Berita Bekasi Nomor Satu

Dorong Integrasi Transportasi Umum

Dorong Integrasi Transportasi Umum

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jelang pengoperasian Light Rail Transit (LRT) sejumlah perbaikan dilakukan, utamanya akses menuju stasiun. Tiga tahun terakhir, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi telah mengidentifikasi terkait masalah integrasi angkutan umum yang akan didorong lewat armada Trans Patriot.

Kabid Sarana dan Prasarana Dishub Kota Bekasi Johan Budi Gunawan menjelaskan bahwa, LRT sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang merupakan kolaborasi BUMN yaitu PT KAI dengan pemerintah Kota Bekasi.

“LRT itu kan memang proyek PSN ya, tentunya juga kolaborasi pihak BUMN yaitu PT KAI dengan pemerintah kota Bekasi,” ujar Johan Budi Gunawan kepada Radar Bekasi Kamis, (13/10).

Disampaikan bahwa dari hasil identifikasi yang dilakukannya selama ini, pihaknya mengkaitkan dengan kepentingan integrasi angkutan umum yang harus dilakukan beberapa penyempurnaan.

“Dari hasil identifikasi kita dikaitkan dengan kepentingan integrasi angkutan umum, ternyata ada beberapa yang harus disempurnakan,” jelasnya.

Yaitu menyangkut aksesibilitas jalan, ada empat stasiun yaitu, stasiun LRT Jatimulya, stasiun LRT Bekasi Barat, stasiun LRT Cikunir 1, dan stasiun LRT Cikunir 2.

“Menyangkut aksesibilitas jalan, kita kan ada empat stasiun ditambah satu stasiun itu sebenarnya terletak di wilayah Kabupaten Bekasi. Cuma, karena itu pengaruhnya kepada Kota Bekasi, kita juga atensi juga menyangkut stasiun LRT yang di stasiun Bekasi Timur,” tuturnya.

Beberapa perbaikan telah dilakukan salah satunya rekomendasi pelebaran jembatan penghubung, yang semula hanya 3 meter saat ini diminta untuk menjadi 2 meter.

“Grandika waktu itu rekomendasinya kita harus dilebarkan jembatan, kan ada jembatan penghubung antara Tarum Barat dengan yang di sisi stasiun tuh, awalnya 3 meter kita minta 12 meter, itu sudah on progres jembatan tersebut kemarin,” jelasnya.

Kemudian rekomendasi untuk dibangun sky bridge, dimana warga dari Bekasi Selatan dapat menuju stasiun. Sehingga dibangunlah sky bridge yang saat ini sudah dioperasikan.

“Bagaimana warga Bekasi Selatan itu untuk menuju ke stasiun, kita rekomendasikan dibangun sky bridge. Sky bridge nya sudah operasi, tanggal 23 Oktober nanti akan dioperasikan (di Revo),” ucapnya.

Lanjutnya, Stasiun Cikunir dua yaitu menyangkut aksesibilitas dimana wilayah tersebut merupakan kawasan perumahan. Sehingga peningkatan jalan sudah dilakukan.

“Ada peningkatan jalan, kami sudah melakukan peningkatan jalan, cuma ada beberapa jalan yang kita butuh bantuan dari pusat. Jalan ini jalan lokal, cuma APBD kita tidak mencukupi, kita berkoordinasi dengan pusat (bantuan),” tuturnya.

Sementara untuk stasiun Cikunir satu dimana permasalahan aksesibilitas diperlukan pelebaran jalan. “Cikunir satu disana menyangkut masalah aksesibilitas, nah perlu pelebaran jalan, nah ini sedang on progres. Nah soal Cikunir satu dibawah atensi langsung nih masalah LRT oleh Menko Marives. Seskab pun sudah dua kali dia datang kesini,” tuturnya.

Lebih lanjut, saat ini pihak Dishub sendiri sedang melakukan supervisi dibantu oleh pemerintah pusat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Marives, Sekretaris Kabinet, dan kantor Kepresidenan. “Kita sedang melakukan supervisi dibantu dengan beberapa stakeholder terkait, ” ucapnya.

Pihak dishub sendiri berharap di tahun 2023, sebelum diresmikannya beberapa stasiun LRT hal-hal mendasar dapat segera terselesaikan dengan baik.

“Kita berharap sebelum tahun depan diresmikan, semua hal-hal yang mendasar itu bisa diselesaikan. Pemerintah daerah tentunya berharap bantuan dari pemerintah pusat khususnya menyangkut bantuan keuangan, khususnya untuk peningkatan prasarana dan sarana tersebut,” ucapnya.

Sementara animo penumpang sendiri telah diprediksi, bahwa akan ada di stasiun yaitu stasiun Bekasi Timur dan stasiun Bekasi Barat. Khususnya jumlah penumpang akan banyak di Bekasi Barat.

“Yang pasti yang paling banyak itu saya liat cuman dua stasiun ya, yang paling tinggi Stasiun Bekasi Timur sama Stasiun Bekasi Barat. Terutama di Bekasi Barat, karena Bekasi Barat ini akan banyak menampung warga khususnya pusat Kota Bekasi, Karna prinsipnya, orang orang yang dari Bekasi ke Jakarta ini kan sudah dilayani oleh commuter line (KRL) dengan adanya LRT ini kan menambah satu alternatif lagi moda angkutan,” tuturnya.

Menurutnya, LRT yang akan terhubung dengan angkutan terpadu di DKI Jakarta. Yang akan menjadi akses mobilitas masyarakat untuk bepergian ke beberapa tempat.

“LRT ini nanti akan terhubung dengan yang namanya angkutan terpadu di DKI Jakarta, jadi kemungkinan akses mobilitasnya akan banyak kemana-mana. Dengan hal tersebut ditambah BBM tinggi, jalan tol yang juga cukup macet saya yakin ini orang akan banyak peralihan dari mobil-mobil pribadi ke LRT, harapan kita seperti itu. Karena penggunaan angkutan umum ini kan harus lebih ditingkatkan intinya,” jelasnya.

Pemerintah Kota Bekasi sendiri sudah melakukan upaya dalam rangka pelayanan masyarakat yang akan menggunakan LRT salah satunya integrasi angkutan umum.

“Untuk integrasi angkutan umumnya itu nanti kita pake angkutan umum massal Trans Patriot kan ada 20 bus kita. Konsepnya sudah ada di Kabid Angkutan, jadi intinya yang perlu digaris bawahi Pemkot Bekasi sudah melakukan upaya optimal dalam rangka pelayanan masyarakat yang akan menggunakan LRT. Tetapi baik kendala yang masih terjadi ialah ada kendala infrastruktur yang masih tengah dioptimalkan kembali yang kini tengah dipinta Pemkot Bekasi kepada Pempus supaya bisa segera terselesaikan,” tukasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin