Al-Ikhlas Kota Bekasi. Guru dan kepala lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kota Bekasi merangkap sebagai tenaga operator. ISTIMEWA

 

BEKASI SELATAN – Guru dan kepala lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kota Bekasi merangkap sebagai tenaga operator. Hal itu terjadi mayoritas di PAUD.

Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kota Bekasi Rusi menyampaikan, saat ini masih cukup banyak guru maupun kepala lembaga PAUD yang merangkap tugas sebagai tenaga operator.

“Kalau untuk tingkat PAUD ataupun TK itu masih banyak guru maupun kepala lembaga yang merangkap sebagai operator di lembaga pendidikannya,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (25/8).

Menurut Rusi, tugas utama tenaga operator PAUD antara lain memastikan semua dokumen yang diminta oleh aplikasi dapat terpenuhi.

“Contoh mengisi Dapodik, Sispena, ataupun pencairan dana BOS,” ujarnya.

Selain itu, operator PAUD juga berkewajiban untuk mengelola website sekolah. Seperti program lembaga, jumlah guru, dan kurikulum yang digunakan oleh lembaga pendidikan tersebut.

“Mengurus web lembaga yang ada dalam Dapodik juga merupakan tugas operator sekolah agar masyarakat lebih mudah dalam mengetahui informasi sekolah,” terangnya.

Sehingga menurutnya tugas- tugas yang dikerjakan oleh operator lembaga dapat dijalankan dengan waktu yang lebih fleksibel. Operator lembaga PAUD dapat mengoperasikan tugasnya di waktu yang sudah senggang.

“Bagi lembaga yang tugas operatornya dirangkap oleh guru maupun kepala lembaga, mereka akan mengerjakan tugas-tugasnya di waktu istirahat. Karena tugas-tugas yang diberikan biasanya dikasih space waktu, jadi memang dikerjakannya bisa diwaktu yang kosong,” ucapnya.

Ia menjelaskan, terbatasnya jumlah operator yang bertugas di setiap lembaga disebabkan karena tidak adanya anggaran khusus bagi operator yang bertugas di PAUD.

“Di setiap lembaga itu masih memiliki keterbatasan untuk menggaji operator, sehingga tugas tersebut masih banyak yang dirangkap oleh guru maupun kepala sekolahnya,” jelasnya

Sementara, Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Anhar mengatakan, masih cukup banyak lembaga PAUD yang tidak memiliki operator khusus.

“Iya memang masih ada beberapa PAUD yang tidak memiliki operator khusus, jadi tugasnya masih dirangkap sama guru maupun kepala lembaganya,” tuturnya.

Berdasarkan data Disdik Kota Bekasi PAUD di Kota Bekasi berjumlah 1.296 lembaga. Rincinya, TK 821 lembaga, KB 233 lembaga, SPS 238 lembaga dan TPA 4 lembaga.

“Dari data jumlah lembaga yang ada saat ini, hampir 30 persen PAUD yang tidak memiliki petugas operator khusus atau yang saat ini tugasnya masih dirangkap oleh guru maupun kepala lembaga,” jelasnya.

Menurutnya, ketersedian operator di setiap PAUD diserahkan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan. “Karena PAUD di Kota Bekasi itu banyaknya swasta, jadi keberadaan operator itu disesuaikan oleh lembaga masing-masing,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, secara umum aplikasi Dapodik PAUD dapat ditangani dengan baik oleh masing-masing lembaga.

“Alhamdulillah kalau secara umum Dapodik yang menjadi salah satu aplikasi utama di sekolah dapat ditangani dengan baik oleh masing-masing lembaga,” tukasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin